curhat sama jeksen

59 4 3
                                    

setelah membantu bundanya di dapur fauza segera bersiap siap karna ada janji dengan citra pukul 5 sore ini,

kemeja kotak kotak serta jeans hitam terlihat berpadu sederhana dengan rambut lurusnya yang di biarkan terurai, serta sebuah tas kecil di punggungnya

fauza memang bukan tipe gadis yang suka ribet ribet soal penampilan cukup simple dan apa adanya aja

jarum jam yang melingkari tangan kirinya sudah menunjukan pukul 4:20

"fauza pamit keluar bentar bun"

"mau kemana za?"

"deket deket sini doang kok bun, fauza ada janji sama citra" fauza melangkah mendekat serta mencium tangan bundanya itu

"yaudah, hati hati. pulangnya jangan kemalaman"

"iya bun."

setelah beberapa menit perjalanan sampailah di cafe yang dituju

"tapi eh, kok cafenya tutup? yah..." eluh fauza menatap cafe yang biasa dia dan temannya kunjungi ternyata tidak buka hari ini

"citra kita ketemunya di cafe yg deket halte itu aja ya"

"hah? yg mana tuh za?"

"yang itu loh... klo dari sekolah arah rumah gwe pas pertigaan pasar itu belok kiri cit, klo nga salah namanya Barista'"

"cefe buana kenapa za?"

"tutup cit, gwe share lok aja ya"

"oh oke!"

fauza telah sampai di cafe yang di maksud dari tampilannya cafe ini terlihat lebih kekinian serta lumayan besar juga

fauza segera memilih meja dan duduk lalu memesan 2 jus alpukat kesukaannya juga kesukaan citra

beberapa saat kemudian terlihat citra datang dengan menggunakan mobil avanza abu abu milik papanya

"hei, sapa nya menghampir

"nyetir sendiri cit?"

"iya za, soalnya papa kayaknya cepek banget baru pulang kantor, kasian kalo gwe juga minta di anterin kan"

"oh,

"udah pesen za?" citra ikut duduk tapi deringan hp dari tas pink membuatnya urung duduk

"udah, seperti biasa jus alpukat kesukaan kita"

"eh, bentar za papa nih!" lanjutnya sambil sedikit beranjak

citra tampak mengobrol dengan papanya lewat telfon dan beberapa saat kemudian mengakhirinya

"za, sorry ya gwe harus buru buru pulang, ktanya magh mama kumat lagi" ujar citra buru buru meraih tasnya dari atas meja

"ya ampunn, yaudah ngapapa. hati hati dijalan jangan terlalu ngebut"

citra mengangguk dan bergegas menuju mobilnya
gadis itu tampak panik sekali bagaimana tidak mamanya sudah berkali kali masuk rumah sakit akibat sakit magh yang sudah kronis bertahun tahun di deritanya

fauza cukup lama tertegun hingga seseorang mengagetkan nya

"silahkan ini pesanannya mb...., fauza!"

"fauza menatap lelaki ini dan menagkap wajah familiarnya
"jeksen!
jadi ini cafe tempat kamu bekerja?" sambung fauza

lelaki itu hanya tersenyum meciptakan lesung pipit di pipinya berlahan menaruh dua gelas jus alpukat di meja

"ehmm, lagi janjian sama siapa hayooo?" godanya

"nga siapa siapa kok" tepis fauza

"tuh jus nya dua gelas, emang sanggup ngabisin sendiri?" godanya lagi sambil tertawa

TEDUH (diary fauza)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang