"der, lo tau rumah fauza kan?" tanya jonatan sambil menyusul langkah jeksen ke parkiran sepulang sekolah
"tau, emang tadi dia belum masuk?" tanya jeksen balik
jonatan menggeleng "kayaknya masih sakit, lo mau kan temenin gwe kesana?"
"kerumahnya?" tanya jeksen lagi
"iya, gwe ngak bisa nunggu lama lama kayak gini, gwe harus samperin dia" jawab jonatan
"tapi... gwe sekarang ngak bisa jo, barusan ibu nelfon katanya lily sakit lagi, gwe mau buru buru pulang"
"lily sakit lagi? yaudah gwe ikut sama lo, kita harus segera bawa dia kerumah sakit, takutnya penyakit dia yang dulu kambuh lagi" ujar jonatan sambil memasang helm nya
"tapi kan lo mau kerumah fauza, udah gini aja... gwe kasih lo alamatnya aja deh" ujar jeksen sambil meraih hp dari dalam katung celananya
"gausah..., soal fauza mah gampang aja nanti.." jawab jonatan yang langsung menghidupkan motornya
"lily sakit lagi bu?!" tanya jeksen panik semampainya dirumah sambil langsung masuk ke kamar adik semata wayangnya itu di susul jonatan dan ibunya
jeksen terenyuh melihat gadis kecil itu terbaring lesu tak berdaya, di elusnya kening adiknya itu dengan lembut
"tan... kita bawa lily kerumah sakit aja ya, aku ambil mobil dulu kerumah" ujar jonatan yang di iringi anggukan kecil dari wanita itu
beberapa saat kemudian jonatan memarkir mobilnya di depan rumah jeksen lalu bergegas masuk
"lily sayang,... ujar jeksen sambil mengelus rambut lily, kita kerumah sakit ya, lily harus segera sembuh, dan ceria lagi biar kita bisa main lagi, katanya lily mau beli es krim yang gede itu, ntar... kalo lily udah sembuh abang janji bakal beliin buat lily ya"
"lily kan hebat! gak boleh sakit sakit lagi, ayoo sayang... abang gendong ya" ujar jonatan sambil mengulurkan tangannya
gadis kecil itu cuma mengangguk lalu bersandar di pundak jonatan saat lelaki itu membawanya masuk kedalam mobil
"bu... lily akan baik baik saja, kan waktu itu dokter udah bilang.... lily udah sepenuhnya sembuh, ngak mungkin penyakit itu balik lagi, ibu tenang aja ya" ujar jeksen berusaha menenangkan ibunya
sepanjang perjalanan jeksen dan jonatan berusaha menghibur lily agar dia tidak terlalu ngedrop, mereka masih terngiang ngiang dulu waktu gadis itu masih berusia 4th, saat dia harus melawan kanker darah yang menggerogoti tubuhnya, waktu itu baik jonatan, jeksen dan kedua keluarga mereka berusaha keras agar lily bisa sembuh, hampir 3th lily mengalami proses pengobatan dan bolak balik kerumah sakit, dan akhirnya usaha merekapun membuahkan hasil saat lily berangsur angsur membaik, dulu rambutnya hampir botak tapi, sudah tumbuh lebat kembali.
sudah hampir 5th berlalu, semenjak jeksen dan keluarganya harus menjual beberapa aset milik mereka untuk biaya pengobatan lily, termasuk SK ibunya juga ikut tergadai.
kehidupan mereka waktu itu sangat sulit jika saja tidak di bantu oleh keluarga jonatan.
papa jonatan juga ikut mengeluarkan uang cukup banyak untuk biaya cuci darah yang harus di lakukan setiap saat.
mengingat peristiwa pilu itu, mereka tidak kuasa kalau itu terulang lagi, lily masih terlalu kecil untuk kembali menanggung derita itu lagi.
kata dokter lily rahus dirawat dulu, dan syukurnya dokter bilang penyakit itu tidak kambuh lagi, liky hanya ke lelahan, hingga daya tahan tubuhnya menurun, jika tidak segera ditangani memang berkemungkinan kanker itu balik lagi,
" dia tidak boleh terlalu kelelahan, makannya juga harus diatur kalau tidak, besar kemungkinan penyakit itu bisa bangkit kembali" ujar dokter
"jo,.. kamu pulang aja ya nak, disini kan ada tante dan jeksen sebentar lagi ayahnya lily juga akan datang. kamu pasti belum makan?" ujar ibu jeksen saat melihat jonatan duduk bersandar di kursi luar ruangan rumah sakit itujonatan mengangguk "nanti kalau ada perlu apa apa telfon jo aja ya tante" ujarnya
"iyaaa" sahut wanita itu dengan senyuman
"mama udah pulang bi?" tanya jonatan pada bi Siti sang asisten rumah tangga yang bekerja di rumahnya
"nyonya belum pulang den" jawab bi siti
"papa?" lanjut jonatan
"bapak juga belum. den jo mau makan apa? biar bibi masakin dulu" tawarnya
"ngak usah bi, aku mau keluar" jawab jonatan sambil mengambil kunci motornya di kamar
"bi, kalo mama udah pulang tolong bilang ya, lily sakit, jeksen sama ibunya sekarang di rumah sakit. trus kalo mama nanya aku kemana? bilangin aja lagi keluar ya" pesan jonatan sebelum melangkah keluar"baik den" jawab bi siti
*****
jam sudah menunjukan pukul 6 pagi, jeksen berlahan membuka mata setelah setelah di bangunkan oleh ibunya
ia tidak sadar kalau ia tidur dalam kondisi duduk di samping tempat tidur lily,"jeks... udah pagi nak, ayo berangkat sekolah" ujar ibunya
"aku ngak usah masuk sekolah aja bu, nanti kalo ibu ada perlu apa apa gimana?" jawab jeksen sambil mengucek kedua belah matanya
"udah, ibu bisa kok... yang penting kamu jangan samapai bolos sekolah, kan sebentar lagi mau ujian. lagian bentar lagi ayah kamu pasti datang"
"ngapain dia kesini? malah nambah nyusain aja yang ada" omel jeksen
"nak, kamu ngak boleh ngomong gitu... mau gimana gimana juga dia tetap ayah mu" tegur ibu jeksen
"ibu selalu aja gitu, belain aja terus dia... kalo dia mau datang udah dari kemarin bu! selama ini dia kemana aja, pulang cuma nyusahin"
"udah, kamu sekarang brangkat sekolah.. ngak usah bahas bahas itu lagi. buruan brangkat nanti telat"
jeksen menghela nafasnya dalam dalam "ibu ngak usah pikirin soal biaya aministrasi dulu, biar jeksen yang ngurus gimana caranya nanti" ujarnya sambil beranjak
sedangkan ibunya hanya terdiam darimana anaknya itu akan dapat uang? dia kan masih sekolah pikirnya
meskipun mungkin ada uang tabungan tapi tentu wanita muda itu tidak akan mau menggunakannya yang jelas dia akan mengusaha untuk membayarnya sendiri, sebenarnya ia merasa sangat beruntung punya putra seperti jeksen yang memiliki pemikiran dewasa meski umurnya belum seberapa.anak tertuanya itu selalu bisa diandalkan dalam segala hal urusan, meskipun terkadang sering berselisih paham dengan ayahnya
ya, wajar saja jeksen kesal pada ayah nya yang pengangguran itu, karna setiap hari kerjaannya cuma berjudi dan berjudi pulang kerumah hanya sesekali itupun juga karna ada maunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEDUH (diary fauza)
Teen FictionMA'AF KALO BERANTAKAN, DALAM PROSES REVISI fauza adalah cewek biasa yang super cuek dan pendiam namun mampu membuat dua cowok sekaligus jatuh hati pada dirinya, cowok itu adalah jonathan dan jeksen yang ternyata memiliki segudang cerita tentang pers...