jonthan emang nakal

51 4 0
                                    

Bintang bintang bertaburan di langit memancarkan cahayanya sampai kebumi bulan pun bersinar terang membelah kekegalapan

di depan jendela fauza berdiri memandang langit menikmati indahnya ciptaan hutan yang sayang untuk di leawatkan

"kringgg.....

suara itu membuyarkan lamunan fauza, bergegas dia meraih hp nya dari atas meja

"selamat malam"

fauza terdiam heran melihat chat itu, karna tadi nya dia pikir dari jonatan tapi tidak.

ataukah? memang dia terlalu memikirkan lelaki itu hingga sulit bagi nya membedakan antara kenyataan dan ketidak warasan

"maaf sipa ya?"

"ini aku spyderman yang lagi rindu pada marijane"

entah kali ini kenyataan atau ketidak warasan memang sulit di bedakan

"aku pake hp nya jeksen, karna kuota ku sekarat"

kini bibir fauza tertarik ke atas menyunggingkan seculas senyuman karna ternyata memang dia masih waras

" ooh, ada perlu apa sama marijane?"

"kan udah dibilang 'rindu"

"tapi ini bukan marijane.." canda fauza

"iya tau, ini pasti kembarannya"

"kok kembarannya sih?"

" iya, karna sama sama cantik soalnya, yaudah titip salam ya buat kembaran kamu ya.
bilang sama dia kalau spydermannya sedang rindu"

senyum itu kian melebar suasana memang sangat indah malam ini terlalu banyak nikmat tuhan yang terdustakan jika tidak menghiasi nya dengan senyuman

fauza merebahkan tubuhnya untuk mengistirahatkan badan melumpuhkan jenak pikiran,_

*******

"di umaumkan kepada seluruh anggota osis dan mpk untuk segera berkumpul di ruangan rapat sekarang,"

suara lengking itu terdengar meluncur lantang dari microfhont kantor, tak salah lagi suara itu khas milik tania sang ketua osis yang cerdas dan bijak penuh ambisi

fauza segera menutup bukunya dan menyimpannya ke dalam tas pink nya lalu bergegas keluar menuju ruang rapat

"huhhh.... harus banget ya rapat rapatan segala" gerutunya sambil berjalan kesal

memang dia tidak menyukai jabatannya sebagai perwakilan mpk kelasnya
karna dia bukan sisiwa yang aktif apalagi disiplin, tapi semua suara di kelas itu mempercayainya
ya,
apa boleh buat terpaksa di jalani saja

di ruangan yang tidak terlalu besar itu tampak tania dan jeksen sedang berdiskusi, meskipun baru hanya mereka berdua di sana rupanya diskusi sudah di mulai saja,

memang dapat di maklumi sekolah memilih mereka berdua sebagai ketua osis dan ketua mpk karna memang aktif dan rajin

tapi sebenarnya entahlah, yang kali ini tak dapat di klaim sepenuhnya begitu, mengingat semua orang juga tahu ada "like a thing" di antara mereka berdua

"hmm"
fauza melangkah memasuki ruangan itu

dan tiba tiba suasana terhening

"silahkan di lajutkan saja" ujar fauza setelah mengambil tempat duduk di belakang mereka

"fauza hari ini jonatan masukan?" jeksen malah memutar kursinya menghadap fauza

"mm ya, ku rasa begitu meskipun baru datang barusan"

TEDUH (diary fauza)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang