kicauan burung menyapa dinginnya pagi ini, mentari pagi yang gagah berani mulai menampakan diri
dari seberang lapangan basket telihat seorang lelaki yang tertunduk diam di depan kelasnya
ah, aneh
jika memang sedang ada masalah kenapa pagi pagi begini sudah ada di sekolah?
wajah familiar itu hanya tertunduk lesu, tak seperti biasanya kali ini dia tampak lusuh seperti ada beban berat yang sedang menimpa kepalanyasiapa gerangan yang sudah melayukan hari paginya?
fauza melangkah mendekat berniat hanya sekedar menyapa atau mungkin mencerahkan hari nya
namun langkahnya urung sudah, ketika seorang gadis yang bernama tania, lebih dahulu mengambil tempat di sampaing lelaki itu
gadis itu tampak berusaha keras untuk membuat lelaki itu bergairah
bertubi tubi kata yang keluar dari mulut nya, namun hanya satu atau dua kata terdengar sebagai imbalan
memang dia tipe gadis pekerja keras yang tak pernah lelah berusaha mendapatkan apa yg dia inginkan
hembusan nafas fauza mengiringi langkah nya menuju kelas yang masih tak berpenghuni
memang tak seperti biasanya kini gadis bermata sayu itu sering datang lebih cepat
ya, sekedar mengulang pelajaran atau mungkin melanjutkan bab bacaan novelnya
tangan gemulai nya mulai membalikan helai demi helai buku di atas meja
dingin dan hening membuat nya lebih nyaman membaca buku tersebut
namun konsentrasi nya mulai buyar ketika teringat lelaki yang di dapan tadi
dengan penuh penasaran fauza melangkahkan kaki nya ke depan pintu dan memperhatikan lelaki tadi yang kini tak lagi bersama gadisnya namun kini dia di temani seorang lelaki yang penuh aura semangat
meskipun lawan bicaranya terus saja menunduk lelaki itu tampak nya tak putus asa untuk terus menghiburnya
fauza terus memantau kedua lelaki itu sambil tersenyum dalam batinnya "betapa nyamannya pemandangan pagi ini"
namun kaki fauza sontak melangkah mundur ketika mata lelaki itu balik menatap dirinya
bergegas dia kembali duduk dan berusaha fokus kembali membaca buku di meja nya
tak lama kemudian gerombolan demi gerombolan masuk memenuhi seisi kelas dengan suara bising mereka
yah.. berakhir lah pagi yang tenang inisetelah bel tanda masuk berbunyi pelajaran demi pelajaran bergulir seperti biasanya
hingga jam istirahat pun tiba....
"makan yuk!" ajak elo
"kalian aja ya, aku lagi malas ke kantin" sahut fauza
"yah, kok gitu za?" sungut citra
"kalian makan aja, aku beneran nga laper kok" jawabnya lagi
"yaudah kami ke kantin dulu ya za", lanjut sarah
"eh, aku nga juga deh, aku disini aja sama fauza" cintra kembali ikut duduk di samping fauza
"yah... kami berdua aja nih, yaudah deh duluan ya" timpal elo merangkul sarah keluar kelas
citra hanya mengangguk pelan dan kemudian mata bulatnya kembali terfokus pada fauza yang asik membaca buku
"za,
"em"
"kamu kenapa sih?"
"nga kenapa napa kok"
KAMU SEDANG MEMBACA
TEDUH (diary fauza)
Fiksi RemajaMA'AF KALO BERANTAKAN, DALAM PROSES REVISI fauza adalah cewek biasa yang super cuek dan pendiam namun mampu membuat dua cowok sekaligus jatuh hati pada dirinya, cowok itu adalah jonathan dan jeksen yang ternyata memiliki segudang cerita tentang pers...