• Christy Colliventyn
Suara berisik yang di iringi dengan jeritan tangis membuat tidurku terganggu
Dengan penasaran aku segera bergegas keluar tenda
Aku terkejut melihat banyak orang yang sudah berkumpul dengan kalang kabut
"ottokeee" pandangan ku tertuju kepada adik kelas yang sedang menangis bersama temannya
Aku menghampirinya dengan cepat
"ada apa? Kenapa semua orang panik?"tanya ku cepat
Kedua gadis itu nampak sulit berbicara, mereka menahan isakan tangis mereka dengan susah payah
"wae?wae?wae?" gesak ku
"teman ku meninggal" ucap gadis itu dengan isakan tangis yang tak tertahan
Aku menutup mulutku yang terbuka lebar
Teman sebelah gadis itu pun juga mengangguk
"mayat nya di temukan subuh tadi"sambung teman satunya
• Author
Sementara itu baejin hanya berdiam diri di tenda
Baju nya yang di biarkannya mengering sendiri sejak malam tadi tanpa menggantinya
Matanya sembab namun tajam
Aku tak akan melaporkanmu kepolisi, kau mati di tangan ku saja itu sudah lebih memuaskan-baejin
Ingatan lelaki itu kembali dimana saat ia melihat jungkook yang dengan mudahnya melilitkan tali ke leher temannya hingga tewas
Lalu jungkook membakar tali itu di sela-sela hujan
Hingga abunya tersapu oleh air
Baejin tersenyum kaku
"kau sangat cerdas sunbaenim"-baejin
"tapi tentu saja itu bukan masalah"sambungnya
"kau tahu air tidak bisa menghilangkan sidik jari, dan karna itu kau membakarnya bukan?" lagi lagi baejin bergumam
"aku tidak tahu kau sepandai ini" -baejin
Tentu saja baejin tahu bahwa jungkook lah yang selalu mendapatkan juara jika bertanding soal otak
Tapi siapa sangka, seseorang berotak cerdas itu ternyata adalah seorang psychopath
<---skip--->
Acara piknik yang tadinya di adakan untuk bersenang-senang dan membuat kenangan manis
Berubah menjadi suasana ricuh yang tidak terkendali
Banyak murid yang syok melihat mayat laki-laki yang tak lain ialah murid dari sekolah mereka sendiri
Bunyi ambulans bahkan membuat suasana semakin ribut dan menakutkan
Acara piknik yang tadinya akan di laksanakan tiga hari, terpaksa di berhentikan
"ouchh! Jinjja! Aku melihatnya! Oh tuhan aku melihatnya!" seru jimin sambil menutup wajahnya
"apakah keadaannya sangat buruk?"-jin
"wajah nya sangat pucat, leher nya membiru ohh sudahlah aku tidak bisa tidur nyenyak malam ini!!"-jimin
Namjoon dan Taehyung pun mengeluarkan ringisan saat mendengar cerita jimin
Selesai mengemasi semua barang mereka segera kembali ke dalam bis
"jika aku tahu akan berakhir seperti ini, lebih baik aku tidak usah ikut piknik"-hoseok
"sudah kubilang di rumah lebih menyenangkan"-jk
Tak lama bis mulai berjalan
Sedangkan kumpulan laki-laki yang akrab di panggil bangtan itu masih setia berkumpul dan berjejalan duduk demi bergosip
"apa kau bisa menebak kenapa dia bisa meninggal?"-jimin
"kau bilang lehernya membiru bukan?"-suga
Jimin mengangguk cepat
"pasti saja dia sudah di bunuh!"-namjoon
"kenapa pembunuhan semakin menjadi-jadi di sekitar kita" ucap hoseok takut
"tahun ini sudah ada 2 murid yang meninggal dengan cara tidak wajar"-taehyung
Jungkook mendongakan kepalanya
"jennie bunuh diri, bukan di bunuh"ucap namjoon membenarkan
"ya..itu kan juga tidak wajar"-taehyung
Secara refleks taehyung menatap jungkook yang juga ternyata menatapnya
"kau lagi-lagi menyalahkanku?"-jk
"yakk sudah lah! Bisakah kita lupakan masalah itu"-suga
"aku tidak bilang aku menyalahkan mu bukan"-taehyung
"tapi aku tersinggung dengan tatapan yang kau berikan"-jk
"itu artinya kau merasa bersalah?"-taehyung
Jungkook menghela nafasnya pelan
Berusaha keras menurunkan amarah nya hingga ketitik paling rendah
Suasana menjadi diam tak bersuara
Jungkook menyumpalkan headset ke telinganya
Merasa suasana sudah canggung semua kembali ke tempat duduk masing-masing
"mianhae" ucap taehyung pelan lalu kembali ke tempat duduknya
Jungkook mendengar perkataan taehyung barusan, dia hanya memakai headset tanpa memutar lagu
Bahkan dia tidak menyambungkan headset tersebut ke ponselnya
Perasaannya mulai tenang seiring matanya secara perlahan tertutup
Bayang-bayang sosok lelaki yang tergantung oleh tali sontak membuat jungkook membuka matanya tiba-tiba
Laki-laki yang sudah bertahun-tahun selalu menghantui kehidupannya
Lelaki kejam, dengan garis wajah tajam, tersenyum tanpa dosa, yang meninggalkannya tanpa rasa tanggung jawab
Jungkook menatap kosong kearah jendela
Mengingat sosok lelaki kasar yang selalu memberikannya pukulan dan teriakan yang keras
Lelaki yang memukul dan melemparnya tanpa dosa hingga tangan kanannya patah
Jungkook tersenyum kaku, dengan mata sedikit berair
Jungkook bersyukur
Malaikat mautnya kini telah pergi...
Voment if you like it
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath Boy (Jungkook) °×°
FanfictionJeon Jungkook, seorang anak kecil yang tumbuh dari siraman air neraka,begitulah ungkapnya.. setelah masa-masa kecilnya di warnai oleh darah dari pisau yang tak mampu lagi ia jabarkan. Ia menangis,meringis,bahkan berteriak meminta keadilan dunia akan...