20%

27.1K 2.3K 85
                                    

• Christy Colliventyn

Suara berisik yang di iringi dengan jeritan tangis membuat tidurku terganggu

Dengan penasaran aku segera bergegas keluar tenda

Aku terkejut melihat banyak orang yang sudah berkumpul dengan kalang kabut

"ottokeee" pandangan ku tertuju kepada adik kelas yang sedang menangis bersama temannya

Aku menghampirinya dengan cepat

"ada apa? Kenapa semua orang panik?"tanya ku cepat

Kedua gadis itu nampak sulit berbicara, mereka menahan isakan tangis mereka dengan susah payah

"wae?wae?wae?" gesak ku

"teman ku meninggal" ucap gadis itu dengan isakan tangis yang tak tertahan

Aku menutup mulutku yang terbuka lebar

Teman sebelah gadis itu pun juga mengangguk

"mayat nya di temukan subuh tadi"sambung teman satunya

• Author

Sementara itu baejin hanya berdiam diri di tenda

Baju nya yang di biarkannya mengering sendiri sejak malam tadi tanpa menggantinya

Matanya sembab namun tajam

Aku tak akan melaporkanmu kepolisi, kau mati di tangan ku saja itu sudah lebih memuaskan-baejin

Ingatan lelaki itu kembali dimana saat ia melihat jungkook yang dengan mudahnya melilitkan tali ke leher temannya hingga tewas

Lalu jungkook membakar tali itu di sela-sela hujan

Hingga abunya tersapu oleh air

Baejin tersenyum kaku

"kau sangat cerdas sunbaenim"-baejin

"tapi tentu saja itu bukan masalah"sambungnya

"kau tahu air tidak bisa menghilangkan sidik jari, dan karna itu kau membakarnya bukan?" lagi lagi baejin bergumam

"aku tidak tahu kau sepandai ini" -baejin

Tentu saja baejin tahu bahwa jungkook lah yang selalu mendapatkan juara jika bertanding soal otak

Tapi siapa sangka, seseorang berotak cerdas itu ternyata adalah seorang psychopath

<---skip--->

Acara piknik yang tadinya di adakan untuk bersenang-senang dan membuat kenangan manis

Berubah menjadi suasana ricuh yang tidak terkendali

Banyak murid yang syok melihat mayat laki-laki yang tak lain ialah murid dari sekolah mereka sendiri

Bunyi ambulans bahkan membuat suasana semakin ribut dan menakutkan

Acara piknik yang tadinya akan di laksanakan tiga hari, terpaksa di berhentikan

"ouchh! Jinjja! Aku melihatnya! Oh tuhan aku melihatnya!" seru jimin sambil menutup wajahnya

"apakah keadaannya sangat buruk?"-jin

"wajah nya sangat pucat, leher nya membiru ohh sudahlah aku tidak bisa tidur nyenyak malam ini!!"-jimin

Namjoon dan Taehyung pun mengeluarkan ringisan saat mendengar cerita jimin

Selesai mengemasi semua barang mereka segera kembali ke dalam bis

"jika aku tahu akan berakhir seperti ini, lebih baik aku tidak usah ikut piknik"-hoseok

"sudah kubilang di rumah lebih menyenangkan"-jk

Tak lama bis mulai berjalan

Sedangkan kumpulan  laki-laki yang akrab di panggil bangtan itu masih setia berkumpul dan berjejalan duduk demi bergosip

"apa kau bisa menebak kenapa dia bisa meninggal?"-jimin

"kau bilang lehernya membiru bukan?"-suga

Jimin mengangguk cepat

"pasti saja dia sudah di bunuh!"-namjoon

"kenapa pembunuhan semakin menjadi-jadi di sekitar kita" ucap hoseok takut

"tahun ini sudah ada 2 murid yang meninggal dengan cara tidak wajar"-taehyung

Jungkook mendongakan kepalanya

"jennie bunuh diri, bukan di bunuh"ucap namjoon membenarkan

"ya..itu kan juga tidak wajar"-taehyung

Secara refleks taehyung menatap jungkook yang juga ternyata menatapnya

"kau lagi-lagi menyalahkanku?"-jk

"yakk sudah lah! Bisakah kita lupakan masalah itu"-suga

"aku tidak bilang aku menyalahkan mu bukan"-taehyung

"tapi aku tersinggung dengan tatapan yang kau berikan"-jk

"itu artinya kau merasa bersalah?"-taehyung

Jungkook menghela nafasnya pelan

Berusaha keras menurunkan amarah nya hingga ketitik paling rendah

Suasana menjadi diam tak bersuara

Jungkook menyumpalkan headset ke telinganya

Merasa suasana sudah canggung semua kembali ke tempat duduk masing-masing

"mianhae" ucap taehyung pelan lalu kembali ke tempat duduknya

Jungkook mendengar perkataan taehyung barusan, dia hanya memakai headset tanpa memutar lagu

Bahkan dia tidak menyambungkan headset tersebut ke ponselnya

Perasaannya mulai tenang seiring matanya secara perlahan tertutup

Bayang-bayang sosok lelaki yang tergantung oleh tali sontak membuat jungkook membuka matanya tiba-tiba

Laki-laki yang sudah bertahun-tahun selalu menghantui kehidupannya

Lelaki kejam, dengan garis wajah tajam, tersenyum tanpa dosa, yang meninggalkannya tanpa rasa tanggung jawab

Jungkook menatap kosong kearah jendela

Mengingat sosok lelaki kasar yang selalu memberikannya pukulan dan teriakan yang keras

Lelaki yang memukul dan melemparnya tanpa dosa hingga tangan kanannya patah

Jungkook tersenyum  kaku, dengan mata sedikit berair

Jungkook bersyukur

Malaikat mautnya kini telah pergi...

Voment if you like it

My Psychopath Boy (Jungkook) °×°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang