40%

24.6K 2.4K 120
                                    

Dont forget to vote and coment

• Author

Semenjak terjadi beberapa masalah jungkook semakin terasa asing bagi kumpulan lelaki yang di sebut dengan nama bangtan itu

Jungkook lebih sering berdiam diri dengan menenggelamkan wajahnya di meja seraya kedua tangan yang ia lipat 90 derajat

Sejak dulu jungkook memanglah terlihat sering menyendiri, namun bukanlah seperti ini, saat ingin sendiri biasanya jungkook berkutik dengan buku komik,buku pelajaran, atau mendengar musik dengan earphone kesayangannya, sekarang sudah tak lagi, lelaki itu lebih sering menghabiskan waktu sendiri tanpa berbuat apa-apa

S
K
I
P

Kini jungkook tengah berdiri di depan sebuah makam seseorang yang memiliki marga yang sama dengannya

Dengan beberapa mawar putih yang di ikat dengan pita berwarna putih pula tergenggam sempurna di tangan kokoh pria itu

Jungkook terdiam tanpa ekspresi, untuk pertama kalinya jungkook datang ke makam ini setelah kematian ayahnya belasan tahun lalu

Jungkook mengulum bibirnya sendiri seolah menahan gejolak dalam dirinya, setelah beberapa detik kemudian bibir itu kembali terbuka

"bunga ini untuk pacar ku, namun karna kami tidak bisa bertemu hari ini, aku rasa lebih baik ku serahkan padamu dari pada bunga ini membusuk tanpa alasan bukan?" jungkook berbohong, ya lelaki itu menyadarinya, namun entah mengapa hati nya terasa sakit saat lontaran kata itu keluar dari mulut dinginnya

Jungkook melempar pelan bunga itu hingga mendarat di atas makam sang ayah

"aku akan masuk neraka karna durhaka padamu bukan? Jangan khawatir kau juga akan menemani ku nanti karna_"

Jungkook berhenti setelah satu butiran air asin keluar dari kelopak matanya, mulutnya yang berkata pedas membuat sang mata seakan menolak dengan memberikan tanda dengan setetes cairan bening yang berakhir di tangan pemuda itu sendiri

Perasaan jungkook sekarang berada di kisaran perbandingan yang seri, di antara ingin membenci namun ia juga merasa bersalah

"ini sulit bukan?" jungkook tersenyum simpul dengan mata yang berkaca-kaca

"aku tau ini sulit buatmu, ini juga sulit untuk eomma, dan kesulitan kalian berdua membawa beban yang sangat berat untuk ku"-jk

"jadi siapa yang harus di salahkan?"

"kau?eomma? Atau aku?!"

"banyak orang yang kehidupannya sangat baik, dan kenapa itu bukan aku? Apa kau tau jawabannya?"-jk

Jungkook terdiam cukup lama

"kau tak tau bukan? Itulah mengapa aku membenci mu"-jk

"kau hidup dengan ketidaktahuanmu, kau tidak tahu akan menikah dengan wanita yang benar-benar sendiri atau sudah memiliki kekasih, Kau tidak tahu apa yang di inginkan istri mu, kau bahkan tidak tahu apakah istrimu itu benar-benar mencintaimu!"

"kau terlalu bodoh appa, orang bodoh hanya akan memiliki penyesalan dalam hidupnya, seperti dirimu" -jk

Jungkook terdiam sambil membiarkan air mata yang meluncur bebas dengan mulusnya

"tapi"-jungkook

"kau punya alasan bukan?? Appa jawablah bahwa kau tak seburuk apa yang ku pikirkan, benar bukan? cepat katakan pada anakmu ini bahwa penderitaan ini adalah hasil dari ketidaksengajaan"-jk

"cepat katakan bahwa orang jahat terlahir dari orang baik yang tersakiti, ajukan semua pembelaan mu, katakan bahwa kau tak bersalah" jungkook menjatuhkan lututnya ketanah seraya menggenggam tanah makam ayahnya

My Psychopath Boy (Jungkook) °×°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang