✔️ make sure you like and comment
• Author
Ruangan bernuansa putih itu telah hening tanpa suara, alat medis yang terdengar bersahutan beberapa menit lalu-pun, kini ikut terdiam seiring dengan bungkamnya beberapa orang disana,Jungkook tertunduk dalam diam, air matanya tergelincir melewati setiap inci pipi hingga berakhir di bibir gemetarnya
Kejadian beberapa jam lalu terasa begitu cepat,seragam sekolahnya yang terlihat berantakan seakan menambah ekspresi gusar dalam dirinya
"jungkook-ah" ia merasakan seseorang memegang pundak sebelah kirinya
Disana terlihat Taehyung, Suga, Jimin, Hoseok, Jin, dan Namjoon, berdiri secara tak beraturan
"kalian membolos?"-Jungkook
"tentu"-Suga
"membolos untuk kebaikan tak apa"-Jimin
Tak lama kemudian Baejin datang bersama ayahnya, sontak membuat Taehyung dan yang lain terkejut seakan mengatakan 'ada keperluan apa dia kesini?' namun Jungkook malah mengabaikan siratan pernyataan itu dengan menggeleng
Ia sedikit kesal melihat kehadiran teman-temannya meski niat mereka baik sekalipun, tapi Jungkook hanya ingin sendiri, mata nya beredar mengamati sekitar yang menurutnya dapat membuat sedikit ketenangan
Akan tetapi sesaat setelah ia menatap pintu yang di hiasi kaca tembus pandang keluar, pandangannya bertemu dengan lelaki tua yang tengah tersenyum lebar menatapnya
"bagaimana perasaanmu? Seperti itulah perasaan ku dulu" ungkap lelaki tua itu, meski ia hanya dapat melihat gerak bibirnya namun Jungkook cukup mengerti akan itu
Langkah jungkook bergerak ke depan dengan tatapan lurusnya "Jungkook-ah kau mau kemana?" ungkap ibunya yang membuat semua kembali menatap Jungkook heran
"sebentar saja eomma" sahutnya, namun lagi-lagi langkahnya terhenti akibat cengkraman kuat dari Baejin
"eomma membutuhkanmu! Jangan bersikap semau-mu hyung"-Baejin
"hyung?"-jin
"tinggalah disini, memangnya kau mau kemana?"sekarang ayah tirinya pun ikut berbicara
Jungkook kembali menatap kaca, lelaki tua yang lebih tepatnya ayah dari Jennie itu sudah hilang entah kemana, dengan kasar Jungkook melepaskan cengkraman Baejin dari pundaknya
S
K
I
PMeski matahari telah pamit, rumah Jungkook masih tak sepi akan tamu berpakaian serba hitam, teman-temannya telah pamit sesaat setelah Jungkook mengusir mereka dengan halus
Kini ia masih tetap setia berdiam sendiri di kamar, sampai dimana seorang gadis mengetuk pintu sebanyak 3 kali
"masuk saja eomma" sahutnya, namun yang masuk bukan orang yang ia maksud, melainkan gadis yang dapat di katakan mantan kekasihnya
"hmm kau baik-baik saja?" ucap nya pelan setelah berhasil masuk
"tutup pintunya kembali" suruh lelaki itu yang di patuhi oleh Christy
Langkah gadis itu bergerak pelan menuju Jungkook yang tengah duduk di ujung tempat tidurnya "untuk apa kau kesini?" ucap lelaki itu heran
"eomma-mu menyuruh_"
"kau tidak harus mematuhi perintahnya jika kau tak ingin"
"aku menyukai perintah eomma-mu"
"lalu bilang saja jika kau ingin bertemu dengan ku, tidak usah menjual nama orang tua ku" Jungkook tersenyum meski samar
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath Boy (Jungkook) °×°
FanfictionJeon Jungkook, seorang anak kecil yang tumbuh dari siraman air neraka,begitulah ungkapnya.. setelah masa-masa kecilnya di warnai oleh darah dari pisau yang tak mampu lagi ia jabarkan. Ia menangis,meringis,bahkan berteriak meminta keadilan dunia akan...