Indonesia

51 8 0
                                    


Pesawat mereka pun terbang menuju Indonesia, Shin, Kim, dan Choi sebenarnya masih berat mwninggalkan kenangan mereka bersama Wanna One, banyak kenangan indah dan pahit yang mereka lalui bersama.

Berawal dari lomba dance cover, akhirnya menang, bisa bertemu dengan Wanna One, dekat dengan Wanna One, dan bahkan sampai berpacaran dengan member Wanna Ona adalah hadiah terindah yang diberikan Tuhan pada mereka.

"Udah nggak usah nangis" ucap Choi karena melihat Kim meneteskan air mata, iya Kim menangis tapi tanpa suara

"Aku tau ini berat, tapi kita juga nggak mungkin dong disana terus, bener kita punya uang banyak, tapi kan biaya hidup disana juga mahal" ucap Shin

"Ngomong mah gampang, tapi jalaninnya itu susah" kata Kim

"Bukan cuma kamu yang ngerasain Kin, kita juga, member Wanna One mungkin juga" kata Choi

"Yaudah sih, jalanin aja dulu, lihat aja kedepannya, mending kita tidur, masih lama juga" ucap Shin

Skip

Indonesia

"Heh Shin bangun" kata Choi sambil mengguncangkan lengan Shin

"Eeuunnghh" Shin masih berusaha untuk membuka matanya dan mengumpulkan nyawa untuk bangun

"Udah sampai? " tanya Kim

"Udah nih, yuk turun" ajak Choi

"Ini dimana sih? " tanya Shin setelah turun dari pesawat

"Astaga, kita kan pulang ke Indonesia, masa kamu lupa sih? " jelas Kim

"Oh, hehe" Shin hanya ber oh ria

"Kontrak an kita masih kosong kan? " tanya Choi

"Nggak tau, tapi aku pulang waktu itu, kata Bu Min masih kosong kok, terus aku ngomong sama Bu Min, 'Bu Min kobtrakan yang ini kosongin aja ya, aku pasti balik sini lagi kok' gitu, terus Bu Min ngeiyain" jelas Shin

"Yaudah lah, kita nunggu taxi disini" ucap Kim

"Eh itu taxi, TAXI" teriak Shin

"Yok" ajak Choi

Akhirnya mereka bertiga naik taxi untuk menuju ke kontrakan kesayangan mereka.

"Mau kemana mbak? " tanya supir taxi itu

"Ke jalan Kenanga pak" jawab Choi

"Baik mbak"

Skip

"Sudah sampai mbak, ke jalan kenangan kan? " tanya supir taxi itu

"Iya pak, jadi berapa? " tanya Shin

"Dua ratus lima belas aja mbak"

"Iya, nih pak, makasih ya, kembaliannya buat bapak aja" kata Shin menyodorkan uang 250k dan segera turun

"Makasih ya mbak" ucap supir taxi tersebut

"Iya pak sama sama" ucap Shin

"Uhhhh kontrakan tersayang ku, aku pulang" ucap Choi

"Eh kan kita nggak bawa kuncinya, kita ambil dulu ke Bu Min" kata Kim

"Eh iya ya" ucap Choi

Tok... Tok... Tok

Ceklek

"Bu Min" seru Kim, Choi, dan Shin bersamaan

"Astaga kalian, kalian udah pulang? " tanya Bu Min nggak percaya

"Iya Bu, kita mau nempatin kontrakan ibu lagi" kata Kim

"Oh iya iya, kontrakan ibu masih tetap kosong kok, seperti yang kalian minta, untung kemarin Bu Min bersihin" jelas Bu Min

"Kalian langsung masuk kontrakan apa mau istirahat bentar di rumah Bu Min? " tanya Bu Min

"Langsung aja deh bu, kita capek, nanti sore deh, kita main" kata Choi

"Oh yaudah, ini kuncinya" kata Bu Min sambil menyerahkan kunci kontraka mereka

"Ok, makasih Bu Min" ucap Shin

Mereka bertiga pun kembali ke kontrakan, jarak kontrakan dengan rumah Bu Mon tidah jauh, hanya berjarak 3 rumah.

"Cepet buka Kim" pinta Shin

"Iya sabar"

Ceklek

"Hellooo kontrakan tercinta, kita pulang" ucap Choi

"Ahhh aku kangen sama kasur tercinta ku" kata Shin sambil berlari menuju kamarnya

Mereka pun masuk ke kamar mereka masing masing, sebenarnya kamar mereka bertiga bersebelahan sih.

Di sisi lain

Korea

Jihoon yang merasa sangat lelah setelah tampil langsung merebahkan rubuhnya di kasur.

"Huh.... Capek banget hari ini" keluh Jihoon

"Shin udah sampai di Indonesia belum ya?" monolog Jihoon

"Telfon aja gimana yak? "

"Yaudah deh telfon"

Jihoon mengambil HP nya dan segera menelfon Shin yang tak lain adalah kekasihnya itu.

I Remember (Wanna One FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang