___
|A|
|B|
|A|
|N|
|G|
|K|
|U|"Guan! Naik itu, yok!"
"Wih! Lucu banget!"
"Guan! Sini, deh! Lucu."
"So, cute!"
"Guan ini apa? Gue belum pernah lihat."
"Foto, kuy! Chesse! Senyum, Guan!"
Anak itu tidak pernah berhenti berceloteh tentang apapun yang baru saja dilihatnya. Itu membuatku gemas sendiri melihat tingkah kekanakannya. Rasanya seperti sedang membawa adik sendiri. Tanpa sadar genggaman tangan kecilnya pada bajuku membuatku tersenyum kecil.
Moodbooster.
Itu alasanku menyukainya. Aku tidak pernah melihatnya bersedih. Itu juga yang membuatku bertanya-tanya. Untuk itu, aku tidak ingin membuatnya menangis. Aku akan melindunginya semampuku.
Aku yakin dibalik senyum yang dia jaga, pasti menyimpan luka mendalam. Karena aku juga pernah merasakannya. Maka ketika anak itu menangis, dia akan membuang semua air mata yang selama ini disimpannya.
Aku tahu.
"Guan ini pakainya gimana? Di tangan? Tapi, kok nggak muat? Yang ini malah kebesaran." tanya perempuan itu lugu.
Aku mendengus pelan. Padahal dia perempuan, tapi tidak tahu benda apa yang sedang salah digunakannya itu. Aku mengambil barang itu dari tangannya. Menempelkannya pada tempat yang benar. Itu adalah anting bundar berwarna perak dengan berlian kecil di sekitarnya.
Karena tidak mungkin kupasang di telinganya. Jadi aku hanya menempelkannya dengan tanganku untuk beberapa saat. Melihat ekspresinya yang sudah mengerti, aku menarik kembali tanganku.
"Ini anting, bukan gelang." Aku mengembalikan barang itu di tempatnya semula.
Detik berikutnya aku menggenggam tangannya. Berusaha membawa anak itu jauh dari toko aksesoris wanita. Sepertinya dia tidak terlalu paham dengan itu. Bukannya apa. Bahkan aku tahu dia ke sini hanya bermodal bedak dan pelembap bibir.
Tapi tetap cantik. Semua yang ada padanya, kurasa itu natural. Ah, jangan lupakan otaknya.
Sudah banyak toko permainan kecil yang kami kunjungi yang berujung aku memenangkannya. Ini saat untuk mencoba sesuatu yang bisa dinikmati berdua. Seperti roller coaster, boomboomcar, labirin kaca dan semacamnya. Entah, kenapa. Tapi sepertinya aku mulai menyukai tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Brothe[r] | END
Historia Corta"Punya abang, tapi serasa nggak punya." Disertai kuotes-kuotes nggak nyambung. Merupakan revisi ketiga. Belum tamat. 12-Agustus-2018 - 18-Agustus-2020