Pt. 24 | End: Am I Gone

984 58 28
                                    

___|A||B||A||N||G||K||U|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___
|A|
|B|
|A|
|N|
|G|
|K|
|U|

Dear Brothe[R]

"Mana Yuna?!" tanya pria itu ngegas.

Pasalnya dia sudah bersusah payah mengendarai mobilnya selama berjam-jam. Dari satu tempat ke tempat lain dengan jarak yang cukup jauh. Cuma untuk mencari alamat rumah seorang pria tidak dikenal yang sudah membawa pergi istrinya.

Demi apapun bukan hal yang mudah buat menemukan rumah pria misterius ini dengan mudah. Mengingat mobil yang dikendarainya tidak akan lolos dengan mudah dari padatnya jalanan kota. Belum lagi kenyataan kalau dia belum mengisi kartunya untuk melewati jalan tol.

Ah, itu sangat menyebalkan sekaligus memalukan.

"Anda siapa?" tanya pria itu balik dengan nada yang mengintimidasi. Kedua iris mata mereka saling beradu dalam atmosfer yang hening.

"Seharusnya saya yang bilang gitu. Anda siapa, sampai-sampai berani membawa kabur istri orang?"

"Ah, saya pikir anda sudah menceraikannya. Karena jelas wanita itu sudah dicampakkan. Apalagi sampai ke rumah sakit jiwa."

Ucapannya sangat menohok pria yang mengaku suami dari Yuna itu. Ya, gimana. Memang kenyataannya dialah yang sudah membuang istrinya ke rumah sakit jiwa. Meninggalkan pasangannya dalam kegelapan sendirian. Lalu tidak berniat untuk menceraikannya,

Ah, pria macam apa dia.

"Jangan ikut campur. Cepat bawa istriku kemari."

Detik berikutnya pria itu menyadari sesuatu yang memang sangat mengganjal di benaknya. Dia menghela nafas panjang lalu mengusap wajahnya kasar.

"Jangan bilang anda sudah menikahinya!"

"Istri? Ah, memang seharusnya dia cuma memiliki satu suami. Tolong percepat untuk mengurus surat perceraian kalian. Agar saya bisa menikahinya secara resmi."

Langsung pria itu mencengkeram kerah baju pria yang bernama Fathhur itu. Karena saking tidak terima kalau istrinya diambil begitu saja. Padahal mereka belum benar-benar berpisah. Dan mungkin tidak akan pernah berpisah.

"Jangan pernah sentuh dia lagi. Kembalikan Yuna padaku, atau akan kubawa kasus ini ke jalur hukum."

Ah, ayolah. Pria dengan berjuta pengalaman di bidang politik seperti dia tidak bisa memenangkan kasus seperti ini? Sudah pasti dia akan menang. Oleh karena itu, dia menunjukkan kartu identitasnya yang akan membuat Fathhur tumbang lebih dulu.

Dear Brothe[r] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang