Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
___ |A| |B| |A| |N| |G| |K| |U|
"Massa atom relatif itu adalah massa atom yang ditentukan dengan cara membandingkan dengan massa atom standar. Yang bisa disingkat dengan Ar." Barusan itu dialog Guan yang membuatku harus memutar otak berkali-kali.
"Sumpah, Guan. Lo ngomong apa, bahasa apa, asalnya darimana?"--Mau bilang kaya gitu tapi takut orangnya marah.
Oke, kali ini aku dan Guan seperti biasa les private. Dengan Guan sebagai mentor dan aku adalah relawan. Bukan, bukan. Iya jelas anak yang lagi butuh bimbingan.
Ah, andai nilaiku tidak anjlok.
Pasti tidak akan berakhir dengan Guan yang ngebet mau bantuin belajar tiap pulang sekolah. Atau jam istirahat sekalipun! Tergantung dia mau datangnya kapan. Memang jelangkung nih anak.
"Perpindahan elektron dari satu atom keatom lain atau proses serah terima elektron. Atom yang melepaskan elektron akan membentuk ion positif, sedangkan atom yang menerima elektron akan berubah menjadi ion negatif, sehingga terjadilah gaya elektrostatik atau tarik-menarik antara kedua ion yang berbeda--"
Guan berhenti bicara tiba-tiba. Dia menggantungkan kalimatnya dan itu membuatku sedikit curiga. Aku yang merasa diintimidasinya pun berhenti memainkan pulpen mekanikku. Menegakkan kepalaku dan menatap balik iris matanya yang tegas.
"Sama kaya perasaan, kalau tidak menerima, ya melepaskan."
Kata-katanya seakan ingin memojokkanku dan selamat Alguano kau berhasil membuatku skakmat. Detik berikutnya aku langsung memutuskan kontak mata kami dan memandang ke arah lain. Anak itu sungguh membuat jantungku berdetak dua kali lebih cepat.
Kenapa dari sekian banyak kalimat yang diucapkan Guan tadi hanya ini yang berhasil nyangkut di otakku. Sebenarnya apa yang kupikirkan, sih?!
"Jadi udah sampai mana?" tanyanya yang memecahkan atmosfer beku di antara kami.
"Hm?" gumamku pelan.
Spontan aku menoleh ke arahnya dan menatapnya dengan iris penuh kebingungan. Mencoba mencerna empat kata yang baru saja diucapkan Guan. Lima detik setelahnya aku menyerah dan mulai menuntut jawaban lewat alisku yang menaut ke bawah.
"Pelajarannya, coba ulangi kata-kata gue yang masih lo ingat. Tentang atom." Guan melepaskan pulpen dari tangannya dan memundurkan badannya sampai menyandarkannya ke kursi. Melipat kedua tangannya di dada dan sekarang lihat siapa yang menuntut jawaban.
Seratus satu persen aku yakin dia akan marah bila kujawab dengan asal. Tapi apa memangnya yang bisa kuingat dari bahasa aliennya itu, hah? Makhluk bumi sepertiku mana mengerti.