32 • Dreamcatcher (pt. 1)

2.7K 432 44
                                    

"Ugh.. bagaimana ini, Jen.." rengek Jisoo begitu manja pada vampir yang tengah bersamanya itu.

"Aduh, kau yang  justru bagaimana, kenapa kau tidak fokus pada permainan mu?" pekik Jen.

"Aku juga tidak tahu, aku hanya takut melemparkannya.." kini Jen disuguhkan pemandangan yang membuatnya gemas.

Jisoo, jangan memanyunkan bibir seperti itu.
Lagi-lagi kau menggodaku!

"Ya sudah, lalu sekarang bagaimana, pisaunya tinggal 5, kalau kau menjatuhkan pisaunya sekali lagi maka kesempatanmu untuk mendapat hadiah harus sirna." celotehnya.

"Eum, bantu aku kalau begituuu.." rengekan Jisoo terdengar lagi.

Ah kenapa suaramu semakin terdengar seksi saja di telingaku?

"Baiklah. Sini..berdirilah didepanku." suruhnya.

👣👣👣

Lim sudah mentok sekarang. Pikirannya sudah buntu. Rencana A yang tadinya akan dia jalankan, terpaksa gagal dan harus berganti ke Rencana B. Lim benar-benar vampir yang pandai mengatur rencana. Dia selalu bertekad mendapatkan apa yang dia mau. Jadi dia selalu menyiapkan banyak rencana cadangan.

"Aku yakin, mereka pasti akan menjajal permainan labirin juga. Labirin di Raviola Vampire kan selalu banyak peminatnya, dan rasanya juga sudah seperti wahana yang wajib untuk dicoba." katanya.

"Lalu bagaimana strateginya, nona?" tanya salah satu Victon.

"Begini..kalian semua mendekatlah, ini sedikit rahasia."

Para Victon yang tadinya bergerombol membentuk lingkaran, kini mereka lebih mendekat dan mengerumuni Lim untuk mendengar strategi yang dibisikkan.

👣👣👣

"Jadi begini, pegang pisaunya seperti ini." tangan Jen membenarkan posisi tangan Jisoo.

"Kau betul-betul ingin mengajariku cara yang benar untuk melempar pisau, atau hanya ingin modus saja sih?" protes Jisoo yang tangannya sudah digenggam mesra oleh Jen.

"Aish kau ini jangan asal fitnah begitu dong, niatku kan baik ingin membantumu. Kau mau mendapat hadiah atau tidak?" balas Jen skakmat.

"Ya iyaa aku mauu, tapi haruskah kau mempepet tubuhku seperti ini, huh?" balas Jisoo ternyata savage.

"Ah iya maaf-maaf.." Jen mundur sedikit tetapi tangan kanannya masih menggenggam tangan Jisoo, dan tangan kirinya memegang pinggul Jisoo.

"Sudah, sekarang bidik, dan lalu lemparkan." suruh Jen.

Jisoo menurut dan melemparkannya. Ternyata pisau itu mengenai sasaran dan menancap pada kayunya. Begitupun dengan 4 pisau selanjutnya. Dan akhirnya Jisoo mendapat hadiah atas itu, karena dia berhasil menancapkan 5 pisau.

"Yeay!" soraknya setelah menerima hadiah.

"Sini..biar aku yang memakaikannya untukmu." ujar Jen lalu meraih benda itu.

Sesuai dengan aturan, jika berhasil menancapkan 5 pisau, maka akan mendapat sebuah flower crown.

Jen kemudian memasangkannya diatas kepala Jisoo. Dia sejenak terpana. Jisoo benar-benar luar biasa cantik dengan flower crown berwarna ungu kebiruan itu.

Who Are You? ─ jensoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang