44 • Failed!

2.9K 457 72
                                    

Rose sudah tiba di asrama. Sepertinya memang selalu begini, Rose sampai di asrama duluan ketimbang Jisoo. Rose terkadang juga heran, Jisoo seolah betah sekali berada di kampus untuk waktu yang lama. Tapi sepertinya kali ini berbeda, hari sudah mulai gelap dan Jisoo belum juga sampai di asrama. Padahal biasanya juga selambat-lambatnya dia datang itu sore, tidak pernah sampai malam begini.


"Halo, Jisoo? Kau dimana sih?!" buka Rose setelah sahabatnya itu mengangkat panggilan darinya.

"Eum, aku masih di kampus Rose." balas seseorang diseberang sana.

"Apa?! Masih di kampus? Aish, ini kan sudah malam!" pekik Rose.

"Ish, iya aku tahu. Tapi aku memang masih ada urusan, nanti kalau sudah selesai aku pasti akan pulang kok." balas Jisoo santai.

"Tapi kan Jisoo, aku khawatir denganmu..aku tidak mau kalau--"

"Rose sudah dulu ya, nanti aku pulang kok!" potong Jisoo buru-buru.

Tut.. Tut.. Tut..
Panggilan terputus.

Sepertinya memang bukan tanpa sebab Jisoo menutup sambungan telponnya begitu saja. Dia seperti itu karena melihat seseorang yang sedari tadi ia tunggui.

"Ish, Jisoo kenapa sih?" gumam Rose sembari menatap heran ponselnya.

👣👣👣

Di taman belakang kampus dengan lampu samar-samar, ditambah lagi hari yang sudah larut begini, Jisoo masih setia menunggu seseorang disana. Begitu orangnya sudah ada, Jisoo langsung saja menegur.

"Jennie!" tegurnya sembari berlari kecil menghampiri orang yang dimaksud.

"J-Jisoo?! Kenapa kau masih disini?" heran Jennie yang baru saja keluar dari ruangan pun kaget dibuatnya.

"Hehe, aku menunggumu." ucapnya dengan aegyo.

"Dari tadi?!" heran Jennie.

"He'em." Jisoo mengangguk lucu.

"Aish, untuk apa sih?" Jennie menepuk jidatnya pelan.

"Tidak tahu." Jisoo menunduk takut.

"Kalau tidak tahu kenapa melakukan?" nada Jennie sedikit meninggi.

"Kau lupa ya? Aku kan butuh bantuanmu untuk mengurus nilaiku. Aku pikir kau hanya sebentar menyelesaikan keperluanmu dengan Pak Gong Yoo, jadi aku menunggumu disini." lirihnya yang tetap menunduk itu.

Mendengar hal itu, Jennie sedikit tertegun. Dia menghela nafas kasarnya, menatap Jisoo dengan rasa herannya.

"Jisoo, dengar ya." ucap Jennie memegang kedua bahu Jisoo dan menatapnya dalam-dalam.

"Aku tahu kau sangat ingin nilaimu dapat diperbaiki, tapi kan ini sudah malam, jadi lebih baik kau pulang." katanya.

"T-Tapi, Jen, nilaiku.." Jisoo kembali kecewa.

"Urusanku dengan Pak Gong Yoo sudah selesai, aku janji akan membantumu besok." terang Jennie dengan lembut.

"Sungguh?" Jisoo tak percaya.

"Iya." singkatnya melukisnya senyuman tipis.

"Eum, ayo kita ke parkiran. Biar aku antar kau pulang ya." ajak Jennie menggenggam tangan Jisoo duluan.

deg.

Ada apa denganku?
Kenapa dekat denganmu itu rasanya seperti dekat dengan Jen Agary sih?

Kolam dengan air mancur kecil yang berada di dekat taman belakang itu seolah jadi saksi bisu, tanda-tanda keluluhan hati Jennie karena Jisoo.

👣👣👣

Who Are You? ─ jensoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang