7 • Sudah Pagi

4.4K 669 49
                                    

Please sempatkan untuk report video diatas sebelum membaca yaa.. thankyou.

👣👣👣

Sinar matahari perlahan mulai terpancar. Tak lagi gelap disini. Hutan ini sudah terlihat bagaimana bentuk dan keadaannya. Banyak sekali ranting-ranting kecil yang berserakan di tanah.

Ini sudah pagi. Walau begitu keadaan hutan juga belum sepenuhnya terang. Suasana masih sedikit rindang, itu karena belum banyak cahaya matahari yang masuk menerangi hutan melalui celah dedaunan pohon.

Di salah satu batang pohon yang sangat besar dan menjulang, di situlah mereka berdua tertidur melewati malam. Mereka bersandar sambil tertidur saling memeluk. Tunggu, kenapa posisinya bisa seperti itu?

Flashback On

Mereka terus bertatapan saling diam satu sama lain. Sepertinya mereka memang nyaman dengan hal ini.

"Jangan memandangku seperti itu, aku tahu bahwa aku terlalu cantik." kata Jisoo yang kemudian melepas pandangan duluan.

Jen terkekeh pelan mendengar apa yang dikatakan Jisoo tadi.

"Bisa-bisanya ada manusia yang terlalu percaya diri seperti mu."

"Memang benar kan bahwa aku cantik. Kalau tidak, tidak mungkin kau memandangku sebetah dan selama tadi." tepisnya.

"Iya, kau memang cantik." lembutnya sembari tersenyum pada Jisoo.

"K-kau akan tinggal dimana setelah pergi dari kastil?" Jisoo tersipu atas pujian Jen dan mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Entahlah. Kau sendiri bagaimana?"

"Aku juga tidak tahu, ini masih gelap. Mungkin jika sudah pagi besok aku akan pulang." Jen terdiam setelah mendengar apa yang Jisoo katakan.

Terlihat seperti ada raut kekecewaan di wajahnya.

"Maaf.." kata Jisoo tiba-tiba.

"Untuk apa?"

"Karena besok pagi aku akan meninggalkanmu."

"Tak apa." singkatnya dan mencoba tersenyum.

Sepertinya Jisoo mulai kedinginan lagi. Mengingat bahwa obor yang tadi dia bawa dari gubuk tempat dia terbangun sudah padam.

Terlebih lagi jaket parka yang ia kenakan ternyata tidak terlalu membantu dan membuatnya masih bisa merasakan angin malam.

Sempat terlihat bahwa Jisoo beberapa kali saling menggosokkan kedua telapak tangan kemudian sesekali meniupnya.

"Pakailah mantelku." ujar Jen lalu memberikan mantel tebalnya.

"Tidak perlu. Aku kan sudah memakai jaket." tolak Jisoo.

"Tapi sepertinya jaketmu tidak cukup hangat, apalagi didalamnya kau hanya memakai...eum.." Jen bingung, harus seperti apa dia mengatakannya.

"Hei, lihat apa kau!" tegur Jisoo setelah menyadari pandangan mata Jen yang mengarah ke belahan dadanya.

"T-Tidak, apa yang k-kau pakai itu tipis sekali." katanya terbata.

Who Are You? ─ jensoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang