26 • Mandi

3.6K 471 56
                                    

Hari sudah mulai siang, ini waktunya Jen tidur. Baru juga dia merebahkan tubuhnya untuk tidur, namun Jisoo mencegah dan menarik-narik lengannya.

"Ah kau ini kenapa sih, Jisoo? Ini sudah siang, aku ingin tidur." ujarnya malas.

"Tapi Jen, aku lapar." kata Jisoo yang terus mengoyak tubuh Jen.

"Kita ini berbeda, makananku dan makananmu juga berbeda. Nanti jika aku memberimu seekor rusa, kau pasti bingung bagaimana untuk memakannya kan?" kata Jen asal.

"Maka dari itu..carikan aku yang lain. Buah misalnya?"

"Kau bisa cari buah-buahan sendiri untuk kau makan, manusia manjaaa." Jen benar-benar lelah dan ingin istirahat.

"Tapi aku gerah, aku ingin mandi. Kau tolong carikan aku buah-buahan, sementara itu aku akan mandi di sungai, bagaimana?" tawarnya.

Jen terlihat menimbang-nimbang sebentar. Tak lama kemudian muncul senyum miring dibibirnya. Ini kesempatan!

"Mau yaa?" bujuk Jisoo dengan husky voice nya yang manja.

"Baiklah, manusia penggoda. Aku akan mencari buah-buahan yang banyak untukmu." katanya yang lalu segera menuruni tangga rumah pohon itu.

"Yeay!" Jisoo kegirangan dan menyusulnya turun ke bawah.

Jisoo akan mandi di sungai selagi Jen mencari buah untuknya. Bagaimana pun juga dia adalah manusia biasa, jadi dia juga butuh mandi. Kapan lagi bisa bebas mandi seperti ini. Bahkan kemarin-kemarin dia hanya bisa mencuci mukanya saja.

Sekarang waktunya dia memanjakan tubuhnya. Sudah lengket rasanya, tubuhnya ingin segera diguyur oleh air. Jisoo juga sama sekali tidak khawatir. Dia memang akan mandi di sungai. Tentu itu tempat yang terbuka.

Namun ini kan hutan, lagi pula semua makhluk di negeri ini adalah vampir. Mana mungkin ada vampir yang mesum, yang nantinya akan mengintipnya selagi dia mandi?

Jen? Benar, dia memang vampir yang sangat mesum. Maka dari itu, Jisoo menyuruhnya untuk mencari buah selagi dia mandi. Alih-alih supaya Jisoo bisa mandi tanpa rasa khawatir.

"Aku pergi dulu ya, bila ada binatang buas atau apapun itu yang membuatmu takut, mendesahlah dengan suara seksi. Aku pasti akan segera datang." kata Jen mengedipkan sebelah matanya.

"Bagaimana jika aku tidak mau melakukan itu?" tantang Jisoo.

"Ya kalau begitu aku tidak akan cepat-cepat datang kesini." Jen terkekeh.

"Syaratnya, kau harus mendesah dengan suara seksimu. Oke cantik?" Jen sudah bersiap melangkah untuk pergi.

"Huh, dasar mesum." gumam Jisoo yang menatap kepergian Jen.

👣👣👣

Di Kerajaan Roand saat ini sedang disibukkan dengan rapat, rapat, dan rapat. Lim rajin-rajin melakukan diskusi dengan pasukan khusus.

Dia tidak ingin rencana ini gagal. Lim sudah cukup kehilangan Ibunya, dan dia tidak ingin kehilangan Ayahnya juga.

"Baik, semuanya dengarkan aku. Aku berencana untuk menangkap Jisoo di Raviola Vampire, bagaimana menurut kalian?" tanya Lim di kursi tengah yang dikelilingi oleh para Victon dari pasukan khusus.

"Maaf nona sebelumnya, Raviola Vampire kan pesta tahunan untuk vampir. Bukannya Jisoo adalah manusia?" ujar salah satu Victon disana.

"Iya, aku tahu soal itu. Tapi semua vampir di negeri ini pasti akan datang ke pesta besar itu, tak terkecuali Jen. Aku yakin dia pasti akan datang, dan dia tidak mungkin akan meninggalkan Jisoo sendirian di hutan bukan?" katanya seraya menaikkan sebelah alisnya.

Who Are You? ─ jensoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang