34 • Labirin

2.4K 401 62
                                    

"Jen, ini panjang sekali.." rengeknya.

"Sabar ya, sebentar lagi kok." balas Jen.

"Nghh tapi aku sudah tidak tahan.." rengekan manja kembali terdengar.

"Lalu mau bagaimana lagi?"

Mereka sampai, dan antrian pun sangat panjang. Para pasangan vampir juga semuanya ingin masuk dan menjajal permainan labirin. Tapi pasti ini akan sangat lama, terlebih lagi Jen dan Jisoo datang terlambat. Mereka berdua datang saat antrian sudah panjang.

"Kita pulang saja kalau begitu ya?" bujuk Jen.

"Tidak mau. Kau kan yang mengajakku kesini tadi, dan kita juga sudah terlanjur sampai kesini."

"Ya tapi kan antriannya panjang sekali, giliran kita juga masih sangat lama. Katanya kau sudah tidak tahan?"

"Ihh, tapi aku ingin coba masuk. Aku ingin tahu seperti apa labirin vampir." Jisoo tetap bersikeras.

"Huh, ya sudah kalau maumu begitu." ucap Jen pasrah.

Namun tak berapa lama, lagi-lagi Jisoo merengek. Rengekan manja itu keluar dari mulutnya untuk kesekian kalinya. Ternyata dia bukan hanya manusia yang cantik, tapi juga sangat manja dan merepotkan.

"Jen.." manjanya.

"Hmm?" Jen menoleh malas.

"Masih lama ya?" tanyanya sembari bergelayut manja di lengan kiri Jen.

"Eum, lumayan. Sepertinya pengunjung yang tadi belum keluar juga." kata Jen sembari berjinjit berusaha melihat.

"Nghh, aku capek Jen." Jisoo mengeratkan pegangannya pada lengan Jen.

Tanpa disengaja, ada sesuatu yang sedari tadi menekan-nekan lengan kiri Jen. Sesuatu yang...

Ugh, aku menyentuhnya!

"Kakiku pegal." protes Jisoo.

Jangan menggesekan asetmu pada lenganku, Jisoo!

"Aku tidak tahan.." Jisoo terus bergerak sedikit merubah posisinya.

"Eum, Jisoo diamlah. Jangan bergerak terus seperti ini." Jen tak kuasa menahan gesekan-gesekan yang tidak sengaja Jisoo buat.

"Tapi aku capek Jen." keluhnya dengan menunjukkan puppy eyes nya.

"Tapi ini sudah dekat kok, tinggal menunggu satu pasangan lagi yang ada di depan kita ini." katanya.

"Kalau begitu gendong akuu." Jisoo melepas pegangannya pada lengan Jen.

Jisoo membuka lengan seolah siap untuk diangkat oleh Jen. Tapi Jen ternyata malah menatapnya bingung dan tidak peka dengan hal itu.

"Hmm?"

"Ihh, gendonggg.." rengeknya sembari menghentak-hentakkan kakinya lucu.

"Aish, sini.." Jen berjongkok dan mulai menggendong Jisoo.

Untuk kesekian kalinya, Jen, si vampir lemah godaan itu, menciut juga bila dengan Jisoo. Jisoo sangatlah menggemaskan baginya. Dia tidak tahan bila Jisoo sudah merengek dan bersikap manja seperti tadi.

👣👣👣

"Hei, bukannya itu nona Jen dan Jisoo ya?" kata salah satu Victon pada Victon lainnya.

"Ah, iya benar, itu mereka." balasnya.

Memang, di depan labirin ada beberapa Victon yang berjaga. Tujuannya supaya bisa mengetahui kapan Jen dan Jisoo akan masuk. Sehingga dengan begitu, para Victon yang berjaga di depan bisa segera memberi informasi kepada Victon yang sudah ada di labirin.

Who Are You? ─ jensoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang