16 • Tertangkap Basah

4K 490 36
                                    

[ MASA DEPAN ]

Apa Rose tidak lelah? Sejak dia bermimpi seperti itu, dia memilih untuk tidak tidur. Rose takut bila nanti dia akan bermimpi seperti itu lagi. Dalam mimpi itu seolah Jisoo benar-benar akan pergi meninggalkan Rose.

Rose tidak sanggup. Dia sangat menyayangi sahabatnya yang masih koma itu. Bahkan matanya sudah membengkak parah, dia terus saja menangis setiap kali mengingat momen-momen yang ia lalui bersama Jisoo.

"Kau sangat menjagaku dengan baik, Jisoo.." gumamnya berbarengan dengan tetesan air mata yang mulai jatuh membasahi pipi.

Flashback On

"Rose, apa kau baik-baik saja?" kata Jisoo dengan raut cemasnya.

"Aku tidak apa-apa Jisoo, tapi justru makananku yang kenapa-napa." balasnya sambil cemberut dan akan mulai menangis.

"Ah kau ini." Jisoo sedikit heran dengan Rose yang sudah sedewasa itu masih saja menangis saat melihat bekalnya jatuh.

"Joy, kenapa kau selalu saja mengganggu Rose?" kesalnya.

"Karena dia selalu saja tebar pesona pada semua laki-laki. Dia juga sudah menyombongkan dirinya dengan suara yang dia miliki. Padahal suaranya juga tidak terlalu enak." balasnya yang membuang muka lalu pergi.

"Hei, k-kau, arrgghh." Jisoo mengacak rambutnya kasar.

"Jisoo, bagaimana dengan bekalku?" Rose cemberut dan menunjukkan puppy eyes nya.

"Hhhh..jangan seperti bayi begitu." dengusnya dengan wajah datar.

"T-Tapi i-itu kan.. Huaaaa" Rose kembali menangis. Dia menangis semakin keras.

"Rose, stop! Kau ini benar-benar ya." Jisoo membungkam mulutnya untuk meredam suara.

"Ini kampus, kau tahu kan?" Rose masih menangis walau mulutnya sudah dibungkam.

"Akan aku belikan apapun yang kau mau nanti." singkatnya pada Rose yang masih terisak itu.

"Berhenti menangis, ya?" Rose mengangguk setuju, lalu Jisoo melepas bungkamannya.

"Sudah, ayo kita pergi." ajaknya dan menggandeng tangan Rose pergi dari situ.

Flashback Off

"Jisoo.." lirihnya sambil meraih tangan Jisoo ke genggamannya.

"Aku bahkan tidak tahu apa kau masih bisa melindungi ku atau tidak saat aku sedang diganggu oleh Joy." Rose mengeratkan genggamannya.

"Kau sudah menjagaku dengan baik, tapi maaf.." air matanya mulai jatuh bertubi-tubi sekarang.

"Maaf karena aku tak bisa menjagamu.." tangisnya mulai menjadi-jadi.

👣👣👣

[ MASA LALU ]

Ini sudah sore, sebentar lagi juga akan gelap. Lim sudah bangun dari tadi, tapi dia belum kunjung keluar kamar juga. Dia masih berkutat di dalam kamar entah sedang apa.

Lori tahu kebiasaan majikannya itu. Jadi dia tidak perlu membangunkan Lim. Lim memang vampir yang disiplin waktu dan taat peraturan. Tidak seperti Jen, kakaknya. Jen harus dibangunkan dan selalu diingatkan apa jadwalnya sekarang.

Lori beranjak menuju kamar Jen, si vampir malas itu. Dia berjalan melewati satu per satu koridor, sesekali berbelok kemudian berjalan lagi. Kastil ini memang besar. Sangat luas dan tentunya mewah.

Saat akan menuju kamar Jen dan membangunkannya, tiba-tiba langkah Lori terhenti. Berhenti di depan kamar tamu. Bukankah Jisoo tidur di ruangan ini? Namun pintunya sedikit terbuka.

Who Are You? ─ jensoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang