Setiap orang tua memiliki keinginan dan harapan yang sama. Setiap orang tua mendambakan anak yang sholih dan sholihah. Juga berharap memiliki anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya.
Tapi sadarkah kita ?
Keshalihan dan ketakwaan orang tua adalah modal utama untuk meraihnya. Lucu sekali bila kita berharap memiliki anak yang sholih dan bertakwa, sementara kita terkubang dalam maksiat dan kelalaian.Keshalihan jiwa dan perilaku orang tua memiliki andil besar dalam membentuk keshalihan anak. Bahkan membawa kebaikan bagi anak di dunia dan di akhirat. Kebaikan itu bisa menjadi berkah dan balasan atas amal-amal shalih kita. Misalnya berupa keshalihan, perlindungan, keluasan rezeki, dan kesehatan yang dikaruniakan kepada sang anak.
Ingatlah kisah dalam surat Al-Kahfi. Nabi Musa bersama Khidr ‘alayhissalam melewati sebuah perkampungan. Keduanya meminta penduduk agar menyambut dan menjamu mereka berdua. Namun penduduk menolak.
Selanjutnya Nabi Musa dan Khidr ‘alayhissalam melihat bangunan yang hampir roboh. Tiba-tiba Nabi Khidr memperbaiki dinding tersebut hingga tegak kembali. Maka Nabi Musa berkata, “Jika Engkau berkehendak, tentu Engkau bisa mengambil upah atasnya.” (QS. Al-Kahfi : 77)
Maka jawaban Nabi Khidr atas pertanyaan itu adalah : “Adapun dinding-dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang shalih, maka Tuhanmu menghendaki agar mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu.” (Q.S. Al-Kahfi : 82)
Demikianlah keshalihan seorang hamba akan mendatangkan rahmat bagi keturunannya. Maka Allah ‘Azza wa Jalla dalam Q.S. An-Nisaa’ ayat 9 memerintahkan segenap orang tua yang mengkhawatirkan masa depan anak-anaknya agar bertakwa, beramal shalih, beramar ma’ruf nahyi munkar, dan mengerjakan berbagai amal ketaatan agar Allah ‘Azza wa Jalla menjaga anak cucunya dengan amalan tersebut.
Itulah sebabnya para salaf dahulu sungguh-sungguh beribadah demi kebaikan anak cucu mereka. Sa’id Ibnul Musayyib berkata, “Sesungguhnya ketika shalat aku ingat anakku, maka aku menambah shalatku.”
Orang tua adalah guru, pendidik, dan sosok teladan pertama bagi anak-anak mereka.Inilah salah satu hikmah mengapa Allah Allah ‘Azza wa Jalla dan Rasul-Nya shallallahu ‘alayhi wasallam sangat menekankan masalah agama dalam memilih jodoh, karena mereka adalah calon-calon pendidik bagi anak-anak yang terlahir dari pernikahan mereka.
Dalam hal ini diperlukan kerja sama yang baik antar ayah dan ibu. Ayah berkedudukan sebagai pemimpin dalam rumah tangga. Dialah panglima yang harus bisa menjadi suri tauladan bagi istri dan anak-anaknya.
Sementara ibu adalah petugas lapangan yang secara langsung akan menjadi ‘madrasah’ pertama bagi anak-anak mereka. Maka dapat dikatakan, peran ibu lebih dominan dari peran ayah karena ibu lebih banyak tinggal di rumah sehingga intensitas pertemuan dengan anak tentu lebih banyak. Tabiat ibu yang lembut dan penuh kasih saying membuatnya lebih dekat di hati anak.
Seorang wanita yang sholihah tidak hanya menyuapkan makanan ke mulut anaknya, melainkan juga memberi ‘santapan iman’. Di samping ia memberikan air susu, ia juga memberikan ‘air kehidupan’ yaitu prinsip-prinsip terbaik dalam kehidupan. Di samping memberinya belaian kasih, ia juga memberinya untaian dzikir kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam yang akan menanamkan ketakwaan dalam dada mereka serta menguatkan cinta mereka kepada Islam hingga akhir hayat.
Sumber : 📚“Mencetak Generasi Rabbani! Mendidik Buah Hati Menggapai Ridha Ilahi” karya Ummu Ihsan Choiriyah dan Abu Ihsan Al-Atsary dengan beberapa penyesuaian.
____________________
Oleh: Tim Udrussunnah Akhawat
Disebarluaskan oleh: Udrussunnah AkhawatID LINE : @udrussakhwat
Instagram : udrussakhwat
Facebook : Udrussunnah Akhawat
http://line.me/ti/p/~@udrussakhwat
KAMU SEDANG MEMBACA
Renungan Remaja Islam
SpiritualTentang hal-hal renungan untuk para remaja islam dan untuk semua orang juga, diambil dari berbagai sumber, jadi ini bukan buatan aku sendiri yaaa. Semoga bermanfaat. Dan mari berhijrah! Menjadi lebih baik!