Pesan Pertama : Sibuk Dengan Jodoh
Hai teman-teman ku, para perempuan yang hidup di akhir zaman. Sebelumnya saya akan menyinggung salah satu ayat ini.
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ ۖ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ ۚ أُولَٰئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
"Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga)."
Di ayat tersebut jelas tertulis perempuan baik untuk lelaki baik begitu juga sebaliknya.Tidak ada yang salah dari ayat tersebut. Ayat tersebut hanya menjelaskan bagaimana sih jodoh kita nanti. Yang salah adalah KITA.
Kenapa saya bilang kita?
Karena kita berpatokan pada ayat tersebut, berusaha memperbaiki diri HANYA agar berharap Allah pasangkan dengan yang terbaik.
Sadarkah kita kalau usaha memperbaiki diri yang kita lakukan itu sekedar kepura-puraan? Pura-pura membenah diri supaya dapat jodoh yang baik.
Seharusnya jika ingin membenah diri, niatkan dalam hati untuk SEMAKIN DEKAT DENGAN ALLAH. Bukannya untuk dapat jodoh terbaik.
Sadar nggak kamu? Kalau kamu niatkan dalam diri hanya untuk jodoh jodoh jodoh. Kamu juga akan dapat pasangan hidup seperti itu juga, yang membenah diri bukan untuk Allah melainkan untuk mencari pasangan.
Dear perempuan akhir zaman, umat dari nabi terbaik. Tolong niatkan menjadi lebih baik hanya untuk Allah.
⬆️Benar sekali bukan?
Pesan Kedua : Pacarku Sholeh. Pacaran Kami Islami.
Sering nggak sih kita jumpai 2 kalimat tersebut? Saya pribadi... sering banget.
Kalau teman saya ada yang ngomong begitu saya langsung ngerocos. "What the... memangnya ada dalil yang nunjukin kalau pacaran itu boleh asal pasangannya sholeh? Dan tolong lah mikir, nggak ada lelaki yang benar-benar sholeh ngajak perempuan pacaran. Karena pasti lelaki itu paham dosa zina."
Terserah teman saya mau sakit hati, mau mikir saya sok, atau apa pun terserah. Yang penting saya udah ingatin dia.
Coba kalian pikir. Miris nggak sih kita udah berhijab, sholat nggak pernah lupa, ngaji tiap hari gitu. Terus kalian lihat ada lelaki yang kelihatannya sholeh, kayak tipe alim-alim idaman kita nih, cocok gitu jadi suami idaman. Lalu ternyata lelaki itu ajak kita pacaran, katanya pacaran untuk serius sampai kepelaminan.
Kita yang mikir, "dia baik, idaman ku, sosok lelaki sholeh, kalau aku tolak dia bisa sama yang lain" langsung mau aja.
Kemudian selama pacaran, kalian melakukan hal-hal yang dilakukan orang pacaran pada umumnya, bedanya bahasa kalian doang lebih santun, lebih islami, bahkan pakai bahasa arab.
What the... mba, neng, dek. Dosanya sama aja loh, mending nggak usah pacaran sekalian.
Sayang loh hijab kalian, sayang loh sholat tepat waktu kalian, sayang ngaji kalian. Sama aja kayak kalian isi air tapi wadahnya bolong.
Para perempuan, semoga kalian nggak tersinggung dengan penyampaian saya ini.
Saya nggak sebaik postingan saya, saya juga pernah jahil dalam urusan agama, saya juga pernah pacaran (seperti di work sebelah yang saya buat dari kisah nyata saya). Tapi saya mencoba menjadi lebih baik lagi, saya mau ke jalan Allah, dan saya mau kalian ikut langkah saya, makanya saya buat work ini. Ayo kita bareng-bareng hijrah yang serius, kita saling merangkul.
Bismillah, semoga kita tetap istiqomah ya😊
Saya juga akan buat kisah perjalanan hijrah saya. Dengan harapan bisa memotivasi juga.
Sekali lagi saya nggak sebaik postingan saya. Dan Semoga ini bermanfaat.
Salam,
Arisa K.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renungan Remaja Islam
SpiritualTentang hal-hal renungan untuk para remaja islam dan untuk semua orang juga, diambil dari berbagai sumber, jadi ini bukan buatan aku sendiri yaaa. Semoga bermanfaat. Dan mari berhijrah! Menjadi lebih baik!