Ps: Dari tadi saya bikin tulisan ini karena ini sekedar sharing aja. Dan semoga bermanfaat untuk kalian semua. Aamiin.
Mulanya, aku baca salah satu komik di webtoon berjudul 'Young mom'. Disitu banyak orang-orang komentar mengenai sulitnya punya anak padahal bertahun-tahun menikah. Sementara remaja yang melakukan 'hubungan' diluar pernikahan mudah mendapat anak
Lalu, juga ada yang komentar. Kenapa kalau hamil diluar mudah melahirkannya.
Dan aku search di google. Aku dapat pelajaran baru. Kurang lebih begini.
"Kenapa mengandung anak luar nikah lebih mudah dalam bersalin? seperti dikutip dari http://trendhot69.blogspot.fr berikut penjelasanya:
‘Kata Sorang ustaz yang mengajar saya tentang agama, ketakutan membuat seorang’ gadis terlampau ‘yang terlanjur dapat melahirkan anaknya dengan mudah.
Katanya lagi, mulai dari hubungan yang salah, ketika hamil tidak timbul kepayahan sebagaimana wanita-wanita biasa ketika sedang hamil. ALLAH cabut rasa kepayahan itu sehingga tidak mendapatkan pahala sebagaimana wanita-wanita lain yang bersusah payah ketika hamil hasil pernikahan yang sah.
Kadang-kadang, tanda-tanda sebagai orang hamil juga tidak terlihat. Perutnya tidak nampak besar, dapat pula berjalan dengan gagahnya. Kadang, bisa pergi sekolah dan buat kegiatan lapangan sebagaimana siswa lainnya, sedangkan sebenarnya sedang sarat mengandung. Itu satu lagi nikmat yang dicabut.
Kemudian ketika melahirkan nanti, mudah saja anak itu keluar ke dalam toilet pun bisa selesai. Maka, pahala sakit karena melahirkan anak itu telah diangkat darinya. Wanita biasa, pada keadaan begini harus dibantu oleh bidan yang terampil, itu pun susah dan sakit untuk melahirkan anak, tetapi wanita yang terlanjur itu mudah saja.
Setelah anak itu lahir, mereka sumbatkan ke dalam toilet dan flush! Mengapa sampai begitu kejam? Karena perasaan kasih sayang sudah dicabut darinya."
Lalu aku terbayang. Bagaimana jika aku meninggal saat melahirkan seorang anak dari kesalahan ku sendiri? Bagaimana orangtua ku nanti saat tahu anak yang didiknya sejak kecil jadi sosok remaja yang tidak mengerti adab dan mudah 'memberikan' dirinya pada lelaki yang belum halal untuknya.
Maka dari itu, aku share supaya kita nggak menjadi remaja-remaja diluar sana yang melakukan 'kesalahan' fatal.
***
Sebelumnya dengan segala kerendahan hati saya ingin mohon maaf jika Anda yang kebetulan membaca tulisan saya adalah pihak-pihak (si pria, si wanita maupun keluarganya) yang pernah mengalami kondisi hamil di luar nikah. Tidak ada maksud sama sekali untuk mendiskreditkan diri Anda. Namun jika nantinya tulisan ini dirasa bermanfaat untuk menginspirasi adik-adik muda kita agar mereka tidak terjerumus dalam kesengsaraan berkepanjangan, maka bolehlah bantu saya untuk share tulisan ini.
Deg-degan! Ini perasaan saya ketika berniat menuliskan tema sensitif mengenai seks. Bukan dag dig dug karena risih membahas edukasi seks, tapi saya merasa takut. Saya benar-benar takut menyinggung perasaan pihak-pihak yang memang pernah mengalami hamil di luar nikah. Tapi kemudian ada urgensi yang bisa mengalahkan ketakutan tersebut. Ada kepedulian yang sangat tinggi terhadap masa depan adik-adik setanah air yang sedang galau memaknai cinta dan seks. Ada kepedihan yang mengiris-ngiris hati setiap saya mengetahui satu kisah pilu terjadi lagi akibat hamil terlalu dini sebelum pernikahan. Untuk itulah saya memberanikan diri menulis apa yang menjadi opini pribadi saya terkait hamil di luar pernikahan. Saya menulis bukan dalam kapasitas seorang hakim agung yang diutus Tuhan untuk menghakimi moral seorang manusia. Saya menulis karena ingin berbagi hal-hal positif dan semoga bermanfaat bagi siapapun yang membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renungan Remaja Islam
DuchoweTentang hal-hal renungan untuk para remaja islam dan untuk semua orang juga, diambil dari berbagai sumber, jadi ini bukan buatan aku sendiri yaaa. Semoga bermanfaat. Dan mari berhijrah! Menjadi lebih baik!