Bram menatapku dengan tajam. Seolah ingin menerkamku.
Aku hanya tertawa mengingat pertanyaan woo seu. Aku heran mengapa ia sangat marah soal itu.
"Aku tidak bercanda cinta, cepat katakan padaku, apa yang kalian bicarakan bersama pemuda asing itu"tanya bram marah.
Aku menatap. Bram mendengar pertanyaanya. Aku ingin menjawabnya. Namun apa yang dikatakan woo seuk akan membuat perutku sakit karena tertawa.
"Sebenarnya..., sebenarnya, hahahhahahahahaaha"ucap cinta pelan dan langsung tertawa...
"Berhenti cinta"ucap bram tegas
Bram menepuk dinding yang disandari cinta dengan kerasnya. Bram semakin mendekati cinta dan menutup mulut cinta yang tetus tertawa...
Aku menatap bram yang mendekati bibirku..
"Bram, apa yang akan kau lakukan"ucap cinta yang sangat gugup.
"Baiklah maafkan aku" ucapku yang langsung mengihindari bram.
Aku langsung menghindari bram namun tangan bram menarik tanganku, hingga berada dipelukannya.
Bram merangkulku sangat erat hingga, aku tidak mampu keluar dari lingkaran pelukannya.
"Lepaskan aku bram"ucap cinta.
"Baiklah"ucapnya yang tiba-tiba melepaskanku.
bram melepasku begitu saja hingga aku hampir jatuh.. Namun bram kembali menahan pergelanganku agar tidak terjatuh.
Aku menatap lantai yang keras itu. Jika aku terjatuh tadi pasti tubuhku akan remuk..
Aku kembali menarik nafasku dengan legahnya. Aku menatap bram yang tersenyum padaku..
"Aku menyelamatkanmu sekali lagi"ucap bram dengan sombong
"Siapa yang memintamu menolongku"ucapku sambil menatap bram...
Bram. Masih menahanku dengan tanganya. Kemudian mendengar kata-kataku ia langsung melepaskanku.
"Au"teriakku yang terjatuh...
Aku menatap bram yang tertawa. Dan meninggalkanku yang sedang terjatuh..
"Ih sebel.. Sebel.. Sebel, lihat saja nanti bram"ucapku kesal.. Sambil memukul lantai yang menjadi tempatku terjatuh.
Keesokan harinya
Aku masih tertidur pulas. Seseorang membuka tirai jendela karena sudah waktunya aku bangun. Matahari menyinari mataku seakan ini membuat mataku mulai mengedip untuk membuka mata...
"Cepat-cepat bangun, ini sudah siang"ucap rahma.
Aku melihat rahma terus menggangu tidurku. Sesekali Rahma membangunkanku...
Namun karena aku sangat mengantuk. Aku sesekali menutup wajahku dengan selimut.
"Astaga ada apa denganmu cinta?, tidak biasanya kau bangun selambat ini"ucap rahma kesal.
Aku yang kesal langsung menatap rahma.
"Kau, kau kan tau aku sedang keluar semalam"ucapku yang masih mengantuk.
"Aku.. Kenapa.. Aku"tanya rahma bingung...
Ola dan ela yang mendengar petkataaan cinta langsung mendekati cinta...
"Jadi semalam kamu keluar cinta? "tanya ola
Ketiga teman cinta menatap cinta penasaran.
"Cinta, aku tidak tau apa yang terjadi semalam. Aku bahkan tertidur pulas.. Setelah kita sampai kemarin"ucap rahma bingung..
"Jadi bram berbohong"ucap cinta.
Aku merasa kaget dengan jawaban rahma. Sedangkan aku tau bahwa rahma yang mengatakan pada bram bahwa aku sedang di luar. Tapi rahma tidak tau apapun soal semalam.
"Bram.. Ada apa dengan bram"tanya rahma..
"Astaga jadi kamu semalaman bersama bram? "Ucap ela kaget.
"Oh.. Oh... Ayo.. Apa yang kalian lakukan, sampai kau agak kelelahan seperti saat ini, umm mungkinkan"ujar ela sambil membayangkan sesuatu.
Aku menatap ela dang langsung melempar bantal padanya..
"Hei.. Apa yang kau pikirkan ela, ih jorol banget pikiranmu"ucapku yang langsung berdiri..
"Sudah lupakan semuanya, aku mau mandi dulu"ucap cinta sembari meninggalkan teman-temannya.
Ola dan ela juga rahma tertawa melihat tingkah aku yang salah tingkah mendengar ucapan ela..
....
Beberapa saat kemudian.
Aku masih termenung... Membayangkan tingkah bram padaku. aku sangat kesal karena ia dengan beraniny menjatuhkanku bahkan membuat tanganku memar seperti ini.
Mungkin benar bram tidak punya hati. Ia bahkan tidak memiliki prikemanusiaan. Aku salah apa hingga bram sepettinya sangat kesal denganku.
"Bram"teriak cinta mengejutkan
Teman-teman cinta yang berada di depan langsung menatap cinta bingung.
Ela bahkan menghampiri cinta.
"Ya ampun cinta, apa yang semalam. Masih membengkas hingga membuatmu dengan semangat menyebut nama bram"ucap ela sambil tersenyum meenatap cinta..
Aku sangat kesal dengan ela yang selalu berfikir tidak wajar tentang aku dan bram. Namun aku tidak peduli karena itu sudah sifat ela dari dulunya.
*******
Dari sebelahku bram memandangku. Aku yang menatapnya langsung berjalan lebih cepat darinya.
Aku tidak. Sudi manatapnya. Ia telah menjatuhkanku dengan sengaja bahkan menertawakanku
"Ada apa dengan cinta"tanya roy sambil mendekati ela.
"Sepertinya antara cinta dan bram telah terjadi sesuatu yang membuat cinta malu"ucap ela sesekali bergurau.
"Malu?.. Tidak el.. Aku melihat cinta sangat marah"ucap rio meyakinkan..
"rio ela tidak pernah salah, mengerti"ucap ela memandang rio...
Rio dan lainnya sangat penasaran dengan cinta dan bram.
Sedangkan bram tidak menyadari bahwa dia sudah melakukan kesalahan pada cinta.
"Hari ini kita akan salah satu sekolah yang ada dikorea, kebetulan aku ada urusan penting di sekolah itu. Ayah dan ibuku memerintahkan aku bersama kalian untuk beberapa hari bisa merasakan sekolah ditempat itu, karena kebetulan pemilik sekolah itu adalah sahabat baik ibuku. Sehingga aku bisa mengunjungi sekolah itu dan tenang saja aku mendapat surat izin ko"ucap bram menjelaskan..
aku yang sangat marah tidka peduli dengan kata-kata bram. Aku masih diam tampa mengeluarkan sepatah kata apapun.
"Hei gadis alay, kamu kok diam"ucapnya sambil mendekatiku ditempat duduk berlawanan dengannya di bus..
AAku yang marah menyampingkan tubuhku menghindarinya...
Bram yang tidak mengertu dengan alasan kemarahn cinta.
Menarik tangan cinta untuk. Membawanya ketempat duduknya.
"Au... U"teriak ku pelan.....
Bram. Menatap tangan cinta.
Smua teman-teman cintapun memandang mereka dengan raut wajah penasran..
Bram memaksa cinta untuk melihat tangannya..
"Cinta, ini.. Apa ini gara-gara semalam, aku aku tidak tau jika kau terluka, aku hanya melepaskannya karena kau memintanya"ucap bram panik.. Sambil mengelus memar di tangan cinta..
Roy dan ela saling bertatapan. Mereka memikirkan sesuatu yang negatif...
Bahkan rahma dan ola memikirkan hal. Yang sama..
"Apa mereka melakukannya"ucap ela menelan luda...
"Tidak.. Tidak.. Tidak... "Teriak. Rahma tiba-tiba..
"Lepaskan dia bram, bahkan kau sampai melukainya setelah kau mendapatkannya"ucap rahma yang melepaskan tangan bram pada cinta..
Bram dan cinta saling menatap.
Dab langsung tertawa melihat tingkah poloh rahma
"Ini tidak seperti yang kalian pikirkan"ucap bram sambil berdiri meyakinkan mereka...
Namun cinta memanfaatkan pikiran mereka untuk memberi pelajaran pada bram..
"Apa yang kau bicarakan bram, kenapa kau menyangkalnya.? Katakan saja bahwa aku tidak berdaya dipelukanmu. Kau memaksaku.. Dengan terus membuatku kesakitan setelah itu kau membiarkanku terkapar dilantai bahkan menertawakanku. Aku sakit... Bahkan kau meninggalkan bekas luka ini.. Coba lihat ini rahma dia menyakitiku.
"Bram"teriak ola dan langsung menampar bram...
"Aku tidak menyangka kau pria cabul, aku tidak mau tau setelah kita kembali ke indonesia, kau.. Kau.. Harus tanggung jawab. Mengerti! Teriak ola marah..
Ola menatap bram seakan ingin menerkamnya. Sedaangkan cinta berpura-pura menangis dipelukan rahma..
"SelamatkN harga diriku, huuu.. U"ucap cinta dengan aktingnya.
Aku sangat puas memberi pelajaran besar pada bram.
Bram ingin menjelaskannya namun ola tidak mau mendengarkan apapun.
Walaupun mereka sudah salah paham terhadap bram tapi mereka berusaha tenang. Karena bram yang mengajak mereka disini. Sedangkan cinta sangat puas membuat bram malu.
"Cinta. Baiklah aku akan ikut permainananmu, kau yang sudah memulainya, lihat saja apa yang akan ku lakukan padamu"ucap bram yang mrnatap cintaa mendalam.
Namun dibali drama yang cinta buat. Bram bahkan tidak benci pada cinta. Ia bahkan terus membuatku dekay dengannya.
Beberapa saat kemudian..
Bram dan teman-temannya sampai disekolah yang sangat elegan bahkan siswa-siswa memakai jas dan rok yang pendek.. Membuat mereka terkesan elegan dan seksi..
Aku menatap sekolah itu dengan penuh kehangatan.
"Oke.. Selamat datang di multi arts high school. "Ucap bram sambil menyambut teman-temannya.
Aku melihat sekeliling sekolah bersama teman-temanku. Aku melihat beberapa ruangan yang sangat indah bahkan tertata rapi. Sesekali pemuda yang berada disekolah itu menatap kami terutama aku. Karena wajahku sangat cantik dan manis. Beberapa pemuda menatapku dan tersenyum semeringai padaku...
Ketika aku membalas senyuman. Mereka pemuda pemuda itu terlihat bahagia.
Bram menatap aku seolah aku sedang melakukan sesuatu yang genit..
Bram mendekatiku dan menggengam tanganku seperti seorang kekasi..
"Honey,.what do you hear, lets go" ucap bram dengan bahasa inggrisnya..
Pemuda yang menatapku tadi sepertinya kecewa mendengar bram memanggilku sayang.
"Bram.. Kenapa kau melakukan hal bodoh ini"ucapku pelan dengan senyuman paksa..
"Kau kan milik ku, semalam kan kita sudah"ucapnya dengan genit sambil mengedipkan matanya padaku..
Lalu meninggalkanku..
Aku menggelengkan kepalaku dan tubuhku karena merasa geli dengan perkataan bram....
Aku membiarkan bram berlalu..
****
Alunan gitar membuat mataku mencari keberadaanya. Aku mengikuti melodi yang indah itu dengan sendirinya. aku bahkan melawan arah dengan teman-temanku..
Seakan melodi itu berkisah tentang sesuatu yang indah tapi menyakitkan...
Langkahku terhenti pada tempat yang sangat ramai dengan gadis-gadis korea. sesekali aku menjinjit untuk melihat siapa yang memainkan gitar seindah itu ditemani dengan suara yang sangat merdunya.
Karena kesulitan aku menerobos ke sisi kerumunan gadis gadis itu.
Aku yang penasaran terus berjalan..bahkan sesekali aku terjatuh karena dorongan mereka.
aku di impit oleh mereka hingga pada saat akan menuju kedepan/ Aku kembali terjatuh... Dan membuat kekacauan.
Semua orang menatapku heran. Aku yang malu hanya bisa menunduk saat itu.
******
Penasaran...
Bagaimana nasib cinta...
Baca part berikutnya ya....
#cinta
#bram
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love in Korea (Tamat)
RomanceGadis manis dan cantik bernama cinta, yang sangat menyukai semua hal yang berbaur korea, hingga semua dinding kamarnya dipenuhi dengan poster korea. cinta yang sangat lucu dan mudah bergaul membuat teman- temannya sangat girang namun kadang kala ti...