Part 28(hidup baru)

69 2 0
                                    

Disebuah tempat duduk sekolah seorang pemuda sedang melamun dengan tatapan hampa.
Dari arah lainnya seorang wanita sedang menatapnya tajam dengan wajahnya dan mendekatinya.
"Bram, apa yang kau lakukan, semenjak kau pulang dari korea kau selalu seperti ini, bahkan kau tidak. Masuk. Untuk belajar, sebentar lagi kita ujian bram, paling tidak.. Lakukan apa yang menjadi kewajibanmu sebagai seorang siswa.
Bram. Tidak menoleh sedikitpun pada wanita.
"Bram, lupakan dia, dia wanita yang tidak. Baik, aku dengar dia tetap. Tinggal dikorea, aku yakin semuanya demi kekasihnya itu. "Ucapnya lantang menghasut bram.
Bram menatap wanita itu tajam, seolah ingin menyengatnya.
Ia tidak menyukai siapapun orang bicara yang buruk. Tentang cinta..
"Pergi kau gledis"teriak. Bram..
"Jangan kau mengatakan hal buruk. Tentang cinta padaku, mengerti"ucapnya yang langsung menerkam dagu gledis.
Gledis sangat marah karena bram menyakitinya. Tampa berfikir panjang ia meninggalkan bram.
******
Waktu seakan berubah, suasana mulai berubah, saat cinta tidak ada lagi disni.
Aman yang merupakan senior yang selalu menjaga cinta saat cinta dalam masalah. Terus menatap ponselnya yang berisi kenangan tentang cinta saat awal pertama ia masuk di sekolah aman.
Kepiluan menghampiri mereka seakan kehilangan cinta seperti kehilangan hidup mereka.
Waktu terud berjalan.
Ola, ela dan rahma mulai menyibukan. Diri dengan tugas-tugas mereka. Walaupun myta juga tidak berhenti mengangu mereka.
Tepat pukul 07.00.. Malam rahma sedang berada dirumahnya bersama ola dan ela.
Mereka mengerjakan tugas kelompok dan juga terus berbicara tentang lomba festival.
"Aku ingin banget ikut acara itu, "ucap ela sambil memperegakan suaranya..
"Tum hi ho.. Ab tum hihooo"
Suara nyanyian ela seolah menyakiti telinga teman-temannya
"Astaga hentikan.. Itu ela"ucap ola sambil menutup mulut ela...
"Kenapa kau hentikan aku, aku ingin bernyanyi seperti saat cinta menyanyi"ucapnya repleks
Ola dan rahma menatap ela dengan tatapan hampa, kemudia keheningan dan kesedihan mulai menampar mereka..
Rahma yang kuat tiba-tiba mulai terisak dengan suara yang faruk...
"Ci. Cinta..., huuu.. Uuu, bagaimana keadaanmu, kami sangat merindukanmu"ucap rahma sambil menangis.
Ola dan ela yang melihat itu langsung memeluk rahma untuk menenangkannya.
"Entah dimana cinta berada ola, sudah tiga bulan, kami tidak tau bagaimana keadaanya"ucap rahma kembali..
"Iya.. Aku sangat merindukan cinta"ujar ela membalas kesedihan rahma.
"Sudahlah, hentikan ini.. Cinta mungkin sedang bersenang-senang dengan nick, untuk apa. Kita menamgisinya"ujar ola yang langsung berdiri.
Dari belakan mereka seorang pemuda berdiri dengan ekspresi bingung.
"Cinta tidak ada di indonesia"katanya kaget sambil menatap ketiga teman-teman cinta...
Rahma bangkit dari sedihnya dan menatap pemuda itu.
Sambil mengusab airmatanya ia mendekati pemuda itu.
"Woo bin oppa"ucap rahma kaget melihat woo bin yang berada dirumahnya..
"Diakan teman cinta"ujar ela.. Sambil beranjak dari tempat duduknya...
Jantung rahma sangat berdebar saat melihat woo bin berada dirumahnya, rahma bingung mengapa woo bin datang jauh-jauh ke indonesia dan langsung ke rumahku.
Ola dan ela menatap rahma dan woo bin yang sedang duduk ditaman rumah rahma.. Mereka merasa ada yang aneh..
"Sepertinya woo bin menyukai rahma"ucap ela sambil menebak. Mata woo bin yang menatap. Rahma.
"Jika tidak mana mungkin dia jauh-jauh ke. Korea dan langsung ke rumah rahma..
Ola membenarkan kata-kata ela dengan anggukan.
"Ya sudah biarkan mereka saja, kita masuk yuk"ucap ola menarik tangan adimnya.
Keheningan malam membuat rahma merasakan kejanggalan pada hatinya.
Woo bin memang berniat datang dari korea untuk melepaskan rindunya pada rahma.
Namun niatnya itu teralihkan dengan kehilangan cinta. Rahma menceritakan semua kejadian yang menimpa mereka sesampai di indonesia.
woo bin yang mendengar hal itu langsung menebak siapa dalang dari penculikan cinta.
"Aku tau siapa yang melakukan ini"ucap woo bin...
"Siapa... Ibu nick, "ucapnya dengan nada tegang.
"Tapi mengapa"tanya rahma bingung.
Woo bin yang tau segalanya langsung menceritakan semuaanya pada rahma.. Rahma yang terkejut langsung meneteskan air mata dan langsung berdiri menatapa woobin...
"Aku tidak percaya, bahkan pada saat di korea kalian tidak mengatakannya pada kami"ucap rahma marah...
"Aku dan yang lainnya bahkan mengira cinta sedang bersenang-senang dengan nick. "Ucap rahma dengan sangat menyesal..
Rahma meneteskan airmata...
"Pinjamkan aku pundakmu oppa"ucap rahma sambil menyadarkan kepalanya pada pundak woo bin..
Keduanya berlalu dalam suasana. Yang sedih tapi romantis...
"******
Air menetes ditubuh seorang pemuda dengan tidak memakai apapun. Ia menyiramkan tubuhnya sambil menutup matanya yang sedang memakai shampo.
Ia mendengar ponselnya berdering dengan sangat keras, namun ia tidak menjawabanya.
Ia terus mandi dan membersihkan tubuhnya.
Ponselnya kembali berdering saat ia menutupi bagian perkasanya dengan handuk putih.
Ia berjalan dengan tubuh yang indah bagi seorang lelaki.
Ia meraih ponselnya dan menggeser tombol hijau...
"Halo.. ".. Sapanya dengan bibir yang sangat merona.. Sambil mengusap-ngusap rambutnya yang sedang basah..
"Astaga, woo seuk, kamu kenapa angkat telponnya lama"ucapnya dari ponsel dengan nadah marah..
"Woo bin, rupanya ini kamu, kok kamu pakai kode nomor indonesia"tanya woo bin sambil mengenakan kausnya.
"Aku ada di indonesia woo seuk"ucapnya menekankan..
"Apa.. Apa.. Kenapa kau tidak mengajak ku, aku kan"ucap nya terpotong..
"Dengar woo seuk cinta tidak di indonesia"ucapnya menyela dengan tegas.
Woo seuk yang mendengat hal. Itu langsung kaget..
"Tapi.. Dia kan sudah ke indonesia tiga bulan yang lalu""ucap woo seuk... Sambil sesekali mengelengkan kepalanya karena merasa terkejut..
Woo bin menceritakan kejadian yang menimpa cinta. Sebelum pesawat berangkat.
Woo seuk sesekali menarik nafasnya seakan tidak percaya.
"Dengar woo seuk, temui nick bagaimanapun caranya".. Ucap woo bin meyakinkan...
"Tapi kan kau tau sendiri sampai saat ini, kita tidak pernah bertemu nick, kita juga nggak tau dia dimana"ucap woo seuk lemah..
"Aku yakin, semua ini ada kaitannya dengan ibu nick. Teman-teman cinta katakan. Padaku, bahwa sebelum mereka ke. Indonesia ibu cinta dan ayah cinta tiba-tiba mengalami kebangkrutan bahkan aset mereka. Yang dikorea di bekukan. Dan bahkan mereka diusir pada hari yang sama cinta hilang"ucapp woo bin yang panik.
"Aku yakin ibu nick yang melakukan ini, dan aku yakin nick tidak mengetahuinya"ucap woo bin.
"Baiklah aku akan menemui nick"ucap woo seuk....
"Astaga dimana kamu cinta"ucap woo seuk sambil menunduk dan memegang kepalanya seolah ia tidak menerima berita dari woo bin..
Woo seuk berusaha menghubungi nick namun nomor nick tidak aktif lagi.
Ia terus menghubungi terus menerus... Namun tidak ada jawaban....
"Jagoan tampanku"teriak seseorang dari balik pinti woo seuk...
"Ya appa"ucap woo seuk berteriak..
Ayah woo seuk langsung membuka pintu kamar woo seuk...
Woo seuk menatap ayahnya yang sudah memakai seragam untuk bekerja. Ayah woo seuk seorang jenderal polisi korea....
Woo seuk menatap ayahnya kembali dan langsung memeluk ayahnya..
"Appa"ucap woo seuk manja...
Semenjak ibu woo seuk meninggal. Ia hanya tinggal. Bersama ayahnya.
"Jagoan tampanku, jika sudah seperti ini . ayah tau kau menginginkan sesuatu, katakanlah pada ayah? "Ucap ayahnya sambil menepuk pundak woo seuk..
"Ayah bantu aku, aku sedang mencari temanku yang sudah hilang sejak. Tiga bulan yang lalu, ku mohon ayah. Dia seoranh warga negara indonesia, tidak mungkin kan ayah akan membiarkan tamu negara kita bisa terlantar begitu saja"ucap woo seuk menatap ayahnya.
"Apa yang ayah bisa bantu"tanya ayahnya dengan tersenyum..
"Aku ingin ayah menemukannya"ucap woo seuk..
"Baiklah, kirim fotonya paada ayah"ucap ayahnya..
"Siap ayah"ucapnya sambil berdiri tegak dan menghormati ayahnya..
Ayahnya kemudian melangkah pergi.. Namun ayahnya kembali menoleh..
"Pasti dia wanita. Yang istimewa kan anak ku"ledek ayah dari jauh..
"Ayah"ucap woo seuk. Tersenyum...
*******
Pukul jam 12.. Malam
Seorang wanita dengan memakai rok di atas lutut dengan sepatu vantovelnya sedang berlari menuju tempat kerjanya..
Ia merasa kedinginan dengan pakaian itu namun ia tidak punya pilihan lain. Hanya itu tempat kerja yang buka di larut malam..
Aku berlari dan langsung melayani beberapa. Orang yang ingin menikmati kopi dimalam. Hari.
"Hai cantik, "ucap beberapa pemuda yang menggoda..
"Apa lihat-lihat, kalau ingin hidup jangan tersenyum padaku"teriaknya dengan galak sambil memberikan kopi yang mereka pesan.
Pemuda yang menggodanya langsung melangkah mundur..
"Dasar cabul"gumanku marah..
Seseorang dari belakan menyentuh pundak cinta, karena marah cinta langsung menoleh dan memutar tangannya..
Saat cinta menatap pemuda yang disakitinya.. Ia langsung melepaskan pegangannya.
"Maaf tuan, aku.. Aku.. Aku tadi"ucapku gagap...
"Tidak masalah,"ucap pemuda tersenyum pada cinta..
"Jangan pecat aku tuan"... Ucapku ceplos... Sambil memohon.
Cinta sangat menyesal karena menyakiti pemilik cafe ini.... Namun pemilik cafe itu melihat tingkah cinta.
"Sebentar kau ke ruanganku"ucap pemuda yang sepertinya lebih tua. Dariku... Namun iya masih terlihat sangat muda dan rapi
"Astaga"gumanku sambil. Menepuk jidadku.
Cinta hidup ditempat yang sangat kecil. Sepertinya tempat itu hanya layak. Untuk satu orang saja. Namun hanya itu tempat yang bisa disewanya dengN menggunakan uangnya.
Cinta hidup dari uang gaji hariannya di cafe milik seorang pemuda tampan. Gajinya sangat kecil tapi cukup baginya untuk makan dan bertahan hidup. Cinta juga sedang berusaha mengumpulkan uang untuk dia melanjutkan sekolah.nya.
*****
dengan ragu aku melangkah ke ruangan bosku. Namun aku harus berani. Aku mulai mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk.
Aku menatap bos aku yang sedang duduk memainkan biola...
Ia terhenti saat menatapku.
"Cinta, aku tidak mengerti mengapa namamu cinta"ucapnya aneh..
"Dan darimana kau berasal, aku dengar kau tinggal di tempat kumuh ya. "Ucap pemuda itu..
"Iya tuan.. ". Ucapky gugup.
"Jangan takut, dan jangan panggil aku tuan, panggil saja aku oppa.. 'Ucapnya yang terus tersenyum.
"Oh ya.. Aku tidak punya siapa-siapa, dan wajahmu mengingatkanku pada adik perempuanku, yang meninggal karena kecelakaan, aku ingin kau menjadi adik ku, dan tinggalah dirumahku, "ucapnya menatap cinta..
"Maaf tuan aku tidak bisa"ucapku gugup..
"Maaf aku permisi"ucap cinta yang langsung pergi..
Malam yang sangat berat, penuh godaan dan rayuan. Tapi aku akan hidup dengan usahaku sendiri sampai aku bisa menyelesaikan sekolahku..
*****
Kasian. Ya cinta....?
Nwntikan part berikutnya ya....


My Love in Korea (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang