Setelah lama berbincang bincang, mereka memutuskan masuk bioskop karena filmnya diputar 5 menit lagi. Sebelum mencari tempat duduknya, sava melihat sweetboxnya telah penuh.
"Tuh kan, mending tadi liatnya sama ibu negara aja biar romantis bisa duduk di sweetbox" bisik sava
"Lagi kerja kan, udah duduk" sava menuruti perintah ayahnya dan menikmati filmnya hingga selesai.
Setelah selesai menonton, mereka memutuskan untuk berkeliling mall hanya untuk refreshing. Mereka memasuki salah satu toko buku dan mencari keinginan masing masing. Sava yang mencari buku biologi dan beberapa novel terjemahan sedangkan ayahnya ke rak kesehatan dan management.
Setelah puas mencari, mereka bertemu dikasir dan segera pulang. Saat perjalanan pulang ada toko boneka yang sedang promosi.
"Ayo kak kunjungi toko kami, lagi ada promo Lo. Beliin buat pacarnya"
"Mau beli?" Sava menggeleng lalu pergi begitu saja.
"Lo cewek apa cowok sih gak mau sama begituan" bisik Indra pada anaknya
"Cewek lah"
Mereka masih mengelilingi mall, berniat untuk membeli kado.
" Mau kado Andre apaan?" Sava menaikkan kedua bahunya, dan melihat dibeberapa toko. Tetapi ia masih bingung mau ngasih apaan.
"Jadi nggak?"
"Kado batu bata aja deh" kata sava, Indra berdecak dan mengacak rambut sava.
Beberapa pengunjung sempat memperhatikan mereka dan banyak juga yang mengira kalau mereka pacaran. Hingga ada seseorang yang memberi bunga pada mereka.
"Kak nih bunga buat kakak" kata seorang cewek dan memberi bunga mawar. Sava terkekeh melihat ayahnya yang datar, membuat cewek itu salting sendiri dan pergi.
"Anjir mau ngakak tapi malu"
"Biasanya juga malu maluin" sava berdecak dan meninggalkan ayahnya.
Indra hanya melihat kepergian sava yang masuk toko es krim. Ia hendak menyusul tetapi terhenti karena beberapa orang mengasihnya bunga.
"Kak ini bunganya" Indra tidak menolak dan tetap menerima bunga bunga itu.
Setelah selesai barulah Indra menyusul sava ke toko es krim.
" Rasa coklat 1" kata Indra,
"Aku ini anakmu loh pak, bukan pelayan toko" Indra terkekeh mendengar ucapan sava
"Iya maksudnya beliin"
sava berdecak sebal tetapi ia tetap masuk kembali ke toko es krim. Sedangkan Indra menunggu didepan toko.
"Nih" kata sava dan menyerahkan es krimnya
"Bawain lah" sava terkekeh melihat ayahnya yang membawa banyak bunga.
Akhirnya mereka memutuskan untuk mencari duduk supaya dapat menikmati es krim.
"Banyak banget bunganya" kata sava melihat beberapa bouquet bunga disamping ayahnya.
"Dikasih" sava mengangguk sebagai respon dan menghabiskan es krimnya.
"Jadi cari kado nggak?" Sava mengangkat kedua bahunya
"Jadi orang yang konsisten lah"
"Siap bapak negara"
Setelah es krim habis, mereka memutuskan ke parkiran dan pulang karena hari sudah sore. Saat perjalanan pulang, suasana hening cukup lama. Hingga sava mengajak ayahnya makan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Datang Dan Pergi
Roman pour AdolescentsAku tidak tau tentang dirimu, tetapi takdir telah mempertemukan kita tanpa sengaja sehingga aku mengenalmu lebih jauh, lebih dari apa yang aku bayangkan dan itu semua membuatku berharap lebih padamu. Tetapi disaat aku nyaman kamu malah pergi seenakn...