Sava menikmati malamnya dengan berdiri di balkon menghirup udara dingin. Ia hanya diam berdiri di balkon, tak melakukan apapun selain bernapas.
Tak lama kemudian ponsel sava berbunyi menandakan adanya panggilan, ia hanya melihat sekilas lalu mengabaikannya. Tetapi tak lama kemudian ponselnya berbunyi kembali membuatnya harus mengangkat panggilan.
"Apaan?"
"Kapan Lo ajarin gue biologi hmm?"
"Terserah"
"Besok istirahat ke kantin"
Sava hanya berdecak mendengar ucapan elang.
"Heh, dimana mana belajar itu di perpus, dikelas. Kalo di kantin mah Lo makan kagak jadi belajar"
Elang hanya terkekeh mendengar ucapan sava. Mereka sama sama larut dalam perbincangan hangat ini hingga malam benar benar larut membuat kedua insan memutuskan telpon masing masing
***
Bel istirahat berbunyi membuat semua siswa berhamburan ke kantin, sava sengaja menyuruh tari pergi ke kantin duluan karena ia masih membereskan beberapa barang.
Setelah selesai membereskan barang sava segera ke kantin karena elang tidak kunjung menjemputnya. Saat ia menginjak pintu kantin ia melihat elang bersama Bianca saling bercanda, mereka sama sama senang satu sama lain. Apalagi Bianca yang pipinya terlihat selalu merona saat dekat dengan elang dan entah kenapa sava jadi badmood saat ini karena elang sudah janji belajar bareng, tapi sekarang? Dia bahkan lupa dengan janjinya. Tetapi sava memakluminya karena mungkin elang lagi kasmaran dengan Bianca.
Ia memutuskan untuk duduk tidak jauh dari tempat duduk elang. Yah lebih tepatnya dia seperti seorang mata mata sekarang, padahal sava sendiri tidak menyukai mata mata karena cara kerjanya ribet, tapi sekarang? Ia sendiri yang menjadi mata mata. Sebenarnya ia sendiri juga takut ketahuan sama elang, apalagi dengan tari sahabatnya sendiri pasti sava akan diintrogasi nanti.
Sava mencuri pandangannya untuk melihat elang, lebih tepatnya melihat Bianca yang mengajarkan beberapa materi ke elang. Ia segera bergegas keluar kantin menuju ke perpustakaan untuk mencari beberapa buku yang diperlukan elang.
Setelah dapat bukunya sava segera kembali ke kantin dan menghampiri meja elang dengan Bianca. Dan saat itu juga kantin menjadi hening karena melihat sava yang tiba tiba datang ke mejanya elang dan meletakkan beberapa buku.
"Nih beberapa buku yang bab nya dijelasin sama Bianca tadi" kata sava yang meletakkan bukunya sedangkan elang hanya melihat sava datar, bahkan sava mengartikan pandangan elang adalah ngapain sih Lo ganggu momen gue aja.
Sava mencoba bersikap biasa lalu pergi ke salah satu stand untuk membeli air minum, kini sava merutuki dirinya sendiri karena ia telah menjadi pusat perhatian, bahkan ibu ibu kantin pun ikut melihatnya.
Kantin benar benar hening karena mereka masih memperhatikan sava, bahkan langkah sava sangat terdengar jelas di telinga masing masing. Sebelum sava menjadi malu karena diperhatikan mereka, ia memutuskan untuk ke kelas dan melanjutkan membaca novelnya sedangkan dikantin putra dan tari masih melongo melihat sava yang pergi dari kantin lalu melihat elang yang malah bercanda dengan Bianca bahkan buku yang dikasih sava tadi masih terletak ditempat semula, tidak dibuka sama sekali.
![](https://img.wattpad.com/cover/159028261-288-k624060.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Datang Dan Pergi
Ficção AdolescenteAku tidak tau tentang dirimu, tetapi takdir telah mempertemukan kita tanpa sengaja sehingga aku mengenalmu lebih jauh, lebih dari apa yang aku bayangkan dan itu semua membuatku berharap lebih padamu. Tetapi disaat aku nyaman kamu malah pergi seenakn...