Setelah sampai kamarnya, ia yakin jika bunga itu dari elang karena tadi elang ada di taman dan memegang bunga yang sama. Sava memutuskan menyimpan bunganya di vas seperti bunga sebelumnya.
Tak lama kemudian ponselnya bergetar menandakan ada notif. Sava segera melihatnya yang ternyata dari elang.
"Masih suka mawar putih kan?"
"Masih. Tapi makasih udah ngasih gue tadi"
"Yakin banget kalo gue yang ngasih☺️"
"Yakinlah kan tadi ada Lo"
"Bagus deh kalo Lo suka"
"Demen banget ngasih gue bunga, nggak capek apa"
"Di kamus gue gak ada kata capek buat Lo. Dan ngasih Lo bunga adalah hobi baru gue kalo punya duit😂"
Sava terkekeh geli melihat balasan dari Elang, bingung juga lama lama chatan harus jawab apa.
"Tidur gih, udah malam
Good night😘""Emoticonnya di kondisikan. UDAH PUNYA PACAR juga😑"
"Lupa😍"
Sava tidak membalas lagi dan bergegas untuk segera tidur.
***
Sava segera turun untuk sarapan setelah selesai bersiap ke sekolah. Ia melihat dara yang sudah duduk manis di kursinya.
"Morning" kata sava dan duduk di samping dara
"Morning"
"Tumben Lo udah siap, masih pagi juga" kata Dika dan melihat jam tangannya sedangkan sava berdecak sebal lalu mengambil rotinya.
Tak lama kemudian ponsel sava berbunyi menandakan adanya notifikasi, ia hanya menaikkan sebelah alisnya dan melanjutkan makan, tak berniat untuk melihat notif tersebut.
Saat sava mau berangkat, ia melihat mobil Dafa yang sudah bertengger di depan gerbang rumahnya.
"Udah lama? Sorry ya" Dafa hanya tersenyum simpul lalu menyuruh sava masuk mobilnya dan segera ke sekolah.
"Sav?"
"Iya?"
"Besok aku udah sekolah di tempat kamu, jadi kita berangkat bareng aja ya. Aku jemput" kata Dafa sesekali melihat sava karena ia fokus pada jalanan yang cukup ramai.
"Terus yang di London?"
"Aku udah pindah ke sini, stay buat kamu" sava mengangguk kaku lalu mencoba untuk menenangkan batinnya. Entah kenapa ia malah takut jika tidak bisa ketemu elang lagi seperti biasanya, mungkin hanya bisa melihat dari kejauhan itupun kalo kelihatan orangnya.
Entahlah ia akan senang atau sedih karena hal ini.
Tak lama kemudian mobil Dafa telah berhenti di depan kelas, membuat sava harus segera turun.
"Morning" kata sava dan keluar dari mobil.
Baru sava menginjak gerbang sekolah, ia melihat elang yang baru datang dengan motornya. Sava segera ke kelas supaya tidak bertemu dengannya, tetapi harapannya sirna karena elang menarik tangannya dari belakang membuatnya sedikit terjatuh. Elang terkekeh saat melihat sava yang melotot ke arahnya.
"Elang?" Kata Bianca dari belakang elang, membuat mereka berdua melihat kearahnya.
'mampus gue. Wah mulai jadi pelakor nih gue' batin sava
Sava hendak berbalik berniat untuk kabur tetapi rencananya gagal karena elang memeluknya dari samping membuat Bianca menghentak hentakan kakinya sebal. Sava melihat elang yang tengah tersenyum kearahnya, membuat sava semakin tidak enak dengan Bianca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Datang Dan Pergi
Fiksi RemajaAku tidak tau tentang dirimu, tetapi takdir telah mempertemukan kita tanpa sengaja sehingga aku mengenalmu lebih jauh, lebih dari apa yang aku bayangkan dan itu semua membuatku berharap lebih padamu. Tetapi disaat aku nyaman kamu malah pergi seenakn...