21.alay semua

37 2 0
                                        

Setelah lama ngobrol dengan elang, akhirnya sava berpamitan untuk pulang karena hari sudah malam.

Saat ia menelusuri koridor, sava melihat Dafa sedang mengantri disana. Sava mencoba memicingkan matanya, memastikan apa benar yang dilihatnya itu Dafa. Tetapi sedang apa cowok itu kemari malam malam.

Setelah yakin kalo itu Dafa, sava segera bergegas menghampirinya.

"Dafa? Ngapain kamu disini?" Tanya sava sedangkan Dafa kaget melihat kedatangannya.

Dafa melihat sekitarnya mencoba mencari alasan yang logis sedangkan sava menaikkan sebelah alisnya melihat Dafa yang gugup.

"Daf, kenapa?"

"Ng..nggak" sava semakin bingung dengan jawaban Dafa yang gagap.

Sejak kapan cowok ini gagap? Pikirnya

"Terus kamu ngapain kesini?" Tanya sava sekali lagi.

"Hmm..hmm..tadi aku....aku disuruh jemput....Tante aku yang lagi...sakit"
Sava mengangguk sebagai respon, ia melihat sekitar lalu melihat Dafa kembali yang terlihat gugup.

'kalo jemput tantenya kenapa malah antri disini? Kenapa nggak langsung ke kamar tantenya, aneh banget' batin sava

Dafa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia berharap supaya sava juga tidak bertanya lebih lanjut lagi soal dirinya yang berada disini.

"Hmm kamu mau ke ruangan bunda?" Tanya dafa mengalihkan pembicaraan dan hanya dibalas anggukan oleh sava.

"Kamu mau aku temenin?" Tanya sava sedangkan Dafa menggeleng cepat dan tersenyum canggung, ia tidak mau jika sava mengetahui dirinya lebih lanjut. Ya walaupun cepat atau lambat pasti tau.

"Yaudah aku ke bunda dulu ya, kamu hati hati. Jangan malam malam kalo pulang" kata sava dan bergegas pergi

Sebenarnya ia tidak enak meninggalkan Dafa sendirian di rumah sakit, tetapi melihat Dafa yang tadi gugup ia malah jadi ikutan gugup.

Sava menoleh kebelakang, lebih tepatnya melihat Dafa yang kembali ke antriannya. Sebenarnya ada apa dengan cowok itu? Katanya tadi jemput tantenya, kok malah antri lagi? Apa Dafa sakit? Tapi sakit apa, kok nggak cerita? Apa jangan jangan dia selingkuh sama dokter mawar?

Sava menggeleng kuat saat opsi terakhir menghampiri otaknya. Tidak mungkin, dokter mawar kan sudah menikah dan punya dedek kecil, lagian masak dokter mawar selingkuh sama Dafa si anak remaja labil. Padahal suaminya kan pilot berpenghasilan tinggi sedangkan Dafa? Kerjaannya bikin sakit hati orang aja.

***
Bel masuk berbunyi 5 menit yang lalu, tetapi tidak ada guru yang masuk ke kelas sava. Membuat kelasnya ramai kayak pasar dadakan. Sava melihat bangku Dafa yang masih kosong, melihat keseluruh kelas mencari keberadaan cowok itu.

'dafa kemana ya? Apa kemarin itu dia sebenarnya sakit?' batin sava

Tari hanya menaikkan sebelah alisnya menunggu sava bercerita, karena percuma saja kalo dipaksa cerita pasti sava akan ngambek padanya.

Sava mengecek ponselnya, lalu menelpon Dafa untuk memastikan cowok itu baik baik saja.

"Halo, daf kamu gak masuk hari ini?"

"Iya, sorry banget ya sayang. Aku lagi dirumah tante sekarang, tapi tenang aja besok aku masuk sekolah kok"
Sava menghembuskan napas lega mendengar ucapan Dafa barusan.

"Sav ikut ke kantin nggak?" Sava mengangguk lalu mengikuti tari.

Tari melihat sava yang kini terlihat galau, ya walaupun cewek itu mencoba menutupinya dengan ekspresi datarnya, tetap saja tari tau.

Datang Dan PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang