24. Pengakuan

23 1 2
                                    

   Sava bangun lebih pagi hari ini karena kepalanya kembali sakit. Saat ia sudah melakukan sholat subuh nya, ia segera ke balkon menikmati udara yang masih dingin. Ia melihat bunga yang di tanam oleh Elang kemarin yang bergoyang ditiup angin. Akhir akhir ini cowok itu selalu mengisi hari harinya padahal yang seharusnya menghibur adalah Dafa pacarnya. Sava mengecek ponselnya tetapi tidak ada kabar apa apa dari Dafa.

"Dafa?"

Sava berharap semoga pesannya itu tadi dibalas Dafa dengan cepat. Ia jadi ingat beberapa hari yang lalu saat Dafa mengantri di depan ruangan dokter mawar. Apa Dafa sakit? Sakit apa? Sava jadi bingung sendiri memikirkan hal itu.

"Bunda minta nomernya dokter mawar" tak sampai 5 menit indah sudah mengirimkan nomer dokter cantik itu.

Sava buru buru menelponnya supaya ia tidak bingung dengan asumsinya sendiri soal Dafa.

"Selamat pagi dokter cantik"

"Pagi, sava tumben. Ada apa?"

"Maaf dok ganggu waktunya, dokter ada pasien yang namanya Dafa kan?" Sava menunggu jawaban dokter mawar yang tengah berpikir

"Dafa Wardana?" Tanya dokter mawar memastikan

"Iya, dia sakit apa dok? Keluarganya ada yang tau nggak?"

"Kalo soal keluarganya tau nggaknya, saya ga tau ya. Soalnya Dafa kalo check up sendirian"

"Sebelumnya saya minta maaf dok, ini keluarganya ga ada yang tau. Dafa kalo ditanya ya gitu, diem aja. Jadi dia sakit apa?"

"Loh keluarganya ga tau sama sekali? Masak sih. Terus kamu siapanya Dafa? Kepo banget"

"Anu dok, dia itu pacar saya. Saya bingung aja harus tanya ke siapa, baru ingat kalo dokter yang nanganin Dafa itu anda"

Sava menunggu beberapa detik karena tidak mendengar ucapan dokter mawar, ia melihat ponselnya yang masih tersambung dengannya.

"Dok, please. Ayolah, kalo nggak tanya ke dokter terus ke siapa lagi. Dafa kalo ditanya juga diem"

"Iya tapi kamu jangan galau, setelah pihak kita melakukan tes darah, CT scan hingga melakukan tes stres. Dafa mengidap jantung koroner, belum lagi keluhan yang ia sampaikan saat check up katanya merasakan nyeri di dada, keringat dingin, mual, dan sesak nafas. Sebenarnya penyakit ini dominan pada perempuan tetapi tidak dipungkiri juga lelaki bisa mengidap juga"

"Penyebab penyakit ini apa ya dok?"

"Penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung. Meningkatnya resiko ini adalah terjadi penggumpalan pada arteri koroner akan menghambat suplai darah menuju jantung, karena ia terlalu stres"

"Cara mengobatinya dok?"

"Ada dua cara yaitu memasang ring pada jantung dan obat yang mengandung protein menghancurkan bekuan darah yang menempel pada dinding pembuluh darah dan diberikan sekali seumur hidup. Kami sudah melakukan cara yang pertama"

Sava mengangguk sebagai respon walaupun ia tau dokter mawar tidak melihatnya.

"Makasih dokter cantik, sekali lagi maaf ganggu waktunya"

"Iya sama sama, kamu jangan galau kan baru kecelakaan"

***

Bel masuk berbunyi, sava buru buru masuk kelasnya supaya ia tidak ketinggalan jam pertama.

"Sava? Lo udah baikan?" Tanya tari mewakili semua temannya yang diam melongo termasuk Dafa sedangkan sava hanya mengangguk dan melihat Dafa lekat lekat lalu duduk di bangkunya.

Datang Dan PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang