18.Sakit?

34 3 0
                                    

  Setelah selesai mengantar Bianca pulang Elang bergegas ke rumah sakit karena mamanya jatuh sakit waktu ia sekolah. Elang melihat bangunan megah didepannya, ia berharap semoga mamanya cepat sembuh dan keluar dari tempat ini.

  Ia melihat sekeliling merasa bahwa tempat ini tidak asing lagi baginya, elang merasa ia pernah kesini sebelumnya. Tapi kapan?

Ah, iya. Ini tempat orang tua sava bekerja.

  Elang membuang napasnya kasar. Ia tidak mungkin bertemu sava sini, kalaupun ketemu pasti ada Dafa si tukang ojeknya. Ah elang kebanyakan barkhayal sekarang.

  Elang memutuskan segera masuk dan menyusuri koridor rumah sakit menuju ruang inap mamanya.

Elang tak sengaja menabrak seorang dokter yang membawa beberapa map membuat map itu berjatuhan ke lantai.

"Maaf dok, nggak sengaja" kata elang dan menunduk membantu sang dokter membereskan map-nya.

"It's okay" kata dokter dan membenarkan map-nya yang sedikit berantakan.

Mereka sama sama menaikkan kedua alisnya yang terkejut.

"Elang?"

"Om Indra, sekali lagi maaf ya om" kata elang karena tak enak dengan Indra

"Iya, ada apa kesini?"

"Mama lagi dirawat disini" Indra mengangguk sebagai respon

"Ruangan mana?"

"Melati nomer 18"

"Baru masuk atau udah lama?"

"Tadi siang om" Indra mengangguk sebagai respon lalu berpamitan karena ia harus segera membawa map map itu ke ruangannya.

Sedangkan elang melihat kepergian Indra, padahal ia berharap ketemu anaknya. Kenapa malah ketemu bapaknya☹️

Elang segera masuk ruangan mamanya. Ia melihat mamanya yang terbaring lemas diatas tempat tidur rumah sakit sedangkan papanya duduk disamping tempat tidur.

"Pa" andre bangkit dari duduknya lalu duduk di sofa agak jauh dari tempat tidur istrinya sedangkan elang hanya mengikuti papanya.

"Mama kenapa?"

"Jatuh dari tangga" elang cukup kaget mendengar penjelasan papanya, pasalnya mamanya sangat jarang naik keatas kalau nggak terpaksa.

"Mama ngapain ke atas? Tumben"

"Katanya dia kepeleset terus jatuh" elang meringis dan melihat mamanya  mendengar ucapan papanya sepertinya ia bisa merasakan bagaimana sakit yang dirasakan mamanya.

"Kaki kanannya yang patah" elang mengangguk sebagai respon.

Ia tak bisa melepaskan pandangannya dari mamanya, wanita yang selama ini mengurusnya dengan cinta dan kasih sayang hingga sebesar ini.

"Kapan operasinya ?" Tanya elang

"Besok pagi"

"Besok aku izin nggak sekolah" Andre berdecak mendengar ucapan anaknya

"Yang operasi mama, kenapa kamu yang nggak masuk sekolah? Kan kamu gapapa"

"Diakan mama aku"

"Yaudah, mandi sana bau Lo" elang berdecak sebal mendengar pengakuan papanya, ia mencium badannya sendiri yang memang sudah bau keringat.

Elang bergegas ke kamar mandi.

  Setelah mandi ia bergegas pulang mengambil baju bersih papanya dan membeli beberapa barang untuk dirumah sakit.

Datang Dan PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang