Setelah selesai membagikan kuenya, sava dan dara memutuskan pulang menikmati sore hari dirumah sedangkan orang tuanya masih dirumah sakit.
Saat sudah sampai di rumah dara memutuskan untuk ke kamarnya dan tidur karena ia lumayan capek hari ini sedangkan sava memutuskan untuk menikmati angin di balkon kamarnya. Entahlah ia sendiri sangat menyukai suasana di balkon, bahkan sava mampu berdiri sangat lama di balkon mulai dari pagi hingga sore bahkan malam hari.
Sava memutar ulang pikirannya soal tadi pagi saat ia diajak balikan sama Dafa. Ia jadi bingung sendiri harus senang apa biasa aja, tetapi tak dipungkiri sava juga masih memikirkan elang padahal ia juga tau kalo elang sama Bianca dekat.
Tak lama kemudian ponsel sava berbunyi.
"Sayang lagi apa?"
"Berdiri dibalkon" kata sava
"Aku bosen nih makannya aku telpon kamu, gapapakan?"
"It's okay"
"Tadi gimana ngerayain anniversary nya? Sukses"
"Hmm sukses kok" kata sava dan menceritakan kegiatannya di rumah sakit tadi. Sava juga sempat merasa canggung saat bercerita
Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menyudahi telponnya, dan sava bergegas turun untuk makan malam bersama.
Saat sedang menuruni tangga sava melihat di ruang makan hanya ada ayahnya saja, ia berniat ke dapur untuk membantu bundanya.
"Night bapak negara"
"Night" kata Indra dan melihat sava pergi ke dapur.
Dapur
"Night ibu negara ada yang bisa dibantu" kata sava saat sudah di dapur
"Dara nggak disapa nih" kata dara dan mengerucutkan bibirnya sedangkan sava terkekeh melihat dara.
"Iya. Night aset negara" kata sava dan mengacak acak rambut adiknya membuat dara semakin mengerucutkan bibirnya karena rambutnya terlihat berantakan.
"Udah udah, sava nih bawa ke meja dara bawa ini" kata indah dan memberi makanan pada mereka, akhirnya mereka pergi ke meja makan.
Saat makan suasana menjadi hening hanya terdengar suara sendok dan piring. Setelah makan barulah mereka mengobrol satu sama lain.
"Oh iya bunda lupa bilang makasih sama kalian, makasih ya"
"Tadi kan udah bilang makasih di rumah sakit, emang buat yang mana lagi?" Tanya dara sedangkan sava hanya menaikkan sebelah alisnya
"Buat yang hias kamar ayah sama bunda" jelas bundanya
"Sama sama, bunda suka?" Tanya dara dan dibalas anggukan oleh indah.
"Ekhem bapak negara gak bilang makasih juga?" Tanya sava
"Udah diwakilin sama ibu negara barusan"
"Menurut sava ada 3 kalimat yang tidak bisa diwakilkan orang lain yaitu maaf, aku mencintaimu, dan terima kasih"
"2 kalimat yang depan ayah setuju, tapi kalo kata terima kasih nggak deh karena banyak yang nitip kata makasih"
"Ya itukan menurut bapak bukan menurut saya" kata sava
"Mulai deh adu argumen" kata indah dan dara
"Lagian senengin anaknya kenapa, tinggal bilang makasih doang"
"Yaudah makasih aset negara, saya suka dengan dekorasi yang anda buat pada kamar kami. Membuat kami bersemangat membuat adik untuk kalian" sava dan dara saling melihat dan melongo mendengar ucapan ayahnya karena mereka tidak ingin mempunyai adik lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/159028261-288-k624060.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Datang Dan Pergi
Teen FictionAku tidak tau tentang dirimu, tetapi takdir telah mempertemukan kita tanpa sengaja sehingga aku mengenalmu lebih jauh, lebih dari apa yang aku bayangkan dan itu semua membuatku berharap lebih padamu. Tetapi disaat aku nyaman kamu malah pergi seenakn...