Saat Dika ingin masuk kamar sava, ia melihat undangan dilantai.
"Undangan apa dek?"
"Andre nikah"
"Are you sure? Kamu diundang, terus dateng?"
"Iya dateng lah, makan gratis" Dika mengangguk lalu membuka undangan itu.
"Jadi sama Fitri" kata Dika, sedangkan sava hanya mengangguk setuju.
"Yakin mau datang?" Sava mengangguk mengiyakan.
"Mewek bau tau rasa Lo"
"Tenang aja gue bawa tissue bunda, kemarin habis beli di Alfamart lagi promo katanya" Dika terkekeh mendengar ucapan sava
"Yaudah sekarang Lo masuk, angin nya kenceng ntar sakit" sava mengangguk lalu mengikuti kakaknya masuk kamar.
"Sekarang tidur sana, gue juga mau tidur capek"
"Nggak nanya" Dika berdecak sebal lalu menoyor sava dan segera kabur sebelum adiknya marah besar.
"Dasar Abang laknat Lo" teriak sava sedangkan Dika hanya terkekeh, lalu masuk ke dalam kamarnya.
Sava masih belum bisa tidur memikirkan sesuatu.
"Elang kemana ya, kok tumben gak gangguin. Biasanya aja seharian bisa nelpon 10 kali, terus spam chat" batin sava
Ia memukul kedua pipinya ringan."Kenapa elang sih, tadi di balkon gue mikirin Andre nikah kenapa sekarang mikirin elang. Hadoooo dasar cowok cowok hobi banget penuhin memory cewek"
***
"Morning sava, tumben bangun cepet" kata bundanya
"Mimpi apa kak?" Kata dara
"Kalian mah gitu, yaudah aku tidur lagi aja deh. Nanti bangunin" kata sava membuat semuanya terkekeh
Tak lama kemudian bel rumah sava berbunyi, dan Dika pergi membukakan sedangkan yang lain masih sibuk makan termasuk sava.
"Ekhem"
"Apaan?" Kata dara, semuanya melihat dika kecuali sava.
"Dicariin elang noh" sava mengangguk dan menyudahi makannya.
"Pantesan bangun cepet, taunya dijemput gebetan" kata Indra
"Teman, bapak negara" lalu sava berpamitan dan menghampiri elang yang ada di halaman rumah.
Saat sampai sava melihat elang yang membawa sepeda onthelnya, entah kenapa aneh aja. Bikin gemes
"Eh malah ketawa, sini" kata elang
"Eh tapi lumayan sih sarapan senyum Lo, bikin semangat jadinya" sava mencubit pinggang elang
"Nih jaket lo" kata sava dan menyerahkan jaketnya, elang mengangguk dan mencium aroma vanila.
"Lo dari rumah sepedaan, kan jauh"
"Tapi gak bikin macet, kan Lo kemarin bilang"
Akhirnya mereka berangkat menggunakan sepeda onthel elang, tak dipungkiri sava juga senang melihat elang begini. Apalagi yang dibonceng dirinya, rasanya drama Korea pindah sekarang
"Duhhh drama banget, gimana gue kagak baper sama nih anak" batin sava
"Lo udah hafal nama latin belum?" Tanya sava memecah keheningan
"Udah"
Akhirnya elang hafalan dan disimak sava, sedangkan sava mengangguk saja karena yang dihafal elang benar semua.Saat sampai di gerbang sekolah, mereka menjadi pusat perhatian. Sava yang sadar menjadi pusat perhatian, ia ingin jalan dibelakang elang agak jauhan supaya mereka gak salah paham. Elang yang sadar sava tidak ada disampingnya, ia menoleh kebelakang dan berhenti mendorong sepedanya menunggu sava berjalan disampingnya, tetapi sava malah ikut berhenti.
![](https://img.wattpad.com/cover/159028261-288-k624060.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Datang Dan Pergi
Teen FictionAku tidak tau tentang dirimu, tetapi takdir telah mempertemukan kita tanpa sengaja sehingga aku mengenalmu lebih jauh, lebih dari apa yang aku bayangkan dan itu semua membuatku berharap lebih padamu. Tetapi disaat aku nyaman kamu malah pergi seenakn...