Kim Yewon berjalan menelusuri lorong rumah sakit, pukul delapan malam. Mungkin kakek nya istirahat sekarang. Lantai rumah sakit bergesekan dengan roda koper miliknya serta ketukan sepatu yang menggema.
Yewon menoleh sejenak ke arah pintu sesaat setelah sampai di ruang inap kakek. Kakek sedang tertidur, ibu nya tak terlihat. Yewon memutuskan membuka pintu terlebih dahulu. Melengokkan kepala dan segera mungkin tidak melakukan gerakan yang akan menimbulkan suara.
Di sisi kiri badcover kakek, ibunya sedang tertidur dengan terduduk, mungkin kelelahan. Yewon tersenyum, lantas menutup pintu sepelan mungkin. Menaruh koper di pojok ruang inap, dan berjalan pelan menemui ibunya.
"lelah sekali ya Mom?" bisik Yewon sambil mengelus punggung tangan ibunya. Yewon beranjak berdiri menjenguk sang kakek. Menyentuh tangan kanan kakek yang di pasang infus, mengecupnya pelan lantas berbisik "cepat sembuh kakek"
Yewon menghela nafas, ia memutari bad cover kakek menduduki sofa panjang yang tersedia di ruang VVIP. Yewon menatap wajah lelah ibunya, bergantian memandang wajah kakeknya yang semakin tirus. "Yewon merindukan kalian" ucap Yewon
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Yewon berjalan menuju cafetaria rumah sakit, membelikan ibunya kopi, mungkin bisa menjernihkan pikiran. Yewon tersenyum saat ada orang yang tersenyum padanya, membungkuk hormat jika ada orang yang lebih tua membungkuk kearahnya.
Yewon menunggu pesanan, matanya mengitari area cafetaria, menatap anak kecil yang sedang duduk diatas kursi roda. Bermain mobil mobilan, disampingnya mungkin orang tua anak kecil itu. Umur empat tahun mungkin. Sangat tampan.
Yewon membayar kopinya setelah barista memanggil namanya, melirik sejenak anak kecil manis itu yang sedang tersenyum bahagia sedang menatap orang tuannya yang kelihatannya sedang berbicara dengan seorang dokter.
Yewon menatap anak kecil itu lama, sampai anak kecil itu menyadari jika sedang di perhatikan. Lantas memberi senyuman ke arah Yewon, "kiyowo" batin Yewon, Yewon ikut tersenyum membalas senyuman manis anak kecil tampan itu.
Lantas terbelalak saat melihat darah keluar dari hidung anak itu, mau tak mau Yewon harus berlari ke arah anak itu karena melihat orang tua anak ini sedang berbincang dengan dokter.
Yewon menaruh serampangan kopi yang baru di belinya, bahkan satu jatuh. Tapi yang di perdulikan Yewon saat melihat wajah anak itu pucat serta kejang kejang.
Yewon terbelalak, mobil mainan yang ia pegang tadi terjatuh, Yewon menopang tubuh anak kecil itu. Hampir pingsan saat melihat banyaknya darah keluar dari hidung anak itu.
Yewon harus memberi sesuatu agar lidah anak itu tidak di gigit, "dokter, dok" panggil Yewon dengan memberi jari tangannya agar digigit anak itu. "brengsek, dokter!!" teriak Yewon
Beberapa orang berlari ke arah Yewon, termasuk suster yang bertugas. "cepat ambilkan obat penenang"
Yewon menatap ke arah suara itu, meringis sakit saat jemarinya semakin digigit keras oleh anak itu. "syukurlah cepat panggil dokter Kim" ucap orang itu.
Orang tua anak itu menangis mengikuti tubuh anak kecilnya yang terbaring lemah di atas badcover.
"Gwaenchanna?"
Yewon mendongak, saat melihat rambut hitam legam penuh gaya, baju polos coklat yang dilapisi jas putih kebanggaan dokter. Celana kain ketat, dan sepatu Convers yang maching.
KAMU SEDANG MEMBACA
SO FAR AWAY II (SuMji) COMPLETE
RomanceLupakan apa yang menyakitimu, dan pertahankan apa yang menyayangimu~ Kim Yewon