9

1.9K 144 13
                                    

Kim Yewon adalah manusia biasa. Ia bisa merasakan sakit, sama seperti yang lain. Ia bisa menangis disaat ia mulai tak sanggup menahan semua tekanan yang ada di tubuhnya. Ia bisa--sutu saat--lelah dengan keadaan. Sesuatu yang di mulai dengan keterpaksaan tak akan berakhir dengan baik.

Yewon selalu berusaha mengerti keinginan orang lain, Yewon selalu mengupayakan keinginan orang lain agar bisa terwujud, Yewon ingin bisa melakukan semua hal dari sudut pandang orang lain.

Apa yang kamu tanam itulah yang kamu tuai, seharusnya jika Yewon berusaha mengerti semua keinginan orang orang yang berada di dekatnya, Yewon akan mendapatkan hal yang sama. Tapi tidak bagi Yewon, semua terasa jauh. Semua ingin menang sendiri, ego menghancurkan semua.

Sama seperti dulu--mungkin seterusnya-- Yewon akan merasa bodo amat dengan anggapan orang lain. Menjadi cuek lebih baik, disaat kebaikan dan keperdulian nya sama sekali tidak di hargai.

"yoo, anjing laut" Yuta berceletuk.

Yewon menghela nafas kasar, matanya melirik tajam ke arah Yuta yang sedang menyeruput milkshake nya. "kenapa juga kalian ke sini huh?"  kesal Yewon, dihadapannya sudah ada Yuta, Sungjae dan Eunbi.

"ei, kita sudah lama tidak bertemu kan. Apa begini kau menyambut sahabat sahabatmu?" tanya Sungjae.

"sialan, tidak di rumah sakit juga bodoh" umpat Yewon.

"apa masalahnya? Ooh oh ini bisa di jadikan viral, reunian di rumah sakit, sempurna bukan?" tanya Yuta sambil tergopoh gopoh mengeluarkan ponselnya dari saku celana. "ayo selfie, mau ku unggah di Instagram" seru Yuta.

"jangan norak" sinis Yewon.

"ei, silaturahmi harus di jalin dengan baik, ayo ayo merapat kita selfie" ucap Yuta.

Sungjae dan Eunbi sudah saling berpose, Yuta menggeram kesal saat melihat Yewon hanya menatap datar ke arah kamera. "tersenyum bodoh, kita sedang selfie bukan membuat foto untuk pasport"  ejek Yuta.

"selfie saja sendiri, aku tak mau" ucap Yewon

"ish, kapan lagi kau berfoto dengan orang tampan sepertiku" ucap Yuta sambil merangkul pundak sempit Yewon dan mengerucutkan bibir Yewon dengan jari ibu dan telunjuknya.

"brengsek" maki Yewon, dan berakhirlah dengan hasil, Eunbi, Sungjae dan Yuta dengan pose yang keren. Serta Yewon dengan bibir mengerucut dan mata yang mendelik.

Yuta terkikik geli saat melihat hasil selfienya. "oh, kak Sowon akan pulang ya nanti sore?"  tanya Eunbi.

"yeah, sepertinya begitu" ucap Yewon.

"kenapa? Kau ada masalah?" tanya Eunbi saat melihat gelagat dari Yewon.

"masalah apa? Tidak ada" ucap Yewon.

"akhir pekan mau keluar? Kita pergi ke tempat biasa kita menghabiskan waktu seperti dulu. Ada yang setuju?" usul Yuta.

"call" seru Eunbi dan Sungjae.

Yewon hanya menghendikan bahu acuh, Yewon meraih minumannya menyeruput sedikit lalu menaruhnya lagi. "Yuna tidak bisa ikut, kalian tahu sendiri anak itu terlalu fokus dalam pelajaran" ucap Eunbi.

Yewon melirik sekilas ke arah Eunbi mengiyakan apa yang dikatakan Eunbi, ingtan Yewon berliar ke masa lalu. Masa dimana ia harus memenuhi keinginan kakek dengan belajar dan belajar. Dan itu semua berakhir disaat ia mulai lelah dengan keadaan, ia menyerah dengan apa yang ia lalui, sampai disaat ia hampir kehilangan nyawa. semua keluarganya berkumpul, menemaninya di saat ia benar benar membutuhkan mereka.

Yewon tersenyum kecut, orang tua Yuna belum pernah merasa kan kehilangan sesuatu yang berharga. Yewon yakin jika Yuna berada di posisinya seperti dulu, keluarganya pasti akan mengerti betapa memuakkannya bagi Yuna jika harus mengejar apa yang ingin di capai keluarganya.

SO FAR AWAY II (SuMji) COMPLETE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang