19

1.7K 145 9
                                    


"terima kasih" Eunwoo berucap setelah waktunya, seharian ini ditemani penuh oleh Yewon. Yewon mengangguk sambil memasukkan tangan ke dalam saku mantel. "akan turun hujan, seharusnya kita tidak terlalu lama di sungai Han tadi" kata Eunwoo sambil memandangi langit yang mulai mendung.

"aku sudah sedia payung, tenang saja" Yewon beralasan. Tidak mau jika nanti waktu hujan Eunwoo kembali untuk mengantarnya pulang. Kan disini ia menepati janjinya. Jadi ia akan menunggu kereta Eunwoo sampai datang.

"maksudmu, yang sedia payung untukmu minimarket kan?" tanya Eunwoo dengan nada jenaka.

Yewon tersenyum tipis, "iya, lagi pula dekat kok dari sini, didepan tadi juga ada" ucap Yewon

Eunwoo menatap wajah Yewon yang sedang menatap orang yang berlalu lalang, Yewon orang kedua yang mampu membuat  jantungnya berdesir setelah kematian kekasihnya Tzuyu, kepribadiannya sama, mulai dari cuek dengan sekitar, tatapan datar, senyuman yang memukau, apapun sama kecuali sifat yang suka berkata kasar.

Dua tahun Eunwoo tidak membuka hati selepas kepergian Tzuyu, setelah pindah tugas ke rumah sakit Hanggeok, Eunwoo berterima kasih karena di pertemukan dengan Yewon, meski terlambat. Eunwoo tidak menyesalinya. Tidak, sedikitpun.

Setiap melihat Yewon, pasti Eunwoo merindukan sosok kekasihnya. Kekasihnya yang sudah bahagia di alam sana, serta dia yang bersedih di dunia ini. Eunwoo mencoba merengkuh Yewon, tapi selalu gagal. Mungkin cinta Yewon kepada Yoongi sebegitu tulusnya hingga rasa yang ia beri tak ada artinya untuk Yewon.

Eunwoo tersenyum kecut sambil menunduk dalam. Merasakan nyeri dihatinya saat dengan bodoh nya ia menawarkan diri menjadi sandaran untuk Yewon, saat Yewon berada di keterpurukan. Bodoh. Iya, rasakan jatuh cinta dan menyayangi lebih kepada seseorang. Kau akan tahu bagaimana bodohnya saat kau memberi perasaan tulus tapi tak di hargai sama sekali. 

"sering sering datang ke Seoul, Eunwoo"

Eunwoo mengerjap, kereta yang akan membawanya ke tempat tujuan sudah datang. Eunwoo menoleh ke arah Yewon sambil tersenyum lebar.

"hari ini membahagiakan, terima kasih karena sudah menemaniku" ucap Eunwoo

Yewon mengangguk lagi  "sering sering kesini yah?" Kata Yewon dengan memiringkan kepala.

Eunwoo terkekeh "iya, setiap sebulan sekali aku akan datang. Dan kita akan menghabiskan waktu berdua kan?"

Yewon terdiam beberapa saat, "tentu"  jawab Yewon.

Eunwoo tersenyum sambil mengangkat tas nya. "sampai ketemu esok" dadah Eunwoo

Mau tak mau Yewon menarik tangan dari saku mantel dan melambaikan tangan ke arah Eunwoo yang sudah berdiri didalam kereta.

Yewon tetap disana meskipun kereta Eunwoo sudah berangkat tiga menit yang lalu. Hujan sudah mengguyur dengan lebat. Semoga Eunwoo selamat sampai tujuan. Itu doa nya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yewon berlari kecil munuju minimarket untuk membeli payung. Dengan menutup kepala dengan mantelnya. Ia baru saja merasa sehat, jika terkena air hujan dan demam--itu menakutkan-- karena sedari dulu Yewon tidak menyukai penyakit demam.

Yewon bergerak mencari payung saat sudah memasuki minimarket, alisnya mengkerut pelan saat melihat seseorang yang tidak asing sedang menyantap Ramyeon di ujung toko. Meski memakai hoodie, topi dan masker. Yewon tetap tahu jika dia Taehyung, kakak iparnya.

"sst" panggil Yewon dengan berdesis. Merasa tak direspon Yewon mengambil sebuah payung dan satu Cup Ramyeon untuk kudapannya.

Setelah membayar dan membawa Ramyeon ke tempat Taehyung, Yewon menduduki bangku didepan Taehyung, Taehyung mendongak dan memekik pelan saat mengetahui bahwa Yewon berada di hadapannya sekarang.

SO FAR AWAY II (SuMji) COMPLETE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang