Jemari Yewon bergerak liar di atas pasir putih. Memandangi pemandangan pantai dengan wajah terkagum tapi tersembunyi.
Melihat banyaknya orang yang berlalu lalang di sekitarnya, Yewon bedecak sebal saat Yoongi tak datang datang. Sebenarnya si pucat itu membeli tabir surya dimana? Batin Yewon.Yewon menghela nafas, lantas memilih mendudukan diri sambil bermain main dengan pasir di genggamannya.
Tadi Yoongi memekik, membuatnya terkejut apa yang terjadi, ternyata hanya karena hal sepele. Tabir surya tak ada di dalam tas perlengkapan mereka. Lantas dengan membalas sedikit umpatan Yewon menyuruh Yoongi untuk membeli Tabir Surya.Sudah lima belas menit lamanya Yoongi pergi dan tidak kembali, jika dalam lima menit Yoongi tak datang. Yewon akan berjalan jalan sendiri. Enak saja, sudah datang jauh jauh kesini hanya menatap ruangan putih berjendela eung sebut saja kamar hotel. Rugi dengan harga yang ia keluarkan kan?
Yewon melihat sebelah kanannya, tersenyum kecil saat seorang anak kecil perempuan bermain pasir dengan membentuk istana dengan seorang ibu yang menemani anaknya.
Mungkin merasa di amati. Anak kecil itu mendongak dan menatap wajah Yewon, tak lama anak kecil itu menarik lengan ibunya untyk menutupi wajah malunya. Ibunya yang bingung dengan gelagat si anak langsung memusatkan perhatiannya ke arah tatapan sang anak lalu tersenyum begitu tulus ke arah Yewon.
Yewon membalas senyuman, lalu ia berdiri untuk mendekat ke arah ke dua ibu dan anak itu. "halo, manis? Siapa namamu?" tanya Yewon.
Anak perempuan manis itu mendongak ke arah ibunya, bertanya apa ia harus menjawab? Bagaimana pun Yewon orang asing baginya. Saat ibunya tersenyum dan mengangguk anak kecil perempuan itu berdiri tegak sejajar dengan tinggi tubuh Yewon.
"annyeonghaseyo Yoo Haera imnida"
Yewon tersenyum, "Haera? Nama yang bagus dan cantik seperti pemiliknya" ucap Yewon
"terima kasih, kakak jauh lebih cantik" ucap Haera.
"ingin kakak bantu? Kakak juga sangat suka bermain pasir" ajak Yewon. Hitung hitung sebagai penghilang rasa bosan menunggu Yoongi yang tak kunjung datang.
Haera mengangguk lalu melanjutkan aktivitasnya kembali membiarkan Yewon membantunya meski di iringi dengan percakapan kecil diatara keduannya.
"iya, kami berdua berlibur"
Yewon menganggukkan kepala, "sendiri? Atau dengan suami?" tanya Yewon
Jihyo--perempuan cantik itu-- tersenyum terluka, Yewon tahu. Karena ia selalu berada di dalam posisi itu.
"tidak, aku tidak mempunyai suami" terangnya. Yewon tersenyum canggung. "aku pergi meninggalkan suamiku--kau tahu? Pepatah mengatakan jika kesabaran pun ada batasnya" ucap Jihyo
"kau sudah menikah? Sepertinya sudah, mau mendengar pengalaman ku?" tanya Jihyo
Yewon tersenyum kecil lalu mengangguk memberikan jawaban, "dulu, aku begitu naif, aku selalu menentang orang tua ku yang tidak memberi izinku untuk menikah dengan ayah Haera, mengatakan jika dia pria yang tidak pantas mendapatkanku. Tapi aku begitu keras kepala, aku mencintai dalamnya saja, luarnya tidak" Jihyo menghela nafas pelan.
"aku menikah tanpa restu, dibulan pertama kami sangat saling melengkapi, di bulan kedua kami bertengkar kecil, minggu kedua kami saling berdebat, minggu ke tiga dia berubah, minggu ke empat sosok yang dulu menjadi pahlawanku menjadi sosok yang ringan tangan padaku, menyiksaku, memukulku, menorehkan luka yang sangat dalam di hati" Jihyo terkekeh kosong, sarat matanya jelas memancarkan kesedihan yang mendalam.
"bulan ketiga aku mengetahui suamiku, orang yang ku cintai, yang kuketahui sebagai cinta pertamaku berkhianat di belakang ku, aku membiarkannya. Mencoba bertahan untuk malaikat yang baru saja tumbuh di dalam perutku. Dan puncaknya di akhir bulan ke tiga suamiku dengan teganya membawa selingkuhannya ke dalam rumah, membuatku marah besar membuat kesabaranku habis tak bersisa. Dan terakhir yang ku lakukan, adalah--aku pergi dari hidupnya membuatnya mengerti seberapa berharganya diriku untuknya" sekali lagi Jihyo terkekeh
KAMU SEDANG MEMBACA
SO FAR AWAY II (SuMji) COMPLETE
RomanceLupakan apa yang menyakitimu, dan pertahankan apa yang menyayangimu~ Kim Yewon