Yewon baru kali ini melihat Sowon sebegitu rapuhnya. Memandangnya dengan tatapan sendu. terlihat sekali jika Sowon sedang dalam emosi yang tinggi. Sekeras apapun ia mencoba menjelaskan, jelas sekali jika Sowon tak akan mau mendengarkan. Sedangkan sekarang Yewon tak tahu harus berkata apa untuk menjelaskan semua yang terjadi dalam kesalah pahaman ini.Yewon hanya menunduk saat Sowon tangan mendorong dorong tubuhnya, mengatainya dengan segala umpatan, membuat semua orang yang berada dilantai apartemen itu melihatnya. Men-cap nya buruk, menyematkan sebutan pelakor di tengah tengah namanya.
"kakak tidak percaya pada Umji?" Yewon bertanya dengan wajah memerah. Ingin menangis saat ia menjadi sorotan orang orang yang berlalu lalang.
"jangan tanyakan kepercayaan itu padaku, kau yang membuat semua kepercayaan ku hancur padamu Yewon" sarkas Sowon
Yewon menghela nafas "dengarkan dulu kak, ini hanya--"
"kesalah pahaman, kau dan Taehyung itu sama saja. Alasan yang klise. Jika kalian tidak memiliki hubungan apapun kenapa kalian bertemu secara diam diam, brengsek."
Yewon menatap nanar ke arah Sowon, baru kali ini. Sowon, kakak nya menyumpah serapahinya dengan segala sebutan yang menujukkan jika ia seorang perebut.
"dengarkan dulu kak--"
"pergi dari hadapanku, jangan pernah menemuiku lagi Yewon. Jangan pernah" desis Sowon.
Dan Yewon tidak bisa melakukan apapun selain menuruti permintaan Sowon. Biarlah Sowon menata perasaannya kembali. Semoga di pertemuan selanjutnya dalam keadaan baik baik.
Bahu Sowon bergetar pelan, mengusap air matanya. Tangannya merogoh tas, mencari ponsel.
"Kak Namjoon, Aku ingin berpisah dengan Taehyung. Yewon baru saja keluar dari apartemen Taehyung kakak--apa yang harus aku lakukan kakak"
Baru kali ini, Namjoon mendengar rengekan Sowon. Dan Namjoon tak mampu menolak keinginan Sowon.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Yewon berjalan termenung menuju halaman rumahnya. Harusnya Yewon menjelaskan semua. Apapun-- tentang kesalah pahaman yang melibatkan Taehyung, tentang Taehyung yang menemaninya dalam keadaan terpuruk, dan tentang masalahnya dengan Yoongi.
Harusnya, hari ini ia mampu mengucapkan semua apa alasan sebenarnya ia dan Taehyung bertemu secara diam diam. Harusnya--harusnya.
Hanya Sowon dan Taehyung yang ada di pikirannya saat ini. Membuka pintu yang ternyata tidak di kunci, melewati seonggok sepatu high heels berwarna navy di depan rumahnya.
Yewon terlalu fokus, sampai sampai tak menyadari itu semua.
Setelah menutup pintu, Yewon menarik nafas dalam dalam. Menyandarkan tubuh ke pintu sambil menunduk, memejamkan mata. Berusaha menenangkan emosi yang entah kenapa tiba tiba saja kaluar.
Yewon menghela nafas setelah meraup wajahnya dan menggosok kasar. Pertama yang Yewon lihat adalah, jas kerja berwarna hitam, sepatu hitam dan dasi yang tercecer di atas lantai. Yewon yakin Yoongi--nya sudah datang.
Maka senyum cerah terbit di bibir plum nya. Tanpa sadar Yewon bersorak riang. Ingin menagih janji Yoongi yang akan membeli kan nya buah Strawberry.
Yewon berlari riang ke arah tangga, melewatkan tas berwarna peach teronggok di bawah tangga. Kakinya mengayun pelan, tangannya memegang pinggiran tangga, senyuman tak lepas dari wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SO FAR AWAY II (SuMji) COMPLETE
RomanceLupakan apa yang menyakitimu, dan pertahankan apa yang menyayangimu~ Kim Yewon