Hanya helaan nafas sedari tadi yang keluar. Tentu dari Yewon bukan Jungkook. Jungkook hanya diam menunggu Yewon melanjutkan cerita--berharap saja Yewon menyadari jika ia menunggu--. Helaan nafas terdengar lagi, Yewon menunduk saat air matanya jatuh. Tak lama Yewon merasakan elusan di punggung kanannya. Yewon terisak pelan. "menangislah Yewon, Eunha yang meminta. Karena Eunha tahu kau berada dalam masalah" Jungkook berkata.
"kau percaya cinta pertama Jungkook?" Yewon bertanya setelah beberapa menit lalu terdiam sambil mengusap pipinya yang basah. Kepala nya menoleh menatap Jungkook. Jungkook menoleh pelan setelah menyadari jika ia tengah di tatap.
"tidak, Eunha datang disaat cinta pertama ku terlewat beberapa puluh angka"
Yewon mendengus pelan, Yewon baru ingat jika sahabat nya ini PlayBoy.
"aku percaya dengan cinta pertama" Yewon berucap.
"jelas, karena Yoongi kau bisa tahu apa itu cinta. Berterima kasih lah padanya" kata Jungkook.
Yewon menghela nafas pelan, suaranya serak saat mengucapkan "justru itu, bukan hanya cinta saja Jungkook, tapi kesedihan dari cinta itu aku sudah tahu bagaimana rasa sakitnya." tanpa diminta air matanya menetes lagi, seberapa kasar ia mengusap. Air matanya tak berhenti menetes. Urusan nanti jika Jungkook mengejeknya cengeng. Terserah. Karena sekarang hanya menangis yang ia butuhkan sebagai pelampiasan.
Yewon beralih menatap televisi dengan tatapan sendu. Sedangkan Jungkook tetap dalam posisinya menatap wajah Yewon. Menunggu Yewon melanjutkan ceritannya.
"Yoongi adalah orang yang berarti untuk ku Jungkook, setelah keluarga dan sahabat tentunya.semua terjadi begitu saja disaat Yoongi mengangguku, membuatku muak saat berdekatan dengannya. Dulunya yang sangat membenci Yoongi kini--perasaan itu berubah menjadi mencintai Yoongi sebesar aku mencintai kalian semua--tanpa meminta balasan apapun. Dulu aku tak ingin membuka hati karena aku tidak mau merasakan apa itu patah hati hanya karena perasaan bodoh sementara. tapi sekarang, kembali lagi aku ingin melupakan perasaan ini Kook--"
Yewon berusaha mengatakan itu semua disaat ia sudah tidak sanggup mengatakan itu semua. Yewon susah bicara saat air matanya tak berhenti keluar. Dan ini sungguh menganggu nya.
"sakit sekali rasanya disini--" kata Yewon. Dengan meremat kuat baju sebelah kiri dadanya. "sakit, saat mengetahui cinta dari Yoongi, bukan hanya untukku saja. Sakit, saat mengetahui Yoongi tidak akan menjadi milikku sutuhnya Kook--semua berakhir saat aku mengetahui Yoongi mengkhianatiku. Memberiku luka yang bahkan aku sendiri bingung bagaimana cara mengobatinya-- dulu, sebisa mungkin aku berusaha menggenggam Yoongi ditanganku--- tapi sekarang-- aku merasa tidak pantas, tidak saat mengetahui Yoongi akan mempunyai anak dari orang lain--sakit sekali Jungkookhh"
Yewon terbatuk dari sela tangisannya. Tangisannya pecah lebih pecah dari tadi saat pertama kali Yewon menangis. Jungkook merengkuh tubuh Yewon dalam pelukannya. Berusaha menenangkan Yewon dengan mengelus punggung sahabatnya itu. Mengatakan "sudah, jangan diteruskan lagi Ye."
Tapi Yewon bebal, ia justru mengoceh mengeluarkan semua yang ada di benaknya. "aku tidak meminta balasan dari Yoongi, apa aku akan menjadi orang egois jika aku tidak memberikan posisi ku kepada dia yang mengandung anak Yoongi, Kook? Katakan apa aku akan menjadi orang jahat jika aku tidak memberi hak untuk anak Yoongi? Yoongi--hah"
Jungkook terdiam, memikirkan ulang apa yang dikatakan Yewon. Amarah menguasai nya saat ini, Yewon adalah sahabat sekaligus saudara baginya. Ia tak akan membiarkan siapapun menyakiti Yewon. Begitupun Eunbi dan Yuna.
"ini yang ku mau Yewon, kau menganggapku ada tidak seperti dulu" gumam Jungkook. Membiarkan tubuh Yewon perlahan meringsut lemas tertidur karena kelelahan menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
SO FAR AWAY II (SuMji) COMPLETE
RomanceLupakan apa yang menyakitimu, dan pertahankan apa yang menyayangimu~ Kim Yewon