Hampir dua minggu Yewon tidak bertegur sapa dengan Yoongi semenjak kejadian malam itu, Yewon semakin menjadi sosok yang pendiam. Mereka berbicara jika Yewon bertanya apa Yoongi akan makan dirumah? Karena Yoongi tidak pernah makan dirumah, memilih makan di kantin perusahaan. Yoongi sering tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan Yewon, berakhir dengan Yewon yang tidak memasak. Karena Yewon sangat tidak menyukai makan sendirian. Pola makan Yewon pun tak terautur. Tapi toh Yewon biasa saja karena Yewon sudah terbiasa dengan hal ini.Yewon dan Yoongi tidur di satu kamar, sama seperti pasangan suami istri lainnya. Bedanya jika suami istri lainnya tidur sambil berhadapan dan berpelukan mencari kehangatan masing masing. Yoongi dan Yewon tidur saling membelakangi.
Yewon selalu tidur awal, dan bangun saat Yoongi masih terlelap. Menyiapkan pakaian kerja Yoongi, memasak lalu pergi kuliah dan memerangkap bekerja di perusahaan kakek.
Saat pulang, makanan yang di siapkan Yewon sama seperti terakhir saat Yewon meninggalkan. Tak tersentuh.
Yewon selalu tersenyum kecut saat melihat keadaan rumah nya yang megah, tak terasa hidup sama sekali. Sama seperti dulu saat Yewon tinggal dirumah kakek.
Yewon merasa hubungannya dengan Yoongi semakin hari semakin memburuk, Yewon selalu berusaha membuka obrolan dengan Yoongi, tetapi selalu urung, entah saat Yoongi makan, berada di ruang kerja, atau tidur.
Setiap kali Yoongi pulang dari kerja, dan terlelap disampingnya Yewon selalu mengecup kening Yoongi, mengucapkan kata maaf entah untuk apa setelah mengucapkan itu perasaan Yewon merasa lega. Beban di pundaknya seakan berkurang jika mengecup kening Yoongi.
Yewon yang awalnya ingin menggenggam Yoongi kembali, sekarang ia merasa takut. Takut jika Yoongi tanpa sadar terlepas dari genggamannya secara perlahan.
Yewon sedang berada di ruang kerja milik kakeknya--dulu. Disana banyak potret foto Namjoon, Sowon dan Yewon tentunya. Dari kecil sampai dewasa. Yewon tersenyum kecil melihatnya. Tangannya terulur mengambil foto yang ada di atas meja kerja kakeknya. Mengusapnya pelan saat ia mengingat kapan Foto itu di ambil.
Foto mereka bertiga saat berlibur ke Korea Utara untuk mendaki dengan ayah mereka.
Yewon menaruh kembali bingkai foto itu, lantas menghela nafas pelan lalu duduk di kursi singgasana kakek nya.
Seharusnya Ibunya yang mengambil alih jabatan kakeknya, bagaimana pun Yewon masih belum merasa mampu untuk mengambil alih perusahaan yang memiliki 7 cabang dalam negeri dan 6 cabang di luar dan masih menjalankan pembangunan di Tokyo.
Yewon datang ke perusahaan kali ini karena ada meeting dengan klien dari Amerika. Beberapa menit yang lalu meeting telah selesai dengan lancar. Tak sia sia ia belajar Bahasa Inggris, karena ia tidak merasa terbebani dengan klien klien dari luar Korea.
Ponsel Yewon berdering, menatap sebentar layar di ponselnya saat nama Eunwoo yang terpampang di sana. Berdiri dari tempat duduknya melangkah pelan ke arah jendela dengan kaca besar untuk melihat betapa padatnya jalanan.
"Yoboseyo"
"eoh, wae?" tanya Yewon
"bisa kita bertemu? Aku tahu aku lancang tapi--"
"baiklah, temui aku di tempat terakhir kita bertemu" ucap Yewon memotong pembicaraan Eunwoo.
"ok--"
Yewon menutup sambungan, sebenarnya ia enggan bertemu dengan Eunwoo. Tapi ia tak ingin lari dari masalah. Ia harus menyelesaikan masalah ini dengan kepala dingin.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Yewon berjalan santai ke arah meja yang ia yakini sudah ada Eunwoo disana. Eunwoo, Dokter muda yang baru di kenalnya itu minggu yang lalu tiba tiba menghubungi Yewon dan menyuruh Yewon agar datang ke restoran mewah di area Gangnam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SO FAR AWAY II (SuMji) COMPLETE
RomanceLupakan apa yang menyakitimu, dan pertahankan apa yang menyayangimu~ Kim Yewon