Awalnya Yoongi tahu jika ia sudah melewati batasnya dengan Seulgi, Yoongi sempat terpuruk saat Yewon memutuskan melanjutkan studinya ke Belanda.Berminggu minggu Yoongi menunggu, tapi tak ada kiriman pesan yang di balas oleh Yewon, Yoongi gusar. Yoongi takut jika saja Yewon bermain dengan pria lain di belakangnya. Sungguh jika memang itu terjadi, tak segan segan Yoongi akan menghabisi pria itu.
Perasaan Yoongi semakin dalam kepada wanita itu, sekeras apapun ia berusaha menolak perasaannya dan pemikirannya hanya tertuju kepada satu orang Kim Yewon,
Satu bulan berlalu, Yoongi menatap nanar kearah komputer, tak ada balasan Email dari Yewon, Yoongi sendiri bingung apa sebegitu sibuknya kah Yewon hingga semua pesan yang ia kirim tak pernah di baca bahkan tak pernah di buka?
Hanya satu yang Yoongi takuti, Yewon perlahan berubah disaat jarak memisahkan mereka, Yoongi hanya tidak bisa menerima jika Yewon tiba tiba saja berubah, jika meamng Yewon akan berubah apa yang harus ia lakukan esok?
Hampir satu tahun Yoongi menjalani harinya seperti biasa, bedanya sekarang ia tak pernah mengirim pesan atau email satu pun kepada Yewon, Yoongi lelah terus berharap.
Hingga saat ia membutuhkan sekretaris, manager Cho mengirim seorang wanita ke ruangan nya. Sebenarnya Yoongi tidak memakai sekretaris perempuan. Tapi melihat kepribadian Seulgi yang tampaknya penyabar, mungkin bisa menahan emosi Yoongi yang tiba tiba muncul ke permukaan.
Terbukti selama tiga bulan bekerja, Seulgi mampu bertahan dengan bentakan bentakan darinya, jika semua mantan sekretaris perempuan selalu menggoda dirinya, berbeda dengan Seulgi.
Seulgi tampak polos sewaktu waktu, Seulgi orang yang santun, Seulgi orang yang supel, baik, ramah dan suka berbaur. Seulgi sendiri sebagai tulang punggung keluarga nya tak pernah mengeluh sedikit pun. Meski beban yang ditanggung berat, Seulgi tidak pernah lupa tersenyum,
Seulgi bahkan sering mengunjungi panti asuhan hanya untuk memberi pelajaran tambahan bagi anak anak yang masih belum memasuki taman kanak kanak.
Yoongi sendiri, beberapa kali pernah di ajak oleh Seulgi ke panti asuhan. Perempuan itu suka sekali dengan anak kecil, terbukti saat Seulgi datang membawa makanan yang sudah ia masak dari rumah, anak anak panti berhambur mendekat, banyak yang merengek ingin minta di gendong, dipeluk dan di cium.
Meski guratan lelah terlukis di wajah Seulgi, Seulgi tak pernah menujukkan lelahnya. Justru saat membantu anak anak kecil menyelesaikan gambarannya. Seulgi membantu Moon Ahjumma untuk memasak makanan untuk anak anak kecil.
Mulai saat itu, perasaan yang berbeda muncul dari hati terdalam Yoongi, setiap kali melihat senyuman Seulgi hatinya mendadak berdesir, sama seperti dulu saat ia melihat senyuman Yewon.
Sampai saat itu terjadi, saat perusahaan memenangkan tender besar besaran, Manager Cho merayakan keberhasilan sama seperti tahun tahun sebelumnya.
Yoongi banyak minum saat itu, dan berakhir berhubungan dengan Seulgi, yang pada saat itu, Yoongi sedang memikirkan tentang Yewon, dan pada desahan terakhir bukan nama Seulgi yang terucap, tapi nama Yewon yang terucap.
Setelah mengucapkan dengan benar nama Yewon, Yoongi jatuh tak sadarkan diri. Meninggalkan Seulgi yang menangis terisak saat bukan namanya lah yang terucap, melainkan nama wanita lain yang Seulgi tidak kenal.
Hubungan mereka berlanjut hingga ke tahap dimana Yoongi mulai jatuh dan memantapkan hatinya kepada gadis bermarga Kang itu. Tapi tak dipungkiri rasa cinta dan sayangnya masih kuat untuk seorang Kim Yewon. Yoongi tak bisa menampik hal itu, meski hati sekarang milik Seulgi, pemikirannya selalu tertuju kepada perempuan yang sekarang berada di Negeri Belanda.
Yoongi selalu meminta maaf kepada Yewon setiap malam, mengatakan Maaf tak terucap saat ia mengingat jika sekarang ia melakukan kesalahan dengan menduakan Yewon.
Yoongi sempat terkejut saat Yewon memergoki dirinya sedang berjalan dengan Seulgi, Yoongi tahu Yewon menahan emosi yang memuncak. Hingga Yoongi mengatakan hal yang selama ini memang ia siapkan jika bertemu dengan Yewon,
Saat itu Yewon tak menangis, meminta pun tidak, padahal itu bukan yang diinginkan Yoongi, hingga Yoongi berfikir jika Yewon, mungkin tak apa jika hubungan ini berakhir.
Yoongi berlalu begitu saja, meninggalkan Yewon yang bingung. Tiga hari tak bertemu Presdir Kim memintanya datang ke rumah sakit.
Sebenarnya Yoongi sudah tidak ingin menemui keluarga Yewon, ataupun Yewon lagi. Tapi apa boleh buat keluarga Yewon masih belum mengetahui jika hubungannya dengan Yewon tidaklah baik baik saja.
Ditambah dengan Namjoon yang merupakan sahabatnya, Yoongi segan jika Namjoon sampai mengetahui hal ini.
Di pertemuan itu, kakek Yewon menanyakan tentang pernikahan. Tentu saja Yoongi tahu, jika itu adalah keinginan kakeknya ynag ingin segera terjadi.
Maka tak ambil pusing Yoongi menyetujuinya, di pikirannya. Mereka hanya akan menikah, tidur bersama, serta makan bersama di meja makan. Simple jadi Yoongi tak perlu berbuat apa apa.
Rasa bersalahnya akan hilang begitu saja jika ia menikahi Yewon, secara. Yoongi lah orang pertama yang merebut mahkota suci Yewon, jadi mau tak mau Yoongi harus melakukan itu.
Sampai ucapan wanita itu menganggu pemikirannya, benar yang diucapkan. Jika Seulgi lah orang pertama yang mengurus dirinya, dan memberi perhatian kasih sayang lebih. Bukan orang lain, bukan Yewon tapi Seulgi.
Tapi Yoongi tahu jika Yewon tidak baik baik saja saat mengucapkan hal itu, nadanya bergetar,terdengar putus asa. Apa sikap Yoongi keterlaluan? Hingga bisa membuat seorang Kim Yewon yang dulunya tak percaya dengan cinta sekarang menjadi sosok paling lemah jika berurusan dengan kata itu?
Yoongi termenung sejenak saat Yewon mengatakan jika ia menunggu selama tiga jam di bandara. Yoongi melupakan itu, karena setelah ia menghabiskan waktu dengan Seulgi, Yoongi langsung menghajar Seulgi di rumahnya. Bukan apa apa. Yoongi laki laki normal jadi wajar jika ia meminta hal itu kepada kekasihnya.
Yoongi tak ingat dengan janjinya jika ia sedang bersama dengan Seulgi, gadis penyabar yang ia temui. Malam itu justru Yoongi menemani Seulgi yang tertidur sambil mengelus rambut lepek karena keringat akibat kegiatan panas mereka.
Hingga Yoongi ingat keeseokannya. Ia harus segera berangkat ke rumah sakit untuk menemui Yewon, entahlah melihat Yewon berduaan dengan dokter rumah sakit membuat emosi Yoongi menyeruak begitu saja.
Semakin emosi saat melihat senyuman Yewon dan ucapan rasa rindu yang di ucapkan wanita yang sudah menjungkir balikkan perasaannya.
Pergi berlalu begitu saja, tanpa melihat jika Yewon menatapnya dengan tatapan sendu bercampur kerinduan yang amat dalam.
Yoongi sendiri tidak mengerti bagaimana perasaannya sekarang. Di satu sisi ada Yewon, dan disisi lain ada Seulgi. Yoongi berat melepaskan keduannya. Hingga pemikirannya menujukkan jalan, jika tidak bisa melepaskan keduannya, Yoongi akan berusaha menggengam mereka berdua.
Egois sekali huh!.
.
.
.
.
.
.
.
."bersabarlah, maaf jika aku menyakiti perasaanmu, tapi aku harus melangsungkan pernikahan ini dengan Yewon" ucap Yoongi
Dihadapannya, Seulgi menangis terisak. Bahunya bergetar hebat saat mendengar jika kekasihnya Yoongi akan mekangsungkan pernikah beberapa hari lagi.
"kau mencintaiku?" tanya Seulgi
Yoongi terdiam tatapannya berubah tajam "sudah berapa kali aku mengatakan kalau aku sangat mencintaimu" desis Yoongi
"kau tidak mencintaku tuan Min, aku juga tidak bisa menjadi simpananmu, maaf" ucap Seulgi ingin beranjak dari tempatnya sebelum Yoongi menahan tangannya dan menariknya kasar ke arah kamar.
"kau tahu sendiri aku tidak suka dibantah" ucap Yoongi sebelum melepas pakaian Seulgi dan membuangnya ke bawah ranjang.
.
.
.
.
.Jujur, siapa yang kecewa dengan cerita ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
SO FAR AWAY II (SuMji) COMPLETE
RomanceLupakan apa yang menyakitimu, dan pertahankan apa yang menyayangimu~ Kim Yewon