Happy reading........Malam ini Sasuke sedang sibuk di Istana Raja. Kemudian dia mendengar dari salah satu mata-matanya jika Ratu Agung pergi keluar Istana. Tanpa berpikir dua kali lagi. Sasuke membawa lima prajuritnya untuk keluar istana. Bukan keputusan yang bijak jika dia membiarkan Ratu seperti Sakura berada di luar Istana terlalu lama. Apalagi ini sudah malam, bukan tidak mungkin para penyusup menyerangnya.
***
Sakura memakai pakaian yang di berikan oleh Ayame. Sebuah kimono sederhana dan bisa di pakainya untuk menyamar. Rambut pink Sakura hanya di sanggul rapi tanpa sebuah hiasan sedikitpun. Dia masih terlihat sangat mengagumkan sekalipun penampilannya seperti rakyat biasa.
Hati Sakura terasa sangat miris saat melihat beberapa pria dan wanita tua yang duduk dengan wajah penuh luka di satu tempat. Ada sekitar 20 orang, bahkan ada beberapa anak-anak kecil yang tidur di atas tanah tanpa selimut.
Sakura membuka tudung kepalanya dan mendekati seorang pria tua. Sakura memberikan makanan dan menyuruh para tabib yang di bawanya untuk mengobati mereka yang terluka.
"Apa anda Yang mulia Ratu Agung?"Tanya seorang gadis kecil dengan tatapan polosnya.
"Bagaimana kau bisa tau?"Tanya Sakura. Dia berjongkok di hadapan gadis kecil itu dan menyentuh pipi nya itu yang kotor.
"Rambutmu Ratu, itu sangat indah. Semua orang membicarakan tentang rambut anda yang seperti dewi musim semi."Ucap Gadis kecil itu dengan polosnya.
"Siapa namamu anak manis?"Tanya Sakura dengan lembut.
"Yuki."Jawab anak itu dengan bersemangat.
"Itu sangat indah."Puji Sakura.
"Terima kasih."Ucap Yuki dengan pipi memerah.
"Apa yang terjadi padamu?"Tanya Sakura dengan lembut.
Wajah Yuki berubah murung, Gadis kecik itu kemudian menundukkan kepalanya dengan sedih.
"Jangan takut, katakan saja padaku."Bujuk Sakura.
"Banyak Prajurit datang dan meminta Uang pada Nenek. Nenek hanya bekerja di kebun, Uang nya sangat sedikit dan hanya cukup untuk membeli makanan. Karna itu Nenek tidak bisa memberikan uangnya. Prajurit kesal pada Nenek dan memukul nya. Bahkan mereka membakar rumah kami."Ucap Yuki.
Sakura menjadi semakin kesal. Mengapa semua orang-orang yang berkuasa memilih menutup mata dan tidak memperdulikan Rakyat mereka yang tersiksa. Apa seperti ini kerajaan terbesar dan paling berkuasa memperlakukan rakyatnya? Menurut Sakura ini benar-benar kejam dan tidak manusiawi.
Sakura memandang sekelilingnya. Keadaan mereka sungguh memprihatinkan. Mereka semua terlihat kelaparan, bahkan berebutan untuk mendapatkan makanan yang di berikan oleh para pelayan nya.
"Yuki, dimana Nenekmu?"Tanya Sakura.
"Disana!"Yuki menunjuk ke belakang Sakura. Disana terlihat seorang Wanita tua yang berbaring terlentang dan sedang menerima pengobatan dari tabib istana.
"Nenekmu pasti baik-baik saja."Ucap Sakura menenangkan.
"Kami semua tidak memiliki tempat tinggal lagi. Kami bahkan tidak tau harus bagaimana."Ucap Yuki dengan sedih. Sakura menjadi sangat iba, dia merasa harus membantu mereka.
"Aku akan membatumu, jadi sekarang temani Nenekmu dan jaga dia."Ucap Sakura.
"Terima kasih, Ratu agung."Ucap Yuki sambil tersenyum bahagia. Dia percaya jika Sakura akan membantunya. Dan Sakura tidak bisa mengecewakan anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heirs✔✔
FanfictionUchiha Sasuke adalah seorang pewaris tahta kerajaan Uchiha. Dia sangat mencintai putri dari kerajaan Haruno yang adalah tunangan dari pangeran Sabaku Gaara. Apakah dia bisa mendapatkan cintanya? Sedangkan dirinya sendiri sudah di tunangan dengan put...