Chapter 14

15K 1.2K 47
                                    


Happy reading......


Sakura tidak tau harus ber reaksi seperti apa. Jujur saja semuanya menjadi membingungkan untuk nya. Dia merasa ini semua terlalu cepat, pertanyaannya adalah, mengapa? Mengapa seseorang begitu tega membunuh wanita baik seperti Hana. Apa yang mereka inginkan? Mengapa mereka membunuh sahabatnya.

Sasuke berdiri dengan gagah di samping Sakura yang terdiam. Dia ingin menghibur Ratu kesayangannya itu, tetapi dia tidak tau harus bagaimana. Yang bisa Raja itu lakukan hanya merangkul bahu Sang Ratu yang terlihat sangat rapuh untuknya.

"Para prajurit yang akan mengurusnya."Ucap Sasuke dengan pelan.

"Siapa yang melakukannya Rajaku?"Tanya Sakura dengan pelan.

"Siapapun yang melakukannya, akan mendapatkan hukuman."Ucap Sasuke dengan tegas.

"Aku mohon Rajaku, tinggalkan aku sendiri."Ucap Sakura dengan pelan.

"Asalkan kau berjanji tidak akan melakukan sesuatu yang menyakiti dirimu sendiri."Ucap Sasuke.

"Saya berjanji."Ucap Sakura sambil menundukkan kepalanya.

Kemudian dengan berat hati Sasuke pergi meninggalkan Sakura sendirian. Saat ini Ratu Agung kerajaan Uchiha itu masih berada di Istana Raja. Tetapi bukan di kamarnya, melainkan di kolam yang berisi banyak sekali ikan. Dia berdiri di sebuah jembatan yang melintasi kolam luas tersebut. 

Cukup lama setelah kepergian Sang Raja. Sakura mendengar suara langkah kaki yang mendekat, untuk melihat siapa pemiliknya Sakura kemudian berbalik.

"Ratu pertama."Ucap Sakura. Dia mengangguk untuk menghormati Ratu itu.

"Aku turut berduka tentang pelayanmu."Ucap Hinata dengan wajah ibanya.

"Terima kasih."Ucap Sakura dengan pelan.

"Semua terjadi karna sebuah alasan. Saat seseorang menyakiti orang lain, maka dia juga akan terluka sama seperti orang yang pernah di lukainya."Ucap Hinata. Ratu pertama itu berdiri di sebelah Sakura sambil menatap ikan-ikan yang berenang di bawahnya.

"Apa maksud anda?"Tanya Sakura.

"Ini hanya sebuah peringatan, artinya bisa lebih buruk lagi."Ucap Hinata.

"Saya mohon jangan berbelit-belit Ratu."Ucap Sakura.

"Pelayanmu adalah korban ke egoisannu, Istana ini sangat kejam. Kau berhasil mendapatkan hati Yang mulia. Tetapi aku juga istrinya! Hak ku atasnya bahkan lebih dari pada dirimu, tetapi kau mendominasinya dan tidak memberikanku kesempatan."Ucap Hinata.

"Saya selalu berusaha agar Yang mulia melakukan keadilan. Tetapi saya tidak bisa memaksanya."Ucap Sakura.

"Itu hanyalah bualanmu saja Ratu Agung. Kau tidak benar-benar melakukannya."Ucap Hinata.

"Tetapi ku harap, kau segera menghentikan keegoisanmu itu. Jika tidak, mungkin saja kau akan merasa kehilangan lagi!"Ucap Hinata, kemudian Ratu pertama itu berjalan melewati Sakura.

"Anda yang melakukannya?"Tanya Sakura. Wajahnya terlihat datar tanpa emosi.

"Kau bisa menebaknya, Ratu."Hinata menekankan kata terakhirnya.

Sakura menatap kepergian Hinata dengan kedua tangan mengepal.

"Bagaimana seorang wanita bisa melakukan perbuatan keji seperti itu?"Tanya Sakura pada dirinya sendiri.

"Tentu saja bisa!"Sakura langsung membalikkan tubuhnya saat mendengar suara berat di belakangnya.

"Pangeran."Ucap Sakura.

The Heirs✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang