Chapter 21

14.7K 1.1K 42
                                    

Happy reading....

Hari berlalu dengan semakin cepat. Tanpa terasa kandungan Sakura sudah memasuki bulan ke lima. Raja semakin melarangnya untuk melakukan hal-hal yang berat. Dia ingin Ratu kesayangannya itu tetap dalam keadaan sehat dan baik-baik saja bersama sang pewaris.

Sasuke tidak terlalu perduli tentang jenis kelamin pewarisnya. Pangeran ataupun Putri untuknya sama saja. Karna apapun yang terjadi anaknya bersama Sakura akan menaiki tahta di masa depan dan memimpin Uchiha serta Konoha.

Sakura berjalan mengelilingi taman belakang Istana bunga. Perutnya terlihat semakin membesar, dan membuat auranya semakin keluar. Dia tampak cantik dengan balutan pakaian berwarna merahnya.

"Tinggalkan kami."Perintah Sakura dengan pelan.

Semua pelayan dan Prajurit yang mengikutinya sontak langsung menjauh dan meninggalkan Ratu Agung itu sendiri.

"Kenapa anda memanggil Saya kemari?"Tanya Sakura sambil berdiri di sebelah Itachi yang sedang berada di pinggir danau. Mereka berdua menatap lurus ke depan. Tepat ke arah angsa-angsa yang berenang dengan anggunnya.

"Ratu pertama akan segera kembali bersama anaknya."Ucap Itachi dengan pelan.

"Bukankah itu bagus? Pewaris Kerajaan sudah hadir, kita harus menyambutnya."Ucap Sakura sambil tersenyum.

"Kehadiran anak itu akan membuat Hyuga memiliki tempat di tahta."Ucap Itachi.

"Sekalipun Hyuga memiliki banyak keburukan, itu bukan berarti Anda bisa menyakiti pewaris kerajaan ini Pangeran."Ucap Sakura. Dia memang tidak mengetahui tentang kehamilan palsu Ratu pertama. Dia mengira jika anak itu adalah anak kandung dari Sasuke. Faktanya Itachi bahkan tidak tau dari mana Hinata mendapatkan anak itu.

"Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Aku berani bertaruh jika kerajaan ini akan hancur jika anak itu menjadi pewaris."Ucap Itachi.

"Pikirkan ini baik-baik, jika anakmu tidak memiliki posisi di tahta. Maka tidak ada yang bisa menjamin hidupnya, bahkan tidak diriku."Tambah Itachi dengan serius.

"Kenapa anda sangat ingin anak saya menaiki  tahta?"Tanya Sakura dengan penasaran.

"Karna hanya Dia yang pantas mendapatkan posisi itu."Ucap Itachi. Dia kemudian berbalik dan meninggalkan Sakura sendirian.

Sakura tetap diam di tempatnya. Dia mengelus perutnya dengan perlahan, memikirkan kehidupan anaknya di masa depan selalu membuatnya tak tenang. Dia takut jika anaknya akan terluka karna tahta dan hal yang lainnya. Bahkan terkadang Sakura merasa jika hidup sebagai rakyat biasa akan membuatnya merasa lebih damai. Tidak ada kelicikan orang-orang yang haus akan kekuasaan dan kekayaan. Hanya kehidupan sederhana yang penuh kegembiraan. Tetapi Sakura tau dengan jelas jika itu tidak mungkin. Karna dia adalah Ratu Agung dari kerajaan ini dan dia harus melakukan kewajibannya. Rakyat bergantung kepada keadilan yang di milikinya. Dan dia harus melindungi semuanya.

***

Sasuke kembali ke Istana bunga pada malam hari. Seharian ini Sasuke belum melihat Sang Ratu kesayangnnya sedetikpun. sejujurnya dia mulai muak dengan semua kegiatannya sebagai seorang Raja. Dia merasa jika memegang pedang dan menebas kepala musuh-musuhnya lebih baik dari pada duduk di tahtanya dan mendengarkan keluh kesah orang-orang.

Saat melihat Prajurit yang berjaga di depan pintu kamar Sang Ratu akan meneriakkan kedatangannya. Sasuke langsung mengangkat tangannya untuk menghentikan Prajurit tersebut. Dia takut jika Ratu keduanya itu sedang beristirahat dan teriakan Prajurit itu akan menggagu ketenangannya.

Saat memasuki kamar. Hal pertama yang di lihat Sasuke adalah Ratu kesayangannya yang sedang berbaring dengan dua pelayan yang sedang memijit kakinya.

The Heirs✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang