Chapter 24

15.1K 1.1K 32
                                    

Happy Reading.....


4 tahun kemudian....

Sarada sudah berusia 4 tahun. Dia tumbuh menjadi gadis kecil yang menggemaskan dan menjadi kesayangan Sang Raja. Hampir setiap saat Sasuke selalu membawa Sarada di sisinya.

"Ayahanda, bisakah kita mengambil apel itu?"Tanya Sarada dengan suara manisnya.

"Tentu saja."Ucap Sasuke. Dia mengambil busur dan panah yang berada di tangan salah satu Prajurit dan memanah buah apel yang di tunjuk Sang Putri.

"Hebat!"Seru Sarada saat sebuah apel jatuh di hadapannya akibat panah dari Sang Raja.

"Ayo kita bersihkan apel itu."Ajak Sasuke sambil menggenggam tangan kiri Sarada.

"Ayahanda, ambilkan satu lagi untuk Nii_Sama."Pinta Sarada dengan polos.

"Pelayan sudah memberikan apel untuknya."Ucap Sasuke sambil menatap mata kelam Sarada.

"Kalau begitu, untuk Ibunda."Ucap Sarada sambil tersenyum lebar.

Sasuke tertawa geli dan mengangkat Sarada ke dalam gendongannya.

"Dengar Tuan Putri Raja kesayanganku. Ibunda akan lebih senang jika kita membagi satu apel itu bersama."Ucap Sasuke sambil mencium pipi bulat Sarada.

"Baiklah, kita bisa berbagi."Ucap Sarada sambil memeluk leher Sasuke.

***

Sakura sedang duduk sambil memeriksa buku-buku yang dia rasa cocok untuk Sarada. Ada banyak sekali buku dongeng yang di bawanya ke dalam kamar Sarada.

"Apa Putri dan Raja belum kembali?"Tanya Sakura kepada Ayame.

"Kami disini Ratuku. Lihat apa yang putri kesayangan ku bawa untukmu!"Ucap Sasuke yang baru saja memasuki ruangan.

Sakura hanya menggelengkan kepalanya saat melihat Sarada yang bermaja-manja di gendongan Sang Raja.

Sarada turun dari gendongan Sasuke dan berlari ke arah Sakura. Senyum lebarnya membuat Sakura turut tersenyum lembut.

"Ini untuk Ibunda. Ayahanda yang mengambilkannya."Ucap Sarada dengan penuh semangat.

"Sungguh?"Tanya Sakura dengan wajah yang di buat seakan-akan dirinya sangat terkejut.

"Hn, Ayahanda sudah mencucinya."Ucap Sarada. Dia menyodorkan Apel itu ke depan mulut Sakura.

Dengan senyumannya Sakura menggenggam tangan Sarada dan membawa apel itu ke dalam mulutnya. Satu gigitan saja sudah membuat Sakura merasakan manisnya apel yang di kunyahnya.

"Manis sekali."Ucap Sakura sambil mencium pipi Sarada.

"Tentu saja, Putri kesayanku yang memberikannya."Ucap Sasuke sambil mendudukkan dirinya di samping Sakura.

"Ayahanda juga harus mencobanya."Ucap Sarada sambil menyodorkan apel itu kepada Sasuke.

"Manis, tetapi tidak semanis dirimu."Ucap Sasuke setelah mencoba apel itu.

Sakura mangangkat Sarada dan memangkunya. Sasuke yang berada di sebelah Sakura langsung merangkul para kesayangannya itu.

"Ayahanda."Panggil Sarada.

"Hn?"Gumam Sasuke.

"Besok adalah hari ulang tahun Sarada. Bisakah Sarada mendapatkan kuda poni?"Tanya Sarada dengan mata berbinar.

"Kurasa itu sedikit berat!"Sasuke berpura-pura perpikir keras dan membuat Sarada menunduk sambil memainkan pakaiannya.

Melihat wajah sedih Sarada. Sasuke langsung tersenyum dan mengangkat dagu putrinya itu.

The Heirs✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang