Chapter 17

14.5K 1.1K 14
                                    

Happy reading......



Hyuga Neji adalah putra dari mendiang Raja Hyuga terdahulu. Ayahnya adalah saudara kembar dari Hyuga Hiashi. Setelah Hiashi melepaskan gelar nya sebagai Raja. Maka otomatis Neji lah yang menjadi Raja. Tetapi dia tidak menginginkannya, Neji tidak menerima tahta itu. Tetapi dia sudah bdrjanji untuk selalu mengabdi pada Hyuga.

Pangeran Itachi sudah membuat janji untuk bertemu dengan Neji. Dia ingin membicarakan sesuatu dengan Jendral baru itu.

Kemampuan Hyuga Neji tidak bisa di remehkan. Walaupun dia bukan apa-apa untuk para Prajurit yang berada di dunia bayang-bayang, atau bisa di sebut kegelapan.

Obito juga sedang berada di samping Itachi. Pemimpin dari organisasi Anbu itu terlihat sangat santai. Bahkan tidak akan ada yang percaya. Jika dirinya adalah seorang pemimpin organisasi yang sangat berbahaya.

"Dia datang!"Ucap Obito sambil melirik ke arah pintu dengan ekor matanya.

"Pangeran."Neji membungkukkan badannya untuk menghormati kedua pangeran di depannya.

"Duduklah, Jendral."Perintah Itachi sambil mengangguk singkat.

"Ada sesuatu yang anda butuhkan Pangeran?"Tanya Neji. 

"Ya, ini masalah tugasmu sebagai Jendral."Ucap Itachi.

"Saya mendengarkan Pangeran."Ucap Neji dengan tenang.

"Kau akan di tepatkan di Istana bunga. Ratu agung dan Yang mulia Raja tinggal di istana itu. Jendral Shisui juga berada di sana, dia akan membantumu dengan baik."Ucap Itachi.

"Saya akan berusaha dengan baik Pangeran, sebagai Hyuga saya tidak akan pernah mengecewakan anda."Ucap Neji.

"Itu bagus, karna kami para Uchiha sangat membenci kegagalan."Ucap Itachi.

"Jangan sampai lengah dan membuat kesalahan. Kami akan selalu mengawasimu."Ucap Obito. Entah mengapa wajah ceria Obito tidak terlihat sedikitpun setelah kedatangan Hyuga Neji.

"Baik Pangeran."Ucap Neji dengan sopan.

***

Sakura sedang duduk di samping Sasuke yang sedang sibuk dengan pekerjaannya. Mulai kemarin Sasuke selalu bertanya tentang pendapat Sakura mengenai Kerajaan dan Rakyatnya.

"Rajaku, apa rumah untuk rakyat miskin sudah mulai di buat?"Tanya Sakura.

"Sudah, bahan bangunan dan keperluan lainnya sudah di kirim."Ucap Sasuke. Sakura menghela nafas lega mendengar perkataan Sasuke. Setidaknya dia tidak perlu terlalu mencemaskan mereka kembali.

"Rajaku, bukankah lebih baik jika kita membuka lapangan pekerjaan untuk Rakyat. Setidaknya mereka semua bisa mendapatkan uang untuk bertahan hidup."Ucap Sakura.

"Aku tidak akan mengijinkan mu memasukkan Orang asing ke dalam Istana."Ucap Sasuke dengan tegas.

"Saya tidak bermaksud seperti itu. Rajaku, kerajaan memiliki banyak perkebunan. Kita bisa mempekerjakan mereka semua."Ucap Sakura.

"Baiklah, kupikir itu ide yang bagus."Ucap Sasuke sambil tersenyum tipis.

"Rajaku, bisakah saya meminta izinmu?"Tanya Sakura sambil mengalihkan pandangannya dari mata Sasuke.

"Apa yang ingin kau lakukan?"Tanya Sasuke dengan curiga.

"Dua hari lagi adalah hari penobatan Saudara saya. Saya ingin pergi untuk melihatnya."Ucap Sakura.

"Undangan resmi dari Kerajaan Haruno sudah sampai beberapa hari yang lalu. Jadi kita bisa berangkat bersama nanti sore."Ucap Sasuke.

"Saya kira anda terlalu sibuk dan tidak akan sempat datang."Ucap Sakura sambil mengerutkan dahinya.

The Heirs✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang