So Sweet -5

317 28 0
                                        

Huaahh... maafkan minggu lalu ngga updet😅 ini nih buat yang nunggu ketidakjelasan ku😋

...

Lagi-lagi, tanpa Devan, Araz, Zee, dan Ariel ketahui, ada seseorang yang memperhatikan mereka dari tadi dari bangku tempatnya duduk di kelas setiap hari. Jauh di dalam hati orang itu merasa tidak suka saat melihat Ariel memberikan minuman kepada Devan, dia merasa kenapa bukan dia yang memberikan minuman itu? Tapi orang itu selalu menyangkal perasaan yang selalu ia rasakan itu.

...

"Kenapa kalian? Ngos-ngosan gitu? Kaya habis disuruh lari lapangan sepuluh kali aja." Fadly, Jinan, dan Eve menatap heran dengan keadaan Devan, Zee, dan Araz saat baru saja sampai di kantin dan bergabung dengan mereka. Berbeda dengan Cindy, Kyla, dan Ariel yang memang tahu kalau mereka bertiga baru saja lari maraton.

"Emang iyah.." jawab Araz lalu duduk di samping Eve dan meminum jus jambu milik Eve.

"Muka kalian udah kaya mayat hidup," tambah Eve yang prihatin dengan keadaan tiga pemuda itu.

"Emang kalian kenapa, sampe disuruh lari-lari lapangan?" Tanya Cindy yang penasaran sedari tadi.

"Kasih minum dulu kek, langsung interogasi aja," protes Zee yang sepertinya sangat membutuhkan asupan mineral itu.

"Nih, minum," Kyla memberikan es jeruk miliknya pada Devan yang terduduk lemas di sampingnya.

"Kok Devan yang dikasih? Kan yang minta gw, kak?" Protes Zee lagi.

"Beli sendiri sono." Ucap Araz yang telah ayem duduk di sebelah Eve sambil makan nasi goreng berdua dengan Eve.

"Elu udah makan aja," Zee melempar tisu pada Araz dan berhasil dihindari oleh Araz. "Bang, minta dong.." Zee memelas kepada Fadly.

"Apa?"

"Itu." Zee menunjuk jus mangga milik Fadly.

"Minum aja, daripada lo mati. Entar gw lagi yang repot." Ucap Fadly sambil memberikan gelas berisi jus mangga miliknya pada Zee.

"Nasi goreng nya juga ya, bang?"

"Ngelunjak lu_-"

"Gapapa lah bang, sekali-kali." Zee berpindah duduk dari sebelah Devan menjadi ke sebelah Fadly.

Araz terlihat adem ayem beada di samping Eve dan makan nasi goreng berdua. Zee juga memakan nasi goreng berdua dengan Fadly. Devan hanya diam dan melongo melihat teman-temannya makan. Entah apa yang dilakukannya.

"Ambil." Kyla menyodorkan sebuah garpu pada Devan.

"Ha? Buat?" Bingung Devan kenapa Kyla memberinya sebuah garpu.

"Makan. Daripada lo pingsan." Kyla menggeser piring berisi mie goreng nya ke arah Devan.

"Berdua?" Tanya Devan lagi. Pasalnya hanya ada satu piring mie goreng. Kyla sontak menggeleng.

"Makan aja. Gw udah kenyang." Kyla mengeluarkan ponsel dari dalam saku roknya dan mulai fokus pada layar ponsel.

"Beneran?" Devan masih ragu. Karena belum lama ia mengenal Kyla. Yang dia tahu Kyla adalah orang yang cuek.

"Udahlah, Dev. Makan aja. Lagi baik dia tuh." Sahut Araz yang menjawab Devan. Sedangkan Kyla hanya mengangkat bahu tidak peduli.

Dan pada akhirnya Devan memakan mie goreng milik Kyla hingga habis tak bersisa setelah sebelumnya berterima kasih kepada Kyla.

Ariel yang melihat itu merasakan ada sesuatu yang terbakar di dalam hatinya. Entah apa yang dirasakannya. Cemburu? Tapi kenapa? Apa dia suka pada Devan?

Mungkin? (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang