Epilog? -28

376 24 0
                                    

Hola! Selamat Subuh:v Ada yang kangen gak?
Gak ya? Yaudah deh gapapa
Ada bonus nih. Ini kubuat karena gabut:v
Langsung aja kuy!

...

10 tahun kemudian...

Seorang laki-laki berusia kurang lebih 27 tahun baru saja berjalan memasuki sebuah gedung perkantoran. Laki-laki itu mengenakan setelan kemeja berwarna biru muda dan celana panjang berwarna hitam. Laki-laki yang diketahui bernama Devan itu terlihat begitu menawan dengan sebuah dasi biru tua yang melingkar di lehernya.

Devan menyapa semua pegawai di sana sambil terus berjalan menuju lift. Sampai di lift Devan segera masuk dan menekan tombol untuk naik ke atas. Sampai di atas Devan segera menuju ke salah satu ruangan di lantai itu.

Laki-laki itu membuka pintu ruangan dan masuk ke dalamnya. Di sana sudah ada seseorang yang duduk di tengah ruangan.

"Raz," ujar Devan menyebutkan nama seseorang itu yang ternyata adalah Araz.

Penampilan laki-laki selengean itu tidak terlalu banyak berubah. Senyum yang menyebalkan itu masih mendominasi wajah tampannya. Kemeja berwarna merah muda dengan kancing paling atas yang terbuka dan celana panjang berwarna hitam. Terakhir rambut hitamnya terlihat lebih rapi dari yang dulu.

"Wew. Gw tunggu dari tadi baru dateng lo," ujar Araz begitu Devan duduk di depannya. Lebih tepatnya di seberang meja kerjanya.

"Lo udah siapin semuanya kan?" Tanya Devan to the poin seperti biasa.

"Udah beres semua. Lo tinggal jemput dia di bandara," jawab Araz menjawab pertanyaan Devan sambil memberikan senyum lebarnya.

"Dev, ini bagus gak?" Tanya seseorang lain yang ternyata juga ada di ruangan Araz itu.

"Emm.., buat apa?" Tanya Devan bingung. Pasalnya seseorang memegang sebuah gaun putih panjang.

"Ish, ya buat Kyla lah. Masa lu yang pake?" Itu adalah Eve.

"Yakali gue make gituan, Eve," Devan nyengir.

"Udahlah, Yang. Devan emang suka gitu kalo bahas tentang beginian," sahut Araz yang kesal dengan percakapan dari istri dan calon kakak iparnya itu.

Istri? Ya. Araz dan Eve memang sudah menikah tahun lalu. Jinan dan Cindy sudah dikaruniai seorang anak yang kini tengah dikandung Cindy. Lalu Fadly dan Ariel juga. Ariel tengah mengandung anak pertama mereka. Gracio dan Shani sudah menikah lebih dulu dan sekarang telah memiliki dua orang anak. Satu berusia sekitar 3 tahun, dan satunya lagi masih baru lahir kemarin. Zee dan Brielle? Mereka belum menikah. Mereka bilang akan menyusul setelah Devan dan Kyla. Berarti sebentar lagi.

Sedangkan Devan dan Kyla baru menikah sekarang karena Kyla yang melanjutkan sekolahnya di Jepang. Jadilah Devan menunggu sampai mantan kakak kelasnya itu menyelesaikan pendidikannya.

Dan di sinilah Devan sekarang. Berdiri di bandara menunggu sang pujaan hati datang. Hari ini Kyla akan kembali pulang ke Indonesia. Pendidikannya di Jepang sana sudah selesai. Devan menunggu dengan hati yang berbunga-bunga tidak sabar bertemu dengan Kyla dan menjalankan rencananya.

Beberapa menit kemudian setelah terdengar suara mbak-mbak dari speaker, pintu kedatangan mulai terbuka dengan banyak orang yang berbondong-bondong keluar dan mencari keluarga mereka, ada juga yang langsung pergi. Devan masih menunggu sambil menatap satu persatu orang yang lewat. Siapa tahu Kyla ada di sana. Mata Devan terus mencari sampai ia tak menyadari seseorang yang berdiri tepat di depan Devan sambil membawa sebuah koper besar. Orang itu tersenyum ke arah Devan yang belum menyadari kehadirannya dan masih mencari Kyla. Dasar Devan.

"Nyari apa ya, mas?" Tanya orang di depan Devan menanyai laki-laki itu.

"Nyari calon istri saya, mbak. Mbak liat gak?" Balas Devan masih belum menyadari siapa yang di depannya.

"Jadi masnya udah punya calon istri ya?" Tanya orang itu lagi.

"Iya mbak. Mbak dari tadi nanya mu-," ucapan Devan terhenti saat melihat orang di depannya adalah orang yang dari tadi ia cari-cari. "Kak Kyla," Devan terlihat begitu gembira dan langsung memeluk Kyla erat.

"Lho, mas? Katanya udah punya calon istri? Kok malah peluk saya? Nanti calon istrinya marah loh," Ujar Kyla menggoda Devan. Sementara Devan tidak menghiraukan Kyla dan malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Nggak papa. Orang saya lagi peluk calon istri saya, kok. Jadi gak akan marah," jawab Devan melepaskan pelukan mereka.

"Yuk, pulang," Kyla menggenggam tangan Devan untuk mengajaknya pergi. Namun Devan menahannya.

"Ett, tunggu dulu. Ada yang mau aku sampein ke Kakak," ujar Devan menarik Kyla kembali menghadap ke arahnya. "Harusnya udah dari tadi. Tapi gara-gara Kak Kyla muncul duluan jadi gak jadi."

"Emang apaan sih? Serius banget?" Bingung Kyla menatap Devan yang lebih tinggi darinya itu.

"Iya, ini serius. Karena menyangkut hidup dan hati aku," jawab Devan meraih sesuatu dari dalam saku celana panjangnya.

"Apasih? Jangan bikin penasaran deh," Kyla mengerutkan keningnya penasaran.

Bukannya menjawab Devan malah menyodorkan sebuah kotak kecil di hadapan Kyla sambil berjongkok. Kotak itu berisi sesuatu yang terbuat dari emas berbentuk bulat dengan lubang di tengahnya dan biasanya di pasang di jari. Kyla yang melihat itu langsung membulatkan matanya dan menutup mulut tidak percaya.

"Kak, mau aku kasih tau gak?" Kyla hanya mengangguk tanpa mampu menjawab. "Aku gak mau Kak Kyla jadi calon istri aku," ucapan Devan membuat Kyla sedikit bingung. Kalau tidak mau kenapa sekarang Devan melakukan itu di depannya?

"Aku maunya Kak Kyla jadi ibu dari anak-anak aku nanti. Kakak mau gak?" Devan tersenyum begitu manis ke arah Devan. Beberapa orang yang ada di sana pun tidak melewatkan momen tersebut dan menonton dua manusia itu.

Mendengar pertanyaan Devan, Kyla semakin terkejut. Perlahan ia menggerakkan kepalanya untuk mengangguk dan tersenyum. "Ya, aku mau," Devan yang mendengar jawaban Kyla pun ikut tersenyum dan kembali berdiri di hadapan Kyla. Laki-laki itu mengambil benda kecil di dalam kotak itu dan memasangkannya di jari manis Kyla.

"Makasih," Devan memeluk Kyla.

"Cut, cut," seru Araz menghampiri sahabat dan kakaknya itu. Araz datang bersama Eve, Zee, dan Brielle. Dan mereka juga ikut menonton adegan tadi.

Tamat>_<

Mau lagi? Gak usah ya:p
Coba tebak pict di atas itu siapa?>_<
Maapkan diriku:v

Bye bye:*
Happy read😘

Mungkin? (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang