Pagi itu adalah awal masuk tahun ajaran baru. Namun, semua orang mengarahkan pandangan heran kepada seorang gadis, dia bukan siswa baru ataupun siswa yang akan mengikuti PLS. Sepanjang perjalanan menuju ruangan kelas tidak ada mata yang tak tertuju padanya, semua orang itu terlihat heran jua terkejut.
"itu aifa kan?" ucap seseorang
"iya bener itu benar benar aifa" sahut seseorang lagi
"Haha ngapain dia pake pakaian kayak gitu?" celetuk seseorang kembali
"palingan buat nyari sensasi lagi" ucap seseorang.Aifa tidak peduli tentang semua cemoohan itu, ia tetap meneruskan langkahnya menuju ruangan kelas nya.
"Bitch? What happened to you? Are you okay?" ucap Nara, Sahabat Aifa dari SD
"Lo mau bikin sensasi lagi ya? Memang ya Lo pencitraan mulu" lanjut Alice, Sahabat Aifa juga sejak awal masuk SMA.
"Gengs, gue mau tobat, gue mau hijrah" jawab Aifa santai.
"WHAT?!!" kedua sahabatnya terkejut.
"Lo sehat kan?" ucap Nara sambil memegang kening Aifa.
"Guys, gue benaran serius" jelas Aifa
"Pasti Lo lagi stress deh ini, udah deh gaperlu pake jilbab segala sampe sok sok hijrah segala. Klo ada masalah Lo kan bisa cerita sama kita, apa gunanya Lo punya sahabat?" Ucap Alice.
Tak lama kemudian guru yang mengajar hari itu masuk kedalam kelas, Nara segera duduk di bangkunya, ia sebangku dengan Aifa. Sementara Alice duduk di bangku di sebrang Aifa, ia sebangku dengan Rangga, cowok yang paling ia benci.Jam istirahat,
"Bitch Bitch, ayo kita ke kantin gue lapar" ucap Nara
"Yok, gue juga lapar banget" Alice setuju
"gue ga ikutan lah, gue mager banget" ucap Aifa
"yaudah kita pergi dulu, bye Angel Bitch" ucap Nara sembari merangkul Alice dan tertawa.
Aifa hanya duduk di bangkunya sambil memainkan HP, terlihat disebrang bangkunya seorang Rangga sedang memperhatikan dirinya dengan ekspresi penuh heran. Pria itu hanya melihatnya dari jauh lalu ia membaca Al Qur'an.Aifa melihat kearah Rangga,
"mengapa dia tidak pernah bosan ya membaca Al Qur'an? Melihat hurufnya saja aku sudah sangat pusing" Bathin Aifa. Pria itu mendadak menoleh kearahnya karena merasa diperhatikan oleh gadis itu, karena terciduk Aifa pun tersenyum. Pria itu mengernyitkan dahi dia tidak membalas senyuman Aifa yang begitu manis. Beberapa saat kemudian kedua sahabat Aifa kembali membawakan Aifa segelas cappuccino dingin kesukaannya.
"Nih biar pikiran Lo tenang, sekarang Lo bisa cerita kenapa Lo pake pakaian kayak gini? Udah kaya ibu ibu pengajian" ucap Nara
"Gue cuma mau berubah guys" jawab Aifa pelan
"apa? Berubah?" kaget Alice.
Kedua sahabat nya tertawa.
"Lo kesambet apaan fa?" ucap Nara
"Emang Lo habis ngapain sih? Perasaan Lo yang paling bebal diantara kami" kata Alice sambil memainkan pinggiran jilbab Aifa.
"Udah deh tobat itu belakangan aja, nikmati dulu kali masa muda kita" kata Nara
"Lo lebih cantik ga pake jilbab tau gak" ucap Alice
"Teman teman, jenazah aja dimuliakan, ditutup auratnya. dengar ya gue gak mau nutup aurat gue cuma sekali pas mati doang itupun pake kain kafan. Kita yang masih hidup kenapa harus umbar aurat? Selagi masih ada waktu ya perbuatlah segera jangan ditunda toh mati ga ngenal usia" jelas Aifa
Kedua temannya ternganga namun saat mereka ingin bicara lagi bel berbunyi, tanda istirahat usai dan guru mata pelajaran segera masuk ke ruang kelas.Lantunan suara Adzan Dzuhur terdengar jelas dari masjid yang berada di sebrang sekolah bersamaan dengan waktu istirahat kedua di sekolah itu. Aifa segera beranjak dari tempatnya dan mengambil mukena di dalam tasnya.
"Lo mau kemana?" tanya Nara dengan ekspresi heran.
"Shalat" ucap Aifa sambil meneruskan langkah nya.
"Hei! Sini Lo, Ga usah muna Lo!" kata Alice sambil menarik tangan Aifa.
"Apasih maksud kalian?" tanya Aifa
"Ga usah kayak gini dong, Lo kenapa aneh banget sih? Liburan Lo wisata rohani ya?" tanya Nara
Aifa hanya tertawa.
"Teman teman, daripada kita ngomongin hal unfaedah mending kita shalat aja" kata Aifa watados
"Shalat? Memang udah gak waras lagi Lo kayaknya" kata Alice
"terserah kalian mau ngomong apa, aku cuma mau laksanakan kewajiban ku sebagai umat islam." jelas Aifa
"Gausah sok suci Lo, Bitch" kata Nara
"Nara, Alice terserah kalian mau berfikir apa tapi sebagai sahabat aku cuman mau bilang shalatlah kamu sebelum di shalatkan, aku mau kita jadi sahabat sampai ke syurga" kata Aifa langsung pergi tanpa memperdulikan kedua sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Marriage ✅
Romance⚠️PART COMPLETE ✔️ BELUM Revisi, Maaf! Start : February 2019 End : December 2020 Katanya, laki laki yang baik untuk perempuan yang baik begitu juga sebaliknya, namun tak sepenuhnya harus begitu. Contohnya menurut agama istri Fir'aun Asiyah adala...