Waktu menunjukkan 5 hari menjelang pernikahan. Mendadak di pagi itu Rendy menjemput Aifa, sontak Aifa terkejut hebat ia tak tau harus melakukan apa. Tidak ada siapapun yang bisa membelanya, Ayahnya seperti biasa berangkat sesudah shubuh dan tidak mungkin asisten rumah tangganya yang memberikan alasan pada Rendy. Hanya ada satu pilihan, yaitu Azzam. ya siapa lagi hanya dia satu satunya pilihan, Azzam calon suaminya jadi itu bukan kesalahan. Dalam sekejap Azzam langsung sampai di rumah Aifa, Aifa bisa membayangkan seberapa cepat pria itu memacu kendaraannya ya dalam 5 menit langsung sampai, bisa di bayangkan? Padahal Jarak rumah mereka cukup jauh.
Dari kejauhan Azzam melihat Aifa tengah cekcok dengan Rendy, segera ia mendekati mereka.
"Aifa!" teriak Azzam
Aifa menoleh ke arah Azzam, lalu ia pergi mendekati Azzam.
"please tolong aku" bisik Aifa
Azzam maju kedepan Rendy,
"Lo ngerti bahasa Indonesia nggak sih?" tanya Azzam
"zam, gausah ikut campur urusan gue lagian lo aneh ngapain sih ngurusin Aifa banget" kata Rendy
"Masalah dia juga masalah gua" kata Azzam
"lo siapanya? Sodara? Pacar?" kata Rendy sembari senyum setengah bibir
"gua memang bukan siapa siapanya dia untuk saat ini tapi kedepannya gua bakal jadi pacarnya" kata Azzam pede
"haha, eh lo tau sendiri sekarang dia itu udah jadi muslimah jadi ga mungkin pacaran" kata Rendy meremehkan
"itu lo tau kalau dia ga akan mau pacaran" tantang Azzam
"ya gue cuma mau dekat aja, dengar dia itu mantan gue dan gue sayang sama dia" kata Rendy
"gua dah bilang kalau gua calon pacar nya" kata Azzam dengan gaya cool abis
"pacar apaan hah?" ucap Rendy
"Pacar Halal" kata Azzam singkat
"wait wait, maksudnya lo mau nikah sama dia? Emang dia mau sama lo?" tanya Rendy menahan tawa
"mau atau tidak dia tetap akan jadi istri gua" kata Azzam
"kebanyakan ngekhayal lo zam, mimpi lo ketinggian zam" kata Rendy
"fa, ayo berangkat ke sekolah ga ada gunanya juga ladeni ni orang, ngabisin waktu" kata Azzam langsung pergi meninggalkan Rendy
Aifa yang tengah berdiri disana mengikuti langkah Azzam.
"Munafik lo memang fa! Sok suci lo!" teriak Rendy
Azzam menggeleng matanya menatap tajam ke arah Aifa, simbol agar tidak melayani ucapan Rendy. Azzam masuk ke dalam mobil begitu juga Aifa mereka pun pergi ke sekolah bersama.
Hingga saat ini, pernah pacaran tu masih saja meninggalkan berjuta penyesalan yang tak pernah habis Aifa tangisi. Mau bagaimanapun Se-islami-islami-nya pacaran, tetep aja isinya dosa. Nggak ada berkahnya sama sekali. Seminimal-minimalnya kontak antara lawan jenis dalam pacaran, selalu ada zina hati dan pikiran yang terlintas hampir di tiap detik, dan sedikit demi sedikit memenuhi hati dengan gumpalan hitam bernama dosa.
Aifa sangat bersyukur ALLAH menyadarkannya untuk berhenti berupaya menjemput cinta dengan cara yang baik.
Ia bersyukur ALLAH mengingatkan nya untuk mulai berupaya menjemput cinta dengan cara mencintai-Nya dengan lebih sempurna.Aifa bahagia.
Tapi bagaimanapun, penyesalan itu menyakitkan. hingga kini ia belum bisa move on dari rasa sakit setiap mengingat masa-masa pacarannya dengan Rendy. Mengingat betapa banyak waktu terbuang percuma untuk sekedar ngobrol atau telfonan sama pacar, padahal harusnya waktu itu bisa dipakai buat special date sama ALLAH. Setiap bangun tidur, yang teringat adalah ambil HP dan membangunkan pacarnya padahal harusnya segera berdoa, ambil wudhu dan shalat fajar. Banyak waktu terbuang untuk nonton berdua, jalan-jalan berdua tanpa tersisa waktu untuk sekedar hadir ke majelis ta'lim seperti yang dikatakan kakak laki lakinya dahulu. Betapa minimnya komunikasi dengan orangtua dan Kakaknya justru ia intens sekali komunikasi dengan pacarnya. Betapa banyaknya angan-angan tentang masa depan dengan Rendy, sampai terlupa bahwa masa depan sesungguhnya adalah surga atau neraka.
Betapa banyaknya waktunya yang ia habiskan untuk menumpuk dosa, Betapa banyak ia membuang waktu untuk mengisi tabungan pahala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Marriage ✅
Romance⚠️PART COMPLETE ✔️ BELUM Revisi, Maaf! Start : February 2019 End : December 2020 Katanya, laki laki yang baik untuk perempuan yang baik begitu juga sebaliknya, namun tak sepenuhnya harus begitu. Contohnya menurut agama istri Fir'aun Asiyah adala...