#25 : Anugerah Terindah

55.2K 2.6K 91
                                    

"Azzam,  ingatlah apa yang dikatakan dokter! Kamu masih dalam tahap pemulihan jangan terlalu banyak melakukan aktivitas berat!" Aifa mengomeli Azzam yang sedang bermain basket di halaman belakang rumahnya.

Azzam tak menggubris ia masih asyik dribble bola basket.

"Azzam!" Aifa menghampirinya dan berdiri di pinggir lapangan

"Zam udah cukup,  kamu udah dari tadi loh mainnya kalau misalnya kamu kecapean gimana?" Aifa bicara bagaikan ngerapp,  ia lanjut mengomeli suaminya itu

Azzam malah masih bermain kali ini ia menembak bola ke dalam keranjang.

Tiba tiba Bi Marnah menghampirinya sembari membawa nampan berisi segelas jus tomat.

"neng coba kasih ini" ucap Bi Marnah

Aifa menghampiri Azzam,

"udah zam,  aku gak mau kamu kecapean" ucap Aifa pelan yang sudah kehabisan suara

Azzam berhenti, ia duduk di bangku yang ada di sana dan Aifa mengikuti nya.  Azzam mengambil gelas yang ada di nampan yang di bawa Aifa dan menyeruput jus yang ada di dalamnya. 

Azzam melirik wajah Aifa yang berekspresi masam.  Tiba tiba sebuah kecupan mendarat di pipi kiri Aifa,  seketika Aifa sanga terkejut itu pertama kalinya ia mendapat kecupan dari Azzam mendadak begitu.

Azzam tertawa,

"hahaha.. jadi semudah itu ya merubah wajah masam milikmu menjadi merah padam seperti kepiting rebus" ucap Azzam

Aifa tak bergeming.

"maaf ya sayang haha" ucap Azzam

"ssayang?" Aifa kaget

"gak salah kan jika aku punya panggilan khusus untuk istriku sendiri?" ucap Azzam

Aifa merasakan sesuatu yang membuat jantung nya kini berdegup lebih kencang namun ia berusaha menyembunyikan nya.

"jangan fikir ini akan membuat amarah ku padam!" ucap Aifa yang langsung berdiri

Azzam menghabiskan tetes terakhir jus nya lalu ia ikut berdiri di hadapan Aifa.  Ia memegang satu tangan Aifa lalu mengelus pipi istrinya yang masih merah padam itu.

"maaf ya sayang.  Kamu tidak perlu khawatir lagi pula aku sudah biasa" ucap Azzam

Aifa memegang tangan Azzam yang tengah mengelus pipinya.

"Tapi keadaannya berbeda sekarang" jawab Aifa melembut,  pandangannya tak tentu arah.

"maafin aku ya" ucap Azzam dengan wajah memelas

Aifa mengangguk.

"sebentar lagi akan masuk waktu dzuhur,  aku bersih bersih dulu ya sayang" kata Azzam sembari melirik jam tangan yang dikenakan Aifa.

"jangan marah lagi ya sayang, Walaupun saat sedang marah kamu tetap cantik tapi aku gak mau kamu marah." ucap Azzam

"mengapa begitu?" tanya Aifa

"kata orang siapa yang suka marah akan cepat tua, aku gak mau kamu tua duluan" nada ledekan terdengar jelas dari kalimat Azzam

"apa katamu?!" Aifa mulai emosi

"eh stop! Rasulullah pernah bersabda Jangan marah maka bagimu syurga!" ucap Azzam cepat

"dah sana mandi, bau tau" ucap Aifa

"tapi kamu suka kan?" goda Azzam yang langsung lari sebelum Aifa mengomel.

Azzam sangat berbeda,  sekarang Azzam menjadi orang yang menyenangkan meskipun itu hanya dilingkup keluarga nya saja. 'Azzam yang dulu telah kembali' itu yang di katakan Ammar, adiknya.  Aifa pun merasa sangat bersyukur karena dia bisa berjodoh dengan laki laki yang baik seperti Azzam walaupun masih ada masalah lainnya yang belum terselesaikan. 

Secret Marriage ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang