#6 : Khitbah

62.9K 2.6K 46
                                    

Aifa berlari menelusuri lorong rumah sakit hingga ia berada jauh dari ruang UGD.

"Apa azzam sudah gila? Keputusan semua ada di tangannya" kata Aifa pada dirinya sendiri

"Apakah Barusan dia benar benar melamarku?" tanya aifa sendiri lagi

"menikah dengan azzam? Nanti pasti akan sangat ruwet, Ya Allah azzam memang terlihat baik namun banyak hal yang belum ku tahu tentang nya" gumam aifa.

Menikah dengan seorang laki-laki yang dingin,

عَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا الاسْتِخَارَةَ فِي الأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ إذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ

Artinya: Rasulullah mengajarkan kami ber-istikharah dalam seluruh perkara sebagaimana beliau mengajar kami surat Al-Quran. Beliau bersabda, "Apabila kalian bermaksud sesuatu, maka shalatlah dua raka'at sunnah kemudian berdoalah..."

"Benar, aku harus shalat istikharah. Hanya petunjuk Allah yang terbaik" ucap Aifa langsung melangkahkan kaki menuju mushala Rumah Sakit.

BRUKK!

"maaf" ucap Aifa yang tak sengaja menabrak seseorang, namun ia tetap melanjutkan perjalanan tanpa melihat orang yang ia tabrak.

Ia segera mengambil wudhu, lalu ia berusaha memantapkan diri untuk melaksanakan shalat.

"Bismillah" ucap aifa sebelum mengucapkan niat shalat.

Setelah melaksanakan shalat ia merenung sejenak lalu,

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan kepada-Mu tentang pernikahan ini, aku memohon kehendak dari-Mu untuk menunjukan jalan bagiku, aku memohon kepada-Mu karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedangkan aku tidak berdaya, Engkau Mahatahu sedangkan aku tidak tahu, Ya Allah, Engkau menghendaki bahwa urusan ini untukku, dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya bagiku, maka takdirkanlah dan mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini Dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk untuk diriku, dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya bagiku, maka jauhkanlah urusan ini dariku, dan jauhkanlah aku dari urusan ini, dan takdirkanlah kebaikan untukku di mana pun. Jika benar aku dan azzam adalah jodoh jadikanlah aku ridha menerimanya." aifa mengusap wajahnya pertanda ia selesai berdoa.

Aifa merasa hatinya mulai tenang, namun ia belum beranjak dari tempatnya. Ia masih berusaha membuat hatinya ridha. Hingga adzan maghrib berkumandang. Ia memutuskan untuk shalat sebelum kembali ke ruangan UGD.

Seusai shalat saat keluar dari pintu mushalla ia bertemu dengan kamil.

"kamil? Kamu di sini?" ucap Aifa lebih dulu
"ah iya aku baru saja menjenguk azzam, kamu ngapain disini?" kata kamil
"sama" kata aifa
"aku pulang duluan ya, assalamualaikum" ucap kamil pamit.
"Wa'alaikumsalam" jawab aifa

Lalu di pertengahan jalan ia bertemu ayahnya, ia pun mengiyakan ayahnya untuk mengikutinya pulang.

Setiba di rumah, aifa masih kepikran soal azzam yang tiba tiba menyetujui perjodohan ini bahkan dia melamar dengan mengucapkan nya dari mulut nya sendiri. Seorang azzam yang dingin bisa menjadi sehangat itu seketika? Setelah shalat isya' aifa segera tidur ia berharap mendapatkan jawaban dari Allah S.w.t esok hari.

Keesokan harinya jam 3 dini hari aifa terbangun, perutnya terasa lapar sekali ia teringat jika semalam ia tidak makan malam. Namun bukan makan ia malah mengambil wudhu dan melaksanakan shalat tahajud.
Setelah shalat, ia mengambil makanan dari dapur,

Secret Marriage ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang