#40 : Skorsing

41.8K 1.9K 53
                                    

Bulb.. Bulb..

Batu yang Ayla lemparkan ke parit di belakang sekolah menghasilkan suara aneh.  Ia benar benar bingung tentang apa yang terjadi pada dirinya,   dia benar benar malu dan merasa bahwa ia orang paling bodoh di dunia. Ia duduk sambil memeluk kakinya yang di tekuk, dagunya bertopang pada lututnya.

"Kenapa sih semua harus seperti ini? Katanya cinta itu tidak pernah salah tapi kenapa apa yang aku lakukan selalu salah?" gumam Ayla

"cinta itu hadir begitu saja tanpa pernah diundang oleh karena itu kamu harus menerima karena dia bisa pulang meski tanpa diantar. Jika orang yang kamu cinta itu lebih memilih orang lain untuk mendampinginya maka kamu juga punya pilihan untuk mencintai orang lain yang akan menjadi imam untuk mu" Sebuah suara yang berat namun menenangkan menyahut ucapan Ayla, kata katanya sangat puitis.

"Tapi mengapa ini harus terjadi?" Ayla belum menyadari bahwa ia sedang tak sendiri di sana

"aku tau kok rasanya patah hati itu seperti apa.  Sehingga menyebabkan banyak orang depresi. Merasakan sebuah luka yang tidak berdarah dengan rasa yang begitu perih. Sebuah rasa yang bisa menghentikan kehidupan seseorang. Tapi,  meskipun itu teramat sakit, aku sangat bersyukur bisa merasakan patah hati, karena dengan adanya patah hati itu membuatku tidak lagi berusaha memantaskan diri untuk seseorang yang ternyata sudah milik orang lain" jawab orang itu lagi

"Kenapa sih dunia ini tidak pernah adil padaku? Aku begitu mencintai dia! Bagaimana ini?" Ayla masih kukuh dengan perasaan nya

"hei! Lo itu bodoh banget ya kalau sampai mengutuk dunia hanya karena seseorang saja ibaratnya nih ya Lo kayak orang yang bakar rumah hanya untuk mengusir seekor serangga. Udah deh Penduduk dunia ada tujuh milyar cuk! Selow" jawab suara itu lagi

Ayla tersadar,  tanpa sengaja ia membongkar isi hatinya pada seseorang. Karena penasaran ia menoleh ke arah belakang

Arkan?!?!

Ayla membisu,  ternyata orang itu adalah teman sekelas nya sendiri.  Namun,  Arkan langsung duduk di samping Ayla sambil tersenyum.

"jatuh cinta itu adalah hal yang wajar  namun, apapun yang terjadi jiwa ini tetap haruslah taat. Tetap harus menjadikan Allah yang utama di atas semua rasa cinta maupun kesedihan. Agar hari harimu bisa bahagia meskipun kamu telah kehilangan dunia dan segalanya" gumam Arkan

Ayla awalnya ragu, namun semua Arkan katakan seolah bisa menenangkan kekacauan pikiran nya.

"Apakah aku salah menyebut nama seseorang di dalam doa? Apa salah memintanya untuk menjadi jodoh ku?" tanya Ayla

"Doa itu gak pernah salah. Menyebut nama bukanlah sebuah dosa tapi coba kamu bayangin deh kalau yang meminta berjodoh dengan dia itu bukan hanya kamu pasti semua doa itu bagaikan sedang berperang di langit maka hanya satu doa yang akan terkabul. Allah lebih tau siapa yang berhak menjadi pemenang nya" jawab Arkan

"Ay,  Aifa itu gak bersalah.  Dia mungkin hanya berdoa untuk berjodoh dengan orang yang baik tapi Allah lebih tau jika sebenarnya Azzam itu baik makanya ga ada angin ga ada hujan tanpa perkiraan kita mereka malah berjodoh" tambah Arkan

Ayla masih terdiam menekuk wajahnya.

"Yaudah gini, Kita ini sama-sama tahukan bahwa cinta itu tidak harus memiliki. Kita juga sadar tidak semua harap harus tercapai. Kita juga meyakini bahwa apa yang Allah tuliskan itulah yang terbaik. Dia yang kamu cinta belum tentu yang terbaik dan dia yang mungkin tak pernah diharap bisa jadi lebih baik. Allah maha bijaksana untuk itu tidak ada alasan kita untuk bersedih" ucap Arkan lembut

Ayla terdiam,  ucapan pria berandal yang duduk di sampingnya itu ada benarnya. Suara yang berat namun menenangkan, siapa sebenarnya laki laki ini? Tidak banyak laki laki yang bisa menasehati dengan kata kata yang tepat dan selembut itu.

Secret Marriage ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang